Dua Korban Pencabulan Sony Sandra direhabilitasi di RPSA PSMP Jakarta
https://www.jakartaforum.web.id/2016/06/dua-korban-pencabulan-sony-sandra.html
Jakarta -Dua Korban Pencabulan Sony Sandra direhabilitasi di RPSA PSMP Jakarta.Dua korban pencabulan anak AY (15) dan AP (13) yang dilakukan pengusaha Sony Sandra alias Koko (SS ) di Kediri, kini direhabilitasi di RPSA PSMP Handayani, Bambu Apus Jakarta.
Kedua korban tersebut diserahkan terimakan oleh Pembina Yayasan Kekuatan Cinta Indonesia (YKCI ), Bethania Eden kepada Kepala PSMP Handayani, Neneng Heryani (1/6/2016)
Kedua korban tersebut diserahkan terimakan oleh Pembina Yayasan Kekuatan Cinta Indonesia (YKCI ), Bethania Eden kepada Kepala PSMP Handayani, Neneng Heryani (1/6/2016)
![]() |
Foto: Ef/jakartaforum.co.id |
Bethania menuturkan, penyerahan dua korban ini merupakan upaya kami memulihkan trauma korban yang menurutnya segera di upayakan. Sebab, trauma yang dialami korban kami yakini sangat berat. "Korban hampir melakukan upaya bunuh diri akibat tekanan mental yang cukup berat", kata Bethania.
Selain itu, PSMP merupakan tempat yang kami nilai aman dibanding di Kediri. Di Kediri tidak aman bagi mereka. Intimidasi berbagai pihak di Kediri sangat kuat. Tentunya intimidasi itu semakin memperburuk kondisi mental korban.
Bethania juga mengungkapkan seharusnya pada hari ini kami mengajak 7 korban pelecehan lainnya. Namun, secara mendadak mereka tidak berkenan berangkat. Padahal sebelumnya mereka dipastikan ikut, dan mau direhabilitasi di Bambu Apus Jakarta. Hal ini menurut kami tidak masuk akal.
Hal lain yang tidak kalah penting bagi kami, ungkap Bethania adalah aspek intimidasi berupa pengembangan persepsi keliru terkait korban pelecehan di Kediri. Upaya menyudutkan korban gencar dilakukan, terutama di media masa Kediri.
Hal yang sama juga diungkapkan salah satu staf YKCI kepada Jakartaforum.co. Upaya merubah persepsi masyarakat, bahwa tidak ada pencabulan dilakukan oleh Sony Sandra, namun dilakukan suka sama suka. Indikasi tersebut dapat terlihat, ketika salah satu media masa setempat melalui beritanya, bahwa tidak terjadi kekerasan seksual, melainkan suka sama suka. Hal yang paling hebat lagi, media masa tersebut dibagikan secara gratis di Kediri. (ef)
Selain itu, PSMP merupakan tempat yang kami nilai aman dibanding di Kediri. Di Kediri tidak aman bagi mereka. Intimidasi berbagai pihak di Kediri sangat kuat. Tentunya intimidasi itu semakin memperburuk kondisi mental korban.
Bethania juga mengungkapkan seharusnya pada hari ini kami mengajak 7 korban pelecehan lainnya. Namun, secara mendadak mereka tidak berkenan berangkat. Padahal sebelumnya mereka dipastikan ikut, dan mau direhabilitasi di Bambu Apus Jakarta. Hal ini menurut kami tidak masuk akal.
Hal lain yang tidak kalah penting bagi kami, ungkap Bethania adalah aspek intimidasi berupa pengembangan persepsi keliru terkait korban pelecehan di Kediri. Upaya menyudutkan korban gencar dilakukan, terutama di media masa Kediri.
Hal yang sama juga diungkapkan salah satu staf YKCI kepada Jakartaforum.co. Upaya merubah persepsi masyarakat, bahwa tidak ada pencabulan dilakukan oleh Sony Sandra, namun dilakukan suka sama suka. Indikasi tersebut dapat terlihat, ketika salah satu media masa setempat melalui beritanya, bahwa tidak terjadi kekerasan seksual, melainkan suka sama suka. Hal yang paling hebat lagi, media masa tersebut dibagikan secara gratis di Kediri. (ef)