BNI Syariah Pertahankan Predikat Syariah Terbaik Versi Majalah Investor

JakartaBNI Syariah Pertahankan Predikat Syariah terbaik Versi Majalah Investor. Bertempat di Soehanna Hall-Energy, BNI Syariah raih The Best Syariah 2016 versi Majalah Investor. Acara ini diselenggarakan oleh Majalah Investor bertajuk 11th The Best Syariah Bank 2016 sebagai apresiasi bagi para pelaku industri syariah baik perbankan, asuransi maupun reksadana. Penghargaan ini diterima oleh Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono.

Alhamdulillah, tahun ini untuk kali ketiga secara berturut-turut, BNI Syariah berhasil mempertahankan predikat The Best Syariah Bank 2016 kategori aset 10 T- 25 T dengan kriteria penilaian diantaranya laporan keuangan 2015 yang terdiri dari asset, profitabilitas, perolehan dana pihak ketiga dan BOPO.


Di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil, BNI Syariah berhasil melewatinya dengan baik. Pertumbuhan bisnis di tahun ini tak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan yang ditawarkan induk melalui BNI Financial Services melalui peningkatan layanan,produk dan teknologi yang sama dengan induk.

“Untuk meningkatkan percepatan dan pertumbuhan bisnis ekonomi syariah, jika saat ini pemerintah meluncurkan program tax amnesty, maka untuk perbankan syariah kami meluncurkan riba amnesty sebagai salah satu upaya sosialisasi pengampunan riba bagi para pelaku riba untuk hijrah ke bank syariah”, papar Imam.

Dengan tetap mengusung Hasanah, BNI Syariah terus berkomitmen untuk menjadi yang terbaik sesuai kaidah.

Kinerja BNI Syariah Triwulan 2 - 2016


Alhamdulillah, BNI Syariah melewati semester pertama di tahun 2016 dengan cukup baik, tercatat profitabilitas semester pertama 2016 tercapai sebesar Rp 145,65 Miliar atau naik sebesar 45,73% dibanding tahun sebelumnya Juni 2015 sebesar Rp 99,94 Miliar. Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya dan di sisi lain, hal ini dikontribusikan oleh rasio dana murah yang lebih baik serta efisiensi operasional yang juga terus membaik.

Dari sisi neraca BNI Syariah juga mengalami peningkatan asset dari posisi Juni 2015 sebesar Rp 20,85 Triliun menjadi Rp 25,68 Triliun yang didukung oleh Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan YoY pada pembiayaan sebesar 13,36% dan DPK sebesar 26,05% terhada Juni tahun 2015.

Pembiayaan pada Juni 2015 sebesar Rp 16,74 Triliun berhasil tumbuh menjadi Rp 18,98 Triliun pada Juni tahun 2016 dengan strategi kontrol kualitas pembiayaan sehingga NPF terjaga pada posisi 2.8% dibawah rata-rata industri.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga yang pada Juni tahun lalu sebesar Rp 17,32 Triliun meningkat menjadi Rp 21,83 Triliun pada Juni 2016, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,12 %.

Dari total pembiayaan sebesar Rp 18,98 Triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 52,96%, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 22,78%, pembiayaan komersial sebesar 16,38%, pembiayaan mikro sebesar 5,77%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 2,11%. Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 86.02%.

Related

Peristiwa 4323997751777428266
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item