Indonesia miliki potensi produsen terbesar akuakultur dunia
https://www.jakartaforum.web.id/2015/11/indonesia-miliki-potensi-produsen.html
Jakarta - Indonesia miliki potensi produsen terbesar akuakultur dunia. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi produsen terbesar akuakultur di dunia (67,7 juta MT per tahun) yang terdiri dari sektor budidaya laut (47 juta MT), sektor budidaya air payau (15 juta MT), dan sektor budidaya air tawar (5,7 juta MT). Namun, potensi yang tinggi ini hanya dimanfaatkan hingga 11% dan ini menjadi tantangan untuk memicu bagi para pemangku kepentingan akuakultur Indonesia menjadi yang terbesar di masa depan, demikian ditegaskan Ketua MAI, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS dalam sebuah kesempatan.
Apalagi permintaan pangan global meningkat 70% hingga 2050 mendatang, karena peningkatan penduduk, lanjut Rokhmin, disamping krisis ekonomi yang menyebabkan pengangguran tinggi. Dan hal tersebut menjadikan permintaan pangan yang tinggi telah memposisikan budidaya menjadi sektor industri penting karena pasokan makanan dan penggerak ekonomi.
Budidaya di Indonesia merupakan salah satu cara yang paling layak menjawab memperluas permintaan ikan. Produksi perikanan tangkap dan meningkatnya permintaan untuk makanan laut. Potensi ini tinggi (populasi dan sumber daya perikanan) sehingga akan menghasilkan untuk menarik pemangku kepentingan budidaya di luar negeri berinvestasi dan menjadi pemain di Indonesia.
Oleh karenanya, Rokhmin mengingatkan , dibutuhkan sebuah manajemen budidaya yang berkelanjutan di Indonesia, termasuk pembangunan infrastruktur, investasi, ramah lingkungan, produksi dan sumber daya manusia. 10 tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi beberapa tantangan besar bagi pembangunan berkelanjutan dari industri akuakultur dunia terutama menuju keberlanjutan industri akuakultur di Indonesia untuk masa depan.
Dengan kata lain, pertumbuhan industri akuakultur global di masa depan terutama di Indonesia akan sangat dibatasi jika industri akuakultur tetap bergantung pada tepung ikan dan minyak ikan. Sehingga di masa depan, industri akuakultur harus mengurangi ketergantungan pada tepung ikan dan minyak ikan sebagai bahan utama dalam aquafeeds. Dan memfokuskan pada sumber-sumber baru omega-3 yang sangat penting dalam mengembangkan aquafeeds berkelanjutan. (mdtj) satunusantara.com foto opik/Jf