Kopassus Peringati 40 Tahun Penerjunan Pasukan Komando di Dili


Jakarta - Kopassus Peringati 40 Tahun Penerjunan Pasukan Komando di Dili. Tepat 7 Desember 1975, 40 tahun yang lalu, Kopassus yang kala itu bernama Kopassandha menerjunkan prajurit prajurit terbaiknya untuk bertempur merebut tiga sasaran strategis di Dili Timor Timur yaitu bandar udara, kantor pusat pemerintahan dan Pelabuhan.

Sebanyak 263 prajurit Nanggala 5 kopassandha dibawah pimpinan Letjen (purn) Sugito yang kala itu berpangkat Letkol diterjunkan langsung ke daerah pertempuran di Dili.
Jenderal (purn) Luhut Panjaitan hadiri peringatan 40 thn penerjunan - Foto: Dn/jakartaforum.co.id
Banyak kisah heroik yang timbul dari peristiwa ini, seperti yang diceritakan oleh saksi sejarah yang masih hidup.

Foto Luhut Panjaitan tahun 1975 saat berpangkat Letnan Satu- Foto: Dn/jakartaforum.co.id
Kala itu Timor Timur masih dalam jajahan Portugis dan akan merdeka, ada beberapa faksi di dalam Timor Timur salah satunya faksi Fretelin yang berhaluan komunis yang menekan faksi faksi lain. Sekumpulan faksi faksi yang tertidas Fretelin bersatu dan memproklamirkan diri untuk berintegrasi masuk kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi salah satu provinsi yaitu provinsi Timor Timur.

Dengan Integrasi ini membuat faksi Fretelin menyatakan perang dan ini makin menyudutkan faksi faksi lain yang sudah menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melihat ancaman ini, maka pemerintah Indonesia membantu  dan ikut memerangi Fretelin di Timor Timur.

Akhirnya pemerintah menugaskan Detasemen Nanggala 5 Koppasandha untuk mengambil alih Dili sebagai ibukota Timor Timur yang saat itu dikuasai Fretelin.

Tepat pukul 05.00 tanggal 7 Desember 1975 pasukan Kopassandha berhasil diterjunkan dari pesawat di lokasi pertempuran di Dili. Penerjunan disambut perlawanan sengit, suara tembakan dari  desingan peluru dari musuh menyambut pendaratan prajurit Kopassandha. Hanya 191 dari 263 prajurit yang berhasil keluar terjun dengan parashut, 72 prajurit gagal terjun dan mendarat di Kupang.

Dengan hanya 191 orang tersisa, prajurit Kopassandha melakukan pertempuran sengit untuk merebut kota Dili. Akhirnya dalam waktu 3 jam Dili berhasil direbut, akan tetapi korban jiwa yang jatuh cukup banyak. Tercatat 21 Prajurit Kopassandha gugur termasuk komandan Kompi Mayor  (anumerta) Atang S.

Setelah 40 tahun berselang, Danjen Kopassus Mayjen Herindra memperingati moment yang bersejarah tersebut di Markas Besar Kopassus di Cijantung, Jakarta (07/15). Sebanyak 105 prajurit Kopassandha yang ikut serta dalam pertempuran dan menjadi saksi sejarah hadir. Moment ini digunakan juga sebagai ajang reuni dan juga sebagai media pembelajaran bagi prajurit prajurit Kopassus sekarang ini.

Salah satu prajurit Kopassandha yang terlibat dalam pertempuran tersebut adalah Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan yang kala itu masih berpangkat  Letnan Satu dan menjadi komandan Kompi, turut memberikan testimoninya dan tak kuasa menahan haru jika mengingat banyak sekali prajurit yang gugur. Luhut juga meminta agar yuniornya di Kopassus saat ini bisa mengambil pelajaran dari kisah heroik ini. (Dn)

Related

Tokoh 1248020832876508776
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item