Acc Gem Lab buka cabang di Mall Grand Cakung
https://www.jakartaforum.web.id/2015/12/acc-gem-lab-buka-cabang-di-mall-grand.html
Jakarta - Acc Gem Lab buka cabang di Mall Grand Cakung. Accurate Gemological Laboratory (Acc Gem Lab), laboratorium gemstone ternama di Indonesia, membuka cabang di Mal Grand Cakung, Jakarta Timur. Diharapkan laboratorium ini akan mengakomodir para pecinta gemstone di daerah Cakung, Bekasi, Pulo Gadung, Kelapa Gading dan sekitarnya.
“Cabang di Cakung ini merupakan cabang keenam setelah Solo, Pati, Makassar, Bogor, dan Samarinda. Rencananya tahun 2016 kami akan buka Palembang dan beberapa daerah lainnya di Indonesia,” ujar Agustono Dwi R, Direktur Utama Acc Gem Lab kepada Jakartaforum di Jakarta, Jumat (4/12/2015)
“Cabang di Cakung ini merupakan cabang keenam setelah Solo, Pati, Makassar, Bogor, dan Samarinda. Rencananya tahun 2016 kami akan buka Palembang dan beberapa daerah lainnya di Indonesia,” ujar Agustono Dwi R, Direktur Utama Acc Gem Lab kepada Jakartaforum di Jakarta, Jumat (4/12/2015)
 |
| Acc Gem Lab buka cabang di Mall Grand Cakung |
Agustono menjelaskan, walaupun saat ini batu permata dan batu akik tengah merosot harganya di pasaran, namun keberadaan laboratorium gemstone sangat dibutuhkan untuk mengecek keaslian batu tersebut dan menekan angka penipuan jual beli perbatuan. Selain itu, laboratorium gemstone bisa meredam pasar gelap peredaran batu mulia yang diperoleh dengan cara melanggar hukum seperti pencurian.
“Pernah ada penggemar gemstone membawa batu hijau dikira Bacan Palamea asal Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan. Setelah dicek ternyata palsu. Orang itu ternyata membawa bacan palsu. Batu itu memang berwarna hijau ada seratnya, tapi berasal dari negara Afganistan. Orang sekarang menyebutnya Bacan Palsu dengan istilah Bacin atau Bacan Cina,” jelas Agustono yang seorang gemologist lulusan IGS School of Hombrook, California, Amerika Serikat.
Agustono juga memaparkan tentang pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016 dengan segala potensi dan kondisi yang dimiliki Indonesia nantinya akan bersaing dan berpeluang untuk bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.
“Nantinya akan beredar batu-batu dari negara-negara ASEAN. Sampai saat ini Indonesia masih paling banyak jenis batu permata dan batu akiknya. Dan, negara-negara ASEAN seperti Thailand juga akan membuka cabang laboratorium gemstone di Indonesia. Ini yang perlu diwaspadai kita bersama, mereka dengan harga lebih murah dan lebih bagus kualitasnya,” kata Agustono.
Saat ditanya harga pengecekan sebuah batu permata dan batu akik di Acc Gem Lab, dengan lugas Agustono mengungkapkan, sertifikat besar model buku dikenai biaya Rp 350.000, memo kartu identitas batu mulia dikenai biaya Rp 100.000 – Rp 150.000, dan memo konsultasi Rp 50.000.
“Sertifikat ini data identitas batu lebih lengkap daripada memo. Sertifikat ini lebih kepada batu permata seperti diamond, berlian, blue safir, ruby, zamrud dan batu-batu lainnya yang mempunyai karakteristik luar biasa dan mempunyai nilai daya jual tinggi,” ungkap Agustono.
Sementara itu, Fery Gunardi selaku General Manager Mall Grand Cakung menyambut positif keberadaan laboratorium gemstone Acc Gem Lab di Mall Grand Cakung. Diharapkan laboratorium ini nantinya akan mendatangkan para pecinta batu permata dan batu akik yang pada akhirnya menambah pendapatan bagi pihak mal.
“Kami mempunyai gems center di lantai 1 yang diresmikan pada Januari 2014 lalu. Dahulu di sini menjadi pusat jual beli batu permata dan batu akik terbesar kedua setelah Rawa Bening Jatinegara. Dan disini tempat parkirnya luas berbeda dengan di Rawa Bening susah mencari tempat parkir. Pelanggan yang datang kebanyakan dari Bekasi, Cikarang, Cibitung, Pulogadung, Harapan Indah, Pondok Kopi, Cakung dan Tanjung Priok,” tutur Ferry sembari mengeluhkan dulu pedagang batu permata dan batu akik di Mall Grand Cakung sebanyak 200 toko, namun kini sekitar 25 toko saja. @Rudi
“Pernah ada penggemar gemstone membawa batu hijau dikira Bacan Palamea asal Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan. Setelah dicek ternyata palsu. Orang itu ternyata membawa bacan palsu. Batu itu memang berwarna hijau ada seratnya, tapi berasal dari negara Afganistan. Orang sekarang menyebutnya Bacan Palsu dengan istilah Bacin atau Bacan Cina,” jelas Agustono yang seorang gemologist lulusan IGS School of Hombrook, California, Amerika Serikat.
Agustono juga memaparkan tentang pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016 dengan segala potensi dan kondisi yang dimiliki Indonesia nantinya akan bersaing dan berpeluang untuk bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.
“Nantinya akan beredar batu-batu dari negara-negara ASEAN. Sampai saat ini Indonesia masih paling banyak jenis batu permata dan batu akiknya. Dan, negara-negara ASEAN seperti Thailand juga akan membuka cabang laboratorium gemstone di Indonesia. Ini yang perlu diwaspadai kita bersama, mereka dengan harga lebih murah dan lebih bagus kualitasnya,” kata Agustono.
Saat ditanya harga pengecekan sebuah batu permata dan batu akik di Acc Gem Lab, dengan lugas Agustono mengungkapkan, sertifikat besar model buku dikenai biaya Rp 350.000, memo kartu identitas batu mulia dikenai biaya Rp 100.000 – Rp 150.000, dan memo konsultasi Rp 50.000.
“Sertifikat ini data identitas batu lebih lengkap daripada memo. Sertifikat ini lebih kepada batu permata seperti diamond, berlian, blue safir, ruby, zamrud dan batu-batu lainnya yang mempunyai karakteristik luar biasa dan mempunyai nilai daya jual tinggi,” ungkap Agustono.
Sementara itu, Fery Gunardi selaku General Manager Mall Grand Cakung menyambut positif keberadaan laboratorium gemstone Acc Gem Lab di Mall Grand Cakung. Diharapkan laboratorium ini nantinya akan mendatangkan para pecinta batu permata dan batu akik yang pada akhirnya menambah pendapatan bagi pihak mal.
“Kami mempunyai gems center di lantai 1 yang diresmikan pada Januari 2014 lalu. Dahulu di sini menjadi pusat jual beli batu permata dan batu akik terbesar kedua setelah Rawa Bening Jatinegara. Dan disini tempat parkirnya luas berbeda dengan di Rawa Bening susah mencari tempat parkir. Pelanggan yang datang kebanyakan dari Bekasi, Cikarang, Cibitung, Pulogadung, Harapan Indah, Pondok Kopi, Cakung dan Tanjung Priok,” tutur Ferry sembari mengeluhkan dulu pedagang batu permata dan batu akik di Mall Grand Cakung sebanyak 200 toko, namun kini sekitar 25 toko saja. @Rudi
