Banjir, Serta Tanah Longsor di Sulawesi Utara, 4 Orang Meninggal

Jakarta - Banjir, Serta Tanah Longsor di Sulawesi Utara, 4 Orang Meninggal. Bencana banjir dan tanah longsor kembali menelan korban jiwa. Kali ini, bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara itu mengakibatkan empat orang tewas,  seorang hilang, dan ratusan rumah rusak.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan hujan lebat yang disertai cuaca ekstrem, dan gelombang tinggi telah mengakibatkan banjir, serta tanah longsor di Sulawesi Utara.

BNPB, mengatakan banjir dan tanah longsor di Sangihe, Sulut, terjadi akibat hujan deras, gelombang pasang dan struktur tanah yang labil di daerah perbukitan.(PMI Sangihe)

“Bencana banjir dan longsor terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Data sementara dampak bencana itu adalah empat orang tewas, seorang dinyatakan hilang, dan ratusan rumah rusak,” katanya, Rabu (22/6).

Sutopo menuturkan gelombang tinggi dan cuaca ekstrem masih menghambat proses evakuasi di Kepulauan Sangihe. Komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat pun masih sulit dilakukan, sehingga data terkait bencana di wilayah itu sangat terbatas.

Kota Manado sendiri diterjang banjir, longsor, abrasi, dan angin kencang, yang menyebabkan banyak pohon tumbang. Seorang dinyatakan tewas di Manado, kendaraan yang dikemudikannya tertimpa pohon tumbang.

Longsor juga terjadi di beberapa titik Kota Tomohon, sedangkan Kabupaten Minahasa Selatan menghadapi longsor dan gelombang pasang yang menyebabkan perahu motor di Amurang Timur hanyut.

Adapun Kabupaten Kepulauan Sitaro atau Siau Tagulandang Biaro mengalami bencana banjir dan tanah longsor.

Bencana itu juga menyebabkan akses Jembatan Kiawang terputus akibat banjir bandang, dan Jembatan Batuawang tertimbun material lahar dingin dari material erupsi Gunung Karangetan.

Di Kepulauan Sangihe, tiga orang dinyatakan tewas, dan seorang lainnya tewas, karena bencana yang sama. Padamnya listrik membuat komunikasi dengan BPBD Sangihe sulit dilakukan.

Saat ini, BPBD bersama, TNI, Polri, SAR, dan masyarakat melakukan evakuasi, pendataan, dan memasok logistik untuk masyarakat yang terdampak.(Kabar24.com)

Related

Nasional 2051214657632718623
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item