KLHK Jadikan Hari Rimbawan Momentum Pemberantasan Korupsi
https://www.jakartaforum.web.id/2016/03/klhk-jadikan-hari-rimbawan-momentum.html
Jakarta - KLHK Jadikan Hari Rimbawan Momentum Pemberantasan Korupsi. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ibu Siti Nurbaya mengatakan bahwa Hari Bakti Rimbawan ke-33, yang diperingati tanggal 16 Maret 2016 harus dijadikan momentum pemberantasan korupsi di lingkungan Kementerian LHK. Menurut beliau, tanda-tanda korupsi ada tiga, yaitu kegagalan menjalankan tugas, mendapatkan sesuatu yang menguntungkan pribadi (private gain), dan ketidakdisiplinan dalam administrasi dan anggaran.
Atas dasar itu melalui acara-acara yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan hari bakti rimbawan harus terus disosialisasikan hidup bersih tanpa korupsi. Untuk mendukung kampanye anti korupsi itu, panitia menyelenggarakan lomba MAJO (Lima Jodoh) yang merupakan lomba edukasi membentuk pribadi anti korupsi bekerjasama dengan Deputi Pencegahan KPK dan Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) serta Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). Disamping itu diselenggarakan Dialog Antar Generasi Rimbawan yang mengingatkan kembali akan pentingya 9 Nilai Dasar Rimbawan yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama, dan profesional.
Atas dasar itu melalui acara-acara yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan hari bakti rimbawan harus terus disosialisasikan hidup bersih tanpa korupsi. Untuk mendukung kampanye anti korupsi itu, panitia menyelenggarakan lomba MAJO (Lima Jodoh) yang merupakan lomba edukasi membentuk pribadi anti korupsi bekerjasama dengan Deputi Pencegahan KPK dan Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) serta Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). Disamping itu diselenggarakan Dialog Antar Generasi Rimbawan yang mengingatkan kembali akan pentingya 9 Nilai Dasar Rimbawan yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama, dan profesional.
Pada kesempatan Upacara Bendera pada hari itu, Menteri LHK mengingatkan beberapa agenda besar dan tantangan yang harus dihadapi para rimbawan, diantaranya pengendalian kebakaran lahan dan hutan, penebangan liar dan perambahan hutan, perdagangan tanaman dan satwa liar (TSL) dan masalah sosial akibat konflik tenurial.
Oleh karena itu Kementerian LHK menyelesaikan masalah dan tantangan di atas melalui 5 hints atau artikulasi kerja, yaitu kebijakan alokasi sumber daya hutan yang memperhatikan keseimbangan antara daya dukung ekosistem dan kesejahteraan rakyat, pengendalian perubahan iklim, keseimbangan antara konservasi dan nilai tambah ekonomi dalam pemanfaatan hutan, produksi hutan dan kesejahteraan rakyat serta pencapaian kualitas lingkungan. (Dn)
Oleh karena itu Kementerian LHK menyelesaikan masalah dan tantangan di atas melalui 5 hints atau artikulasi kerja, yaitu kebijakan alokasi sumber daya hutan yang memperhatikan keseimbangan antara daya dukung ekosistem dan kesejahteraan rakyat, pengendalian perubahan iklim, keseimbangan antara konservasi dan nilai tambah ekonomi dalam pemanfaatan hutan, produksi hutan dan kesejahteraan rakyat serta pencapaian kualitas lingkungan. (Dn)