Bakamla RI Gelar Patroli Terkoordinasi Ke-25 dengan Malaysia
https://www.jakartaforum.web.id/2016/06/bakamla-ri-gelar-patroli-terkoordinasi.html
Jakarta - Bakamla RI Gelar Patroli Terkoordinasi Ke-25 dengan Malaysia. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia
(Bakamla RI) kembali menggelar patroli terkoordinasi bersama pemerintah
Malaysia dengan sandi Patkor Optima Malindo (Patroli Terkoordinasi
Operasi Tindak Maritim Malaysia-Indonesia). Kegiatan yang dimulai sejak
minggu lalu, di Klang, Malaysia, hingga kini masih terus berlangsung.
Dalam rangkaian kegiatan pembukaan Patkor Optima Malindo
25/16, diselenggarakan pula bakti sosial di Pusat Jagaan Persatuan
Rumah Kebajikan Grace, Klang dan kunjungan kerja di Kastam Diraja
Malaysia, Selangor.
Menurut Direktur Operasi Laut Bakamla RI Kolonel Laut (P)
Rahmat Eko Raharjo, unsur yang terlibat dalam operasi itu antara lain:
KN Belut Laut 4802, KRI Siwar 646, KRI Tenggiri 865, dan KP Macam 002
pada hari Minggu petang sandar di Jeti PHN TLDM Port Klang, Malaysia dan
disambut oleh Perwira dan Staf Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia
(APMM).
Para Delegasi RI yang hadir terdiri dari: Asops Guskamlabar
Kolonel Laut (P) Jaya Darmawan selaku, Kasi Patroli Kapal Pengawas
Wilayah Barat Kastaman, Kasubdit Patroli Kamla Zona Maritim Barat Mayor
Laut (P) David Hastiadi, dan DJBC Kanwil Tanjung Balai Karimun Yan T.
Sitorus.
Sedangkan, delegasi Malaysia diwakili Timbalan Pengarah
Kastam Dato’ Mohamad Sapian bin Haji Sanusi, Ketua Tim Perancang Operasi
Maritim (TPOM) Malaysia Dato’ Nasir bin Adam dan jajarannya.
Sementara itu dari Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua
Barat dilaporkan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)
menyelenggarakan sosisalisasi pengelolaan batas negara wilayah laut dan
udara di Gedung Dharma Wanita, Kabupaten Raja Ampat, Kamis (2/6/2016).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Hukum Bakamla RI
Laksamana Pertama TNI Yuli Dharmawanto dalam paparannya mengatakan, saat
ini Indonesia belum mempunyai Sistem Keamanan Laut yang dapat
mensinergikan seluruh komponen bangsa. Bakamla RI berusaha untuk
membentuk sistem tersebut sehingga seluruh stakeholder dapat bersinergi
untuk menjaga keamanan dan keselamatan di laut secara efektif dan
efisien.
“Saat ini sedang dibentuk sistem keamanan dan keselamatan
laut yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholder, secara bersamaan dan
real time, untuk memantau keadaan keamanan dan keselamatan laut.
Diharapkan sistem ini dapat digunakan secara optimal oleh seluruh
pemangku kepentingan di laut,” ujarnya.
Tidak hanya itu, bimbingan masyarakat pada desa pesisir
juga perlu dilakukan. Masyarakat maritim merupakan garis terdepan dalam
faktor keamanan dan keselamatan di laut. Sangat perlu untuk menjadikan
masyarakat maritim sebagai agent keamanan dan keselamatan laut. Terlebih
isu mengenai pelabuhan tikus di wilayah perbatasan masih marak
terdengar. “Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya kerja sama
yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat pesisir,” imbuh Direktur
Hukum Bakamla RI.
Sosialisasi ini diikuti seluruh Stakeholder
pemerintahan di Kabupaten Raja Ampat dan Provinsi Papua Barat, Pemuka
Adat dan Pemuka Agama, masyarakat maritim, Asosiasi Perikanan dan LSM.