Menteri LHK Lepas Liarkan Jalak Putih di TSI

Jakarta -Menteri LHK Lepas Liarkan Jalak Putih di TSI. Dalam rangkaian perayaan Pekan Lingkungan Hidup internasional, akhir pekan ini  Taman Safari lndonesia,  Cisarua melepas liarkan  40 burung Jalak Putih (Sturnus melanopterus). Pelepas liaran ini dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di area Taman Safari Indonesia, Sabtu (11/06).

Program ini merupakan hasil kerjasama Taman Safari Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup  dan Kehutanan, ZGAP (Zoologische Gesellschaft fur Arten-und Populationsschutz), Kolner Zoo, Yayasan KASI (Konservasi Alam Satwa lndonesia), Burung lndonesia, serta masyarakat sekitarnya ini bertujuan untuk mengembalikan serta meningkatkan populasi Jalak Putih di alam. 

Menteri LHK Lepas Liarkan Jalak Putih di TSI-Dn/Jf
Jalak Putih sendiri merupakan burung endemik Indonesia yaitu dari Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara Barat. Burung yang dilindungi dalam PP No.7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis tumbuhan dan Satwa serta tertuang dalam Undang-undang No.5 Tahun 1994 ini dinyatakan berstatus kritis atau critically endangered oleh IUCN. Keberadaannya pun semakin terancam oleh hilangnya habitat serta maraknya perburuan liar. 


Burung Jalak Putih ini  merupakan hasil tangkaran Taman Safari Indonesia  selama lebih dari 2 tahun dan dilepasliarkan di lokasi zona Jerapah Taman Safari. Dari kajian habitat yang telah dilakukan dengan Burung Indonesia dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Safari Indonesia telah menjadi rumah bagi kurang lebih 70 spesies burung. Area Taman Safari Indonesia memiliki kondisi alam yang masih terjaga sehingga sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan tinggal serta pakan setelah dilepasliarkan. SDM yang ada di TSI mampu menunjang keamanan dari satwa tersebut.

Selain pengembangbiakkan Jalak Putih dan kajian habitat, sebelum pelepasliaran ini telah dilakukan sosialisasi yang bekerjasama dengan BKSDA Bogor dan TN Gunung Gede Pangrango dengan masyarakat di 5 desa dari 2 kecamatan serta institusi pendidikan yang berada di sekitar Taman Safari Indonesia.

Tony Sumampau, Direktur Taman Safari Indonesia yang juga selaku Ketua Panitia program ini menyampaikan bahwa peran masyarakat sekitar sangatlah penting terutama setelah Jalak Putih dilepasliarkan, mereka pun telah berkomitmen untuk ikut serta menjaga satwa ini. Sedangkan sosialisasi ke institusi pendidikan bertujuan untuk mengenalkan Jalak Putih sekaligus membangun awareness serta menanamkan rasa cinta terhadap satwa dan alam dari sejak usia dini.

Sementara itu Menteri LHK menyampaikan bahwa ada anggapan dari luar bahwa alam Indonesia sudah rusak, itu tidak sepenuhnya benar.

"Mari kita buktikan terutama di dalam kalangan kita sendiri bahwa kita mampu menjaga lingkungan. Ini dibuktikan masih banyak pihak yang peduli akan lingkungan di Indonesia". Kata Siti

"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu pemerintah untuk menjaga alam dan pelepasliaran burung Jalak Putih ini merupakan satu dari sekian usaha usaha kita didalam pelestarian alam dan lingkungan". pungkasnya (Dn)

Related

Peristiwa 2047519637193031151
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item