Bank, Koperasi diharapkan Kucurkan Kredit Mikro Bagi Sanitasi dan Akses Air Bersih
https://www.jakartaforum.web.id/2016/02/bank-koperasi-diharapkan-kucurkan.html
Jakarta - Masih banyak penduduk Indonesia yang belum memiliki sanitasi yang memadai dan akses pelayanan air bersih. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah memiliki sanitasi dan akses air bersih merupakan hal yang berat mengingat cukup mahalnya membangun akses tersebut.
Padahal disisi lain Pemerintah Indonesia saat ini mencanangkan program Akses Universal 2019 yang mengamanatkan program 100-0-100 yang artinya ditahun 2019 seluruh masyarakat (100%) sudah mendapat akses air bersih dan sanitasi dan tidak ada lagi (0%) masyarakat yang tinggal di wilayah kumuh.
Padahal disisi lain Pemerintah Indonesia saat ini mencanangkan program Akses Universal 2019 yang mengamanatkan program 100-0-100 yang artinya ditahun 2019 seluruh masyarakat (100%) sudah mendapat akses air bersih dan sanitasi dan tidak ada lagi (0%) masyarakat yang tinggal di wilayah kumuh.
Program ini sangat berat dan sulit terwujud, mengingat keterbatasan dana pemerintah, untuk itu perlu sinergi dengan berbagai pihak agar target universal 2019 dapat tercapai.
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun sarana ini perlu dibantu dengan skema kredit mikro, masalahnya masih banyak bank, koperasi dan lembaga pembiayaan lain yang enggan mengucurkan kredit mikro ke sektor ini. Inilah pokok persoalan yang mendasar yang harus harus diurai agara semua masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapat akses universal ini.
Bank, Koperasi dan Lembaga Keuangan lainnya, terutama yang dikelola pemerintah diharapkan aktif berkontribusi dalam peningkatan pelayanan akses air bersih dan sanitasi melalui Kredit Mikro bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Untuk mensinergikan semua stake holder agar bisa mewujudkan hal ini diadakan Lokakarya Nasional Keuangan Mikro untuk Air Minum dan Sanitasi: Upaya Mendukung Pencapaian Target Akses Universal 2019, Rabu (10/02) di Hotel Bidakara Jakarta.
Kegiatan ini digelar oleh IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation ang Hygiene) dengan menggandeng Bappenas dan Water Org. Narasumber yang hadir dalam Lokakarya adalah Nugroho Tri Utomo (Direktur Pemukiman dan Perumahan, Bappenas), Gusril Bahar (Country Director Water.Org) Direktur PPLP Cipta Karya, Kementerian PU-PERA, Deputy Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Direktur Pemberdayaan Koperasi UKM Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Direktur Usaha Kecil Mikro dan Menengah BRI, USAID Indonesia dan usahawan sanitasi yang sukses dari berbagai wilayah Indonesia.
"Ini pekerjaan besar. Tidak bisa pemerintah melakukannya sendiri. Semua pihak harus berkontribusi bagaimana caranya orang berpenghasilan rendah dapat menikmati sanitasi yang sehat dan air bersih yang aman dikonsumsi. Saya optimis jika semuanya bergerak, maka target akses Universal 100-0-100 bisa dipeluhi."jelas Louis O'Brien, Chief of Partu IUWASH saat pembukaan lokakarya.
Dalam National Workshop ini, diharapkan para lembaga keuangan terutama perbankan bisa melihat tidak hanya dari potensi bisnisnya saja tetapi nilai nilai dari kredit mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga mereka bisa mendapat sanitasi yang layak. Lebih dari itu kerjasama mikrofinance bisa berkontribusi untuk mencapai akses Universal.
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun sarana ini perlu dibantu dengan skema kredit mikro, masalahnya masih banyak bank, koperasi dan lembaga pembiayaan lain yang enggan mengucurkan kredit mikro ke sektor ini. Inilah pokok persoalan yang mendasar yang harus harus diurai agara semua masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapat akses universal ini.
Bank, Koperasi dan Lembaga Keuangan lainnya, terutama yang dikelola pemerintah diharapkan aktif berkontribusi dalam peningkatan pelayanan akses air bersih dan sanitasi melalui Kredit Mikro bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Untuk mensinergikan semua stake holder agar bisa mewujudkan hal ini diadakan Lokakarya Nasional Keuangan Mikro untuk Air Minum dan Sanitasi: Upaya Mendukung Pencapaian Target Akses Universal 2019, Rabu (10/02) di Hotel Bidakara Jakarta.
Kegiatan ini digelar oleh IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation ang Hygiene) dengan menggandeng Bappenas dan Water Org. Narasumber yang hadir dalam Lokakarya adalah Nugroho Tri Utomo (Direktur Pemukiman dan Perumahan, Bappenas), Gusril Bahar (Country Director Water.Org) Direktur PPLP Cipta Karya, Kementerian PU-PERA, Deputy Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Direktur Pemberdayaan Koperasi UKM Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Direktur Usaha Kecil Mikro dan Menengah BRI, USAID Indonesia dan usahawan sanitasi yang sukses dari berbagai wilayah Indonesia.
"Ini pekerjaan besar. Tidak bisa pemerintah melakukannya sendiri. Semua pihak harus berkontribusi bagaimana caranya orang berpenghasilan rendah dapat menikmati sanitasi yang sehat dan air bersih yang aman dikonsumsi. Saya optimis jika semuanya bergerak, maka target akses Universal 100-0-100 bisa dipeluhi."jelas Louis O'Brien, Chief of Partu IUWASH saat pembukaan lokakarya.
Dalam National Workshop ini, diharapkan para lembaga keuangan terutama perbankan bisa melihat tidak hanya dari potensi bisnisnya saja tetapi nilai nilai dari kredit mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga mereka bisa mendapat sanitasi yang layak. Lebih dari itu kerjasama mikrofinance bisa berkontribusi untuk mencapai akses Universal.