Jumlah Penderita Alzheimer di Indonesia Terus Meningkat Setiap Tahunnya

Jakarta - Jumlah Penderita Alzheimer di Indonesia Terus Meningkat Setiap Tahunnya. Penelitian terbaru World Alzheimer’s Disease menunjukan jumlah penderita Alzheimer di Indonesia terus meningkat 20 persen dari 1 juta orang menjadi 1,2 juta orang. Bahkan, Alzheimer’s Indonesia mendapatkan laporan adanya (suspect) penderita Alzheimer termuda di Indonesia berusia 22 tahun.

Executive Director Alzheimer’s Indonesia, DY Suharya, menjelaskan semenjak gerakan peduli Alzheimer bergulir 2013 lalu masyarakat mulai sadar akan gejala-gejala penyakit yang juga dikenal sebagai Demensia atau pikun. Masyarakat yang awalnya menganggap penyakit Alzheimer itu merupakan hal yang wajar karena faktor resiko usia lanjut kini mulai aktif mencari informasi mengenai pencegahan dan tindakan pengurangan risiko Alzheimer.


“Dalam tiga tahun terakhir masyarakat mulai sadar bahwa gejala-gejala Alzheimer bisa tampak sewaktu usia muda. Bahkan kami mendapatkan laporan bahwa Alzheimer telah menyerang anak muda berusia 22 tahun di Jawa Barat,” kata DY Suharya di sela-sela Jalan Sehat World Alzheimer Month Jakarta.

Menurut DY, meningkatnya penderita Alzheimer Indonesia juga meningkatkan kerugian ekonomi keluarga penderita Alzheimer dari US$1,7 miliar menjadi US$ 2 Miliar per tahun. Kerugian ekonomi yang timbul karena hilangnya penghasilan bagi Orang Dengan Demensia (ODD), biaya yang dikeluarkan untuk mengurus ODD serta biaya obat-obatan yang harus dikeluarkan.

“Apabila pendampingnya adalah anggota keluarganya maka kerugian ekonomi yang timbul adalah hilangnya penghasilan dari anggota keluarga yang berubah fungsi dari pekerja menjadi caregiver.” Katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Nila F. Moeloek SpM (K) menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mensosialisasikan penyakit Alzheimer dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu Pemerintah telah menandatangani Rencana Aksi Nasional Pencegahan Demensia (National Dementia Plan) yang akan segera diluncurkan serta memberikan penekanan pada long term prevention (mempersiapkan lansia sehat serta mencegah Alzheimer sedini mungkin).

Ada 20 negara di dunia yang sudah memiliki National Dementia Plan, di harapkan Indonesia menjadi Negara ke-21 yang meluncurkannya dalam waktu dekat. Sementara di sisi hilir pemerintah akan menganjurkan masyarakat untuk hidup sehat dan seimbang dengan mengurangi merokok, alcohol, mengimplementasikan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta mengaktifkan berbagai program olahraga di masyarakat secara regular.

“Kami ingin menjaga masyarakat agar tetap sehat dan menangani dari sisi hulu maupun hilir bukan hanya untuk penyakit Alzheimer tapi seluruh penyakit di Indonesia,” katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan berusaha sekuat mungkin untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah Demensia dan lansia. Menurutnya, para lansia dapat memanfaatkan berbagai ruang publik untuk beraktifitas sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan potensi terserang Alzheimer.

“Para lansia dapat memanfaatkan berbagai fasilitas ruang publik yang telah didirikan seperti taman lansia serta ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) sehingga kualitas hidup para lansia dapat terus terjaga. Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan poco-poco setiap Jumat pagi untuk mencegah kepikunan di lingkungan PNS,” katanya.

Sementara itu, dukungan terhadap Alzheimer’s Indonesia juga diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengatakan, CIMB Niaga memberikan dukungan kepada Alzheimer’s Indonesia untuk terus mensosialisasikan pencegahan demensia kepada masyarakat. Menurutnya, penyakit demensia dapat dideteksi sejak muda jika masyarakat mengetahui 10 gejalanya.

“Kami ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta. Oleh karenanya, kami senang dapat menjadi bagian dari upaya-upaya untuk mengajak masyarakat luas agar peduli pada risiko terkena alzheimer,” katanya.

Jalan Sehat Melawan Pikun Peduli Alzheimer serentak dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk memperingati bulan Alzheimer sedunia yang jatuh setiap bulan September. Mulai pukul 06.00 WIB, ratusan masyarakat lintas generasi dari berbagai komunitas berpakaian ungu berjalan kaki sepanjang jalan MH Thamrin – Medan Merdeka Selatan – dan kembali ke pintu barat daya Monas, Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penanggulangan Demensia Alzheimer. Dalam kesempatan ini, publik juga dapat melakukan deteksi dini Alzheimer, berpoco-poco bersama dan mempelajari senam gerak latih otak secara gratis. (Jf)

Related

Peristiwa 2477830827620195955
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item