Pengusaha Garment Desak Pemerintah Stabilkan Rupiah
https://www.jakartaforum.web.id/2015/09/pengusaha-garment-desak-pemerintah.html
Jakarta - Pengusaha Garment Desak Pemerintah Stabilkan Rupiah. Penurunan Nilai Rupiah terhadap mata uang Dollar AS yang cukup tajam belakangan ini berdampak negatif bagi ekonomi dan perdagangan Indonesia. Hal ini dirasakan juga bagi pelaku industri garment.
Bagi industri garment yang menggunakan bahan baku sebagian besar dari impor seperti kapas dan produk textike lainnya, sangat terkena dampak dari pelemahan nilai rupiah. Bahan baku naik tajam tapi disisi lain pengusaha tidak bisa serta merta menaikan harga karena persaingan yang cukup ketat dan daya beli masyarakat yang rendah.
Bagi industri garment yang menggunakan bahan baku sebagian besar dari impor seperti kapas dan produk textike lainnya, sangat terkena dampak dari pelemahan nilai rupiah. Bahan baku naik tajam tapi disisi lain pengusaha tidak bisa serta merta menaikan harga karena persaingan yang cukup ketat dan daya beli masyarakat yang rendah.
Rendy Saputra CEO "Keke Busana" foto jakartaforum.co.id |
Rendy Saputra sebagai salah satu pengusaha garment dengan brand "Keke Busana" mengakui pelemahan rupiah sangat berdampak pada usaha garmentnya yang digelutinya.
"Yang paling kami kuatirkan dalam pelemahan rupiah ini, jika tidak segera diatasi maka akan berkembang menjadi krisis. Yang paling kami kuatirkan adalah timbulnya faktor psikologis masyarakat yang cenderung untuk menahan diri membeli barang dan konsumsi. Akibatnya hasil produksi yang kami buat tidak terserap pasar. Untuk penjualan busana muslim pada Hari Raya Idul Adha tahun ini sudah mulai terasa penurunannnya jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu" Tutur Rendy saat ditemui di kantor Keke Busana di Bogor
"Tahun ini kami menurunkan proyeksi angka pertumbuhan perusahaan dari 40% menjadi tinggal 20% saja. Untuk itu kami mendesak pemerintah untuk stabilkan rupiah. Minggu depan kami dengan pengusaha lain juga akan berdialog dengan DPR untuk menyampaikan aspirasi pengusaha dan solusi dalam menghadapi situasi ini". tutup Rendy. JF - 2015
"Yang paling kami kuatirkan dalam pelemahan rupiah ini, jika tidak segera diatasi maka akan berkembang menjadi krisis. Yang paling kami kuatirkan adalah timbulnya faktor psikologis masyarakat yang cenderung untuk menahan diri membeli barang dan konsumsi. Akibatnya hasil produksi yang kami buat tidak terserap pasar. Untuk penjualan busana muslim pada Hari Raya Idul Adha tahun ini sudah mulai terasa penurunannnya jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu" Tutur Rendy saat ditemui di kantor Keke Busana di Bogor
"Tahun ini kami menurunkan proyeksi angka pertumbuhan perusahaan dari 40% menjadi tinggal 20% saja. Untuk itu kami mendesak pemerintah untuk stabilkan rupiah. Minggu depan kami dengan pengusaha lain juga akan berdialog dengan DPR untuk menyampaikan aspirasi pengusaha dan solusi dalam menghadapi situasi ini". tutup Rendy. JF - 2015