Puncak Peringatan Hari Degradasi Lahan digelar di Bogor
https://www.jakartaforum.web.id/2016/06/puncak-peringatan-hari-degradasi-lahan.html
Jakarta -Puncak Peringatan Hari Degradasi Lahan digelar di Bogor. Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia World Day to Combat Desertification (WDCD) yang rutin diperingati setiap tanggal 17 Juni, menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran publik berkaitan dengan kerjasama internasional untuk memerangi penggurunan dan dampak kekeringan. Sejak tahun 1994,
Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi Majelis Umum A/RES/49/115 yang menetapkan 17 Juni sebagai World Day to Combat Desertification (WDCD).
Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi degradasi lahan dan kekeringan di negara negara yang mengalami kekeringan atau penggurunan serius, terutama di Afrika
Indonesia sebagai negara anggota UNCCD, tahun ini memperingari Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia tahun 2016 mengangkat tema “Lindungi Bumi, Pelihara Pohon, Libatkan Masyarakat”.
Puncak peringatan dilangsungkan dalam bentuk Seminar Sehari tentang Penanggulangan Degradasi lahan dan Kekeringan di Indonesia bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (17/06).
Dalam seminar ini dilakukan pemaparan dari beberapa pihak diantaranya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pakar penanggulangan degradasi dari Institut Pertanian Bogor, perwakilan swasta dan masyarakat yang telah mempraktekkan penanggulangan degradasi lahan.
Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia tahun ini dirasakan sangat penting dan perlu didorong untuk meningkatkan kerjasama yang khusus untuk memulihkan dan merehabilitasi lahan terdegradasi dan berkontribusi terhadap pencapaian keseluruhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Tanah telah menjadi komponen yang diabaikan dalam pembangunan berkelanjutan selama bertahun tahun. Sekarang, kita melihat tanah sebagai fungsi penting untuk memberikan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan lainnya seperti perubahan iklim, air yang aman dan sumber daya energi, mempromosikan pertumbuhan inklusif, dan sebagainya.
Disamping itu Hari Penanggulangan Degradasi lahan dan Kekeringan Sedunia adalah kesempatan unik untuk mengingatkan semua orang bahwa penggurunan dapat secara efektif ditangani, bahwa solusi yang mungkin dan menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini terletak pada peningkatan partisipasi masyarakat dan kerjasama di semua tingkatan.
Indonesia sebagai negara anggota UNCCD, tahun ini memperingari Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia tahun 2016 mengangkat tema “Lindungi Bumi, Pelihara Pohon, Libatkan Masyarakat”.
Puncak peringatan dilangsungkan dalam bentuk Seminar Sehari tentang Penanggulangan Degradasi lahan dan Kekeringan di Indonesia bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (17/06).
Dalam seminar ini dilakukan pemaparan dari beberapa pihak diantaranya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pakar penanggulangan degradasi dari Institut Pertanian Bogor, perwakilan swasta dan masyarakat yang telah mempraktekkan penanggulangan degradasi lahan.
Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia tahun ini dirasakan sangat penting dan perlu didorong untuk meningkatkan kerjasama yang khusus untuk memulihkan dan merehabilitasi lahan terdegradasi dan berkontribusi terhadap pencapaian keseluruhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Tanah telah menjadi komponen yang diabaikan dalam pembangunan berkelanjutan selama bertahun tahun. Sekarang, kita melihat tanah sebagai fungsi penting untuk memberikan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan lainnya seperti perubahan iklim, air yang aman dan sumber daya energi, mempromosikan pertumbuhan inklusif, dan sebagainya.
Disamping itu Hari Penanggulangan Degradasi lahan dan Kekeringan Sedunia adalah kesempatan unik untuk mengingatkan semua orang bahwa penggurunan dapat secara efektif ditangani, bahwa solusi yang mungkin dan menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini terletak pada peningkatan partisipasi masyarakat dan kerjasama di semua tingkatan.