Wakasad Berangkatkan 1200 Personel Ekspedisi NKRI Papua Barat
https://www.jakartaforum.web.id/2016/01/wakasad-berangkatkan-1200-personel.html
Jakarta - Wakasad Berangkatkan 1200 Personel Ekspedisi NKRI Papua Barat. Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI M. Erwin Syafitrimewakili Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) bertindak selaku Inspektur Upacara pada acara pemberangkatan 1200 personel Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat tahun 2016, terdiri dari 670 personel TNI/Polri (396 personel pusat dan 274 personel daerah), 530 personel sipil (344 personelpusat dan 186 personel daerah) yang terdiri dari relawan, mahasiswa dan tenaga ahli, bertempat diPusdiklat Passus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2016).
Dalam amanat tertulis Kasad Jenderal TNI Mulyono yang dibacakan oleh Wakasad menyampaikan bahwa, tim ekspedisi akan bekerja untuk mendata dan memetakan kekayaan alam dan sumber daya manusia serta berbagai persoalan yang ada di wilayah Papua Barat khususnya, yang selama ini belum banyak terekspose dan diketahui oleh masyarakat luas.
Dalam amanat tertulis Kasad Jenderal TNI Mulyono yang dibacakan oleh Wakasad menyampaikan bahwa, tim ekspedisi akan bekerja untuk mendata dan memetakan kekayaan alam dan sumber daya manusia serta berbagai persoalan yang ada di wilayah Papua Barat khususnya, yang selama ini belum banyak terekspose dan diketahui oleh masyarakat luas.
“Hasil pendataan dan pemetaan tersebut nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masyarakat umum maupun saran dan masukan untuk merumuskan pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat,” ujar Kasad.
Jenderal TNI Mulyono juga mengatakan bahwa, masih banyak potensi sumber daya alam yang belum tercatat dan teridentifikasi serta persoalan sosial diberbagai pelosok tanah air yang belum tersentuh dan mendapat perhatian yang memadai. “Inventarisasi hal-hal tersebut sangat penting untuk dilakukan sebagai data pemerintah untuk merumuskan solusinya, sehingga pada gilirannya akan mendorong kesejahteraan sosial sekaligus meningkatkan keamanan dan pertahanan nasional,” tuturnya.
“Mengingat sangat luasnya wilayah Papua, maka ekspedisi ini diprioritaskan di wilayah Papua Barat dengan harapan selain medannya lebih baik, ditinjau dari aspek keamanan juga memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan daerah lain di Papua, namun demikian saya tekankan kepada peserta ekspedisi agar tetap mewaspadai faktor keamanan baik personel maupun materiil,” tegas Kasad.
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa, pelaksanaan ekspedisi dimulai awal Februari sampai akhir Mei 2016 yang tersebar dalam 8 Sub Korwil Daerah, meliputi daerah Tambarauw, Sorong, Sorsel, Mansel, Bintuni, Wondama, Fakfak dan Kaimana, dengan tiga aspek kegiatan yang dilakukan yaitu: Pertama, aspek penjelajahan meliputi penjelajahan gunung, hutan, rawa dan sungai serta garis pantai. Kedua, aspek penelitian meliputi kegiatan pendataan dan pemetaan kajian di bidang kehutanan, geologi, potensi bencana, flora fauna dan sosial budaya. Ketiga, aspek pengabdian masyarakat yang akan difokuskan pada kegiatan pelestarian alam, peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan KB, penyuluhan keluarga pra sejahtera, bakti sosial dalam rangka membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua Barat.
“Ketiga aspek tersebut diharapkan saling bersinergi, sehingga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan kecintaan kita kepada tanah air serta semangat untuk bersama-sama membangun bangsa dan terus memperkokoh kemanunggalan dengan rakyat,” pungkas Jenderal TNI Mulyono.
Jenderal TNI Mulyono juga mengatakan bahwa, masih banyak potensi sumber daya alam yang belum tercatat dan teridentifikasi serta persoalan sosial diberbagai pelosok tanah air yang belum tersentuh dan mendapat perhatian yang memadai. “Inventarisasi hal-hal tersebut sangat penting untuk dilakukan sebagai data pemerintah untuk merumuskan solusinya, sehingga pada gilirannya akan mendorong kesejahteraan sosial sekaligus meningkatkan keamanan dan pertahanan nasional,” tuturnya.
“Mengingat sangat luasnya wilayah Papua, maka ekspedisi ini diprioritaskan di wilayah Papua Barat dengan harapan selain medannya lebih baik, ditinjau dari aspek keamanan juga memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan daerah lain di Papua, namun demikian saya tekankan kepada peserta ekspedisi agar tetap mewaspadai faktor keamanan baik personel maupun materiil,” tegas Kasad.
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa, pelaksanaan ekspedisi dimulai awal Februari sampai akhir Mei 2016 yang tersebar dalam 8 Sub Korwil Daerah, meliputi daerah Tambarauw, Sorong, Sorsel, Mansel, Bintuni, Wondama, Fakfak dan Kaimana, dengan tiga aspek kegiatan yang dilakukan yaitu: Pertama, aspek penjelajahan meliputi penjelajahan gunung, hutan, rawa dan sungai serta garis pantai. Kedua, aspek penelitian meliputi kegiatan pendataan dan pemetaan kajian di bidang kehutanan, geologi, potensi bencana, flora fauna dan sosial budaya. Ketiga, aspek pengabdian masyarakat yang akan difokuskan pada kegiatan pelestarian alam, peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan KB, penyuluhan keluarga pra sejahtera, bakti sosial dalam rangka membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua Barat.
“Ketiga aspek tersebut diharapkan saling bersinergi, sehingga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan kecintaan kita kepada tanah air serta semangat untuk bersama-sama membangun bangsa dan terus memperkokoh kemanunggalan dengan rakyat,” pungkas Jenderal TNI Mulyono.