Masyarakat Minang Desak Muhammad Riza Chalid Cabut Pernyataannya

Jakarta - Masyarakat Minang Desak Muhammad Riza Chalid Cabut Pernyataannya.  Masyarakat Minang/Sumatera Barat yang diwakili oleh DPP Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia bersama Kuasa Hukumnya, meminta Muhammad Riza Chalid mencabut pernyataannya yang menyebutkan Padang Sumatera Barat adalah "Provinsi Dajjal".

Berdasarkan hal itu, Ketua Umum IPPMI, Muhammad Raffik berniat akan mensomasi Muhammad Riza Chalid, apabila tidak meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat, tegas M. Raffik, 06/12/2015 di Jakarta. 

DPP Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) bersama Kuasa Hukum
Hal yang sama juga ditegaskan M. Ihsan, SH.MH, MSi sebagai kuasa hukum IPPMI.  “Kami akan menunggu dan memberi waktu selambat lambatnya empat kali dua puluh empat jam kepada Muhammad Riza Chalid agar mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara langsung dalam rapat Adat yang diselenggarakan Pemangku Adat Minang Kabau, serta menyampaikan permintaan maafnya dalam 5 media cetak nasional dan tiga media televisi nasional, serta 3 media lokal Sumatera Barat, yang telah ditentukan”.

Muhammad Rafik (Ketua IPPMI)
Pemberian batas waktu tersebut terhitung sejak 6 Desember 2015 hingga empat hari kedepan. Dan apabila hal ini tidak ditanggapi sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tambah Ihsan.

Pernyataan yang menghina Provinsi Sumatera Barat itu terkuak saat transkip percakapan Makruf Syamsudin, Setya Novanto dan Muhammad Rizal Chalid diperdengarkan dalam sidang Majelis Kehormatan Dewan DPR-RI pada tanggal 2-3 Desember 2015.

MS: “Pak masalah lahan di Papua itu juga masalah besar. Masalah hak ulayat itu susah. Pak Riza mau bangun disana. Berhubungan sama yang punya. Pak Riza sudah bayar. Nanti pamanya datang, kamu bayar ke dia, saya mana. Datang lagi keponakannya. Itu yang bikin perang suku pak”
MR: “Itu mirip di Padang. Sama kalau di Padang”.

MS: “Kepastian hukumnya tidak ada. Ada kebon sawit besar, bagus, cantik, udah jadi pak. Tiba tiba ditutup sama Gubernur, katanya merusak alam. Kasihan pak buat investor. Itu orang gak jadi, malas menginvestasi”.

MR: “Provinsi Dajjal”.

Demikian dikutip sesuai Surat Kuasa Khusus No.BIDLF/101/XII/2015, perihal Somasi, yang ditandatangani Muhammad Rafik Ketua Umum IPPMI. (ef) satunusantara.com

Related

Politik 534784730510575058
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item