Bantahan Visinema Pictures Mengenai Plagiat Film “Surat dari Praha”

Jakarta - Bantahan Visinema Pictures Mengenai Plagiat Film “Surat dari Praha”Menanggapi tuduhan plagiasi yang ditujukan kepada Film “Surat dari Praha” oleh Yusri Fajar, kami sangat menyayangkan bahwa tuduhan plagiasi tersebut dilontarkan dan dipublikasikan sebelum film kami dirilis di bioskop sehingga belum dapat diakses oleh publik. Tuduhan plagiasi ini, secara nyata telah merugikan nama baik kami karena pemberitaan secara sepihak yang menggiring opini publik untuk menghakimi kami tanpa legal standing yang kuat.

Klaim soal telah dikirimnya somasi kepada kami oleh Yusri Fajar membuat kami merasa dirugikan karena kami dikesankan sebagai pihak yang tidak mau diajak mediasi dan keras kepala. Padahal perlu ditegaskan: kami tidak pernah menerima somasi dan karena tidak pernah menerima somasi resmi, Tentu sulit untuk kami mempelajari dan merespon apa yang menjadi keberatan dari saudara Yusri Fajar secara hukum.

Chicco Jerikho (Produser surat dari Praha) Glenn Fredly dan Angga Dwimas Sasongko (Producer) saat Press Conference-Foto Rudi/JF
“Surat dari Praha” adalah film yang memiliki legal standing yang sesuai dengan perundang-undangan Hak Cipta Republik Indonesia. Kami memiliki sertifikat hak cipta yang dikeluarkan oleh Ditjen HKI Kemenkumham dan telah mendaftarkan paten atas judul “Surat dari Praha” di kelas 41 terkait dengan Film Bioskop, kelas 9 terkait dengan Cakram Digital dan kelas 16 terkait dengan Poster.

Terkait kesamaan tema yang dituduhkan oleh Yusri Fajar, perlu dipahami bahwa tema mengenai para eksil politik 1965 di Praha dan tempat lainnya adalah FAKTA SEJARAH sehingga tidak bisa diklaim secara sepihak. Karena, berdasarkan UU Hak Cipta Pasal 41 Ayat (2) Ide, Temuan, Data bukan merupakan objek hak cipta. Siapapun berhak menceritakan peristiwa yang terkait dengan sejarah, baik secara fiksi maupun non fiksi.

Kesamaan Poster yang dituduhkan oleh Yusri Fajar sama sekali tidak mendasar. Poster yang ditunjukkan saat press conference bergambar Charles Bridge, yang memang merupakan ikon Kota Praha. Sama seperti menara eifel di Paris, Big Ben di London, Liberty di New York dan Monas di Jakarta. Poster resmi yang terdaftar di LSF bisa ditemukan di bioskop.

Kesamaan Judul pada media seni yang berbeda adalah hal yang biasa terjadi dan bukan bentuk pelanggaran hak cipta karena hak cipta melindungi isi/konten, bukan judul sebuah karya. Judul Surat dari Praha (Letter from Prague) sebagai buku juga pernah digunakan oleh Sue Gee pada tahun 1994 dan juga oleh Raya Czerner Schapiro dan Helga Czerner Weinberg pada tahun 1991.

Terkait dengan komunikasi kami dengan pihak Yusri Fajar, kami sudah menawarkan bentuk mediasi yang paling konstruktif dengan melakukan pertemuan yang ditengahi oleh ahli Hak Kekayaan Intelektual. Namun, gagasan ini tidak direspon secara konkrit oleh Yusri Fajar dan kuasa hukumnya.

Tuduhan kepada Glenn Fredly sebagai pencipta lagu atas pelanggaran hak cipta dan plagiasi tidak tepat dan berimplikasi pada pencemaran nama baiknya. Karena dalam hal ini Glenn Fredly secara hukum bukanlah Pencipta Skenario maupun Pencipta Sinematografi dari film Surat Dari Praha, atau pemimpin rumah produksi seperti yang dituduhkan.

Menanggapi pernyataan Yusri dimuka publik, Visinema Pictures sebagai perusahaan film yang memproduksi film Surat Dari Praha telah mengirimkan somasi balik  yang sampai saat hari ini tidak ada tanggapan maupun respon yang dari pihak Yusri Fajar. Kami merasa sudah menunjukkan itikad baik maksimal dengan menghubungi baik saudara Yusri maupun penasihat hukumnya namun selalu ditolak.

Pernyataan media ini kami buat sebagai untuk informasi dan klarifikasi dari kami sambil menunggu kedewasaan Saudara Yusri untuk menyelesaikan masalah ini dengan sebaik baiknya dan menyadari kerugian yang telah ditimbulkannya, baik pada reputasi profesional kami, beserta rekanan lain yang telah memungkinkan terciptanya karya ini.
 
Visinema Pictures adalah perusaahn film berbasis di Jakarta yang berdiri sejak tahun 2008, dan memproduksi berbagai film, TV Program, Music Video dan berbagai materi audio visual untuk corporate dan brand. Kami bertujuan menjadi pemain regional pada tahun 2017. Film yang kami hasilkan merupakan kombinasi antara aspek artistik dan komersial. Visinema Pictures mengembangkan film dengan pendekatan kolaborasi melalui konsep co-production dan branded content. 

Bagi kami, hal itulah yang mendifinisi Industri Film hari ini. Karya Visinema Pictures diantaranya, Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang dinobatkan sebagai pemenang kategori Film Terbaik dan Aktor Terbaik pada FFI 2014 dan Filosofi Kopi yang memenangkan kategori Penyunting Gambar Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada FFI 2015. @Rudi

Related

Peristiwa 8969813511600211376
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item