Korindo Group Klarifikasi Tuduhan LSM Tentang Pembakaran Hutan di Papua
https://www.jakartaforum.web.id/2016/09/korindo-group-klarifikasi-tuduhan-lsm.html
Jakarta -Korindo Group Klarifikasi Tuduhan LSM Tentang Pembakaran Hutan di Papua. Korindo Group melalui Jurubicaranya Luwy Leonufna mengklarifikasi adanya Miss Informasi atau tuduhan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Migthy, SKP-KAM dan Pusaka tentang pembakaran lahan di Papua.
"Pembukaan lahan yang dilakukan Korindo menggunakan cara mekanis, Korindo tidak melakukan pembakaran hutan di Papua yang dituduhkan LSM Mighty". kata Luwy Leonufna kepada Wartawan senin (5/9) di Jakarta
Luwy Leonufna (Juru bicara Korindo Group) saat Presscon |
Luwy Menegaskan "dalam menjalankan usahanya Korindo selalu taat dan patuh terhadap perundang-undangan yang berlaku dan seluruh areal kebun Korindo terletak didaerah APL', dan kami telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yaitu Kementerian Kehutanan dan Pemda setempat untuk mengklarifikasi atas tuduhan pembakaran lahan yang ditujukan kepada Korindo Group".
Korindo telah mengembangkan industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan.Melalui pembangunan industri tersebut Korindo berkontribusi menyerap tenaga kerja terutama di Papua yang telah menyerap 10.000 tenaga kerja.
Kontribusi lain berupa pembangunan infrastruktur di daerah, selain itu kontribusi pembangunan ekonomi berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Khusus untuk Kabupaten Merauke dan Boven Digoel berkontribusi Kurang lebih 60%.
Korindo juga mendukung dengan mendirikan Fasilitas pendidikan dan medis, Fasilitas medis tersebut adalah Satu-satunya Fasilitas medis di Asikie dengan memberikan pelayanan gratis.
Berikut klarifikasi Korindo melalui Juru Bicaranya:
Klarifikasi l
Dalam pemanfaatan hutan, Korindo telah memanfaatkan hutan sesuai dengan fungsi dan peruntukan kawasan hutan sebagaimana izin yang telah diberikan oleh Pemerintah. Dalam membangun areal kebun, Korindo hanya menggunakan APL(Arena Penggunaan Lain), terutama Areal dikawasan Trans-Papua sehingga menjadi perintis pembangunan infrastruktur daerah yang belum terbuka aksesnya.
Klarifikasi ll
Berdasarkan foto satelit yang kita miliki, dari 1 Januari 2016 sampai dengan hari ini tidak ditemukan adanya titik api (Hotspot) di wilayah perkebunan
Korindo. Sedangkan tahun 201, titik api yang terlihat di satelit meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk didalamnya adalah areal hutan lindung dan Taman Nasional yang merupakan akibat dari fenomena alam berupa super El-Nino, Fenomena ini juga terjadi di Amerik, khususnya daerah bagian California yang luas areal yang terbakar nya hampir 2 kali luas wilayah DKI Jakarta. Khusus untuk Korindo, setiap ada kebakaran, Kami selalu segera melakukan tindakan pemadaman.
Klarifikasi lll
Di dalam pembangunan kebun, Korindo selalu memperhatikan hak-hak masyarakat lokal yang dimulai dengan pemberian pemahaman tentang lebih rencana pembangunan kebun melalui konsultasi publik yang dilakukan minimum 3 kali sampai mereka memahami dan menyetujui. Setelah adanya persetujuan dan pembayaran konpensasi , Korindo baru memulai pembangunan kebun.
Korindo juga bertanggung Jawab kepada masyarakat dengan melaksanakan program CSR dan program tersebut sudah mendapat vertifikasi dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan.
Saat ini didalam usaha perkebunan Korindo di Papua sangat memperhatikan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal. Komposisi karyawan lokal yang sudah dipekerjakan mencapai kurang lebih 30% dari total tenaga kebun dengan penghasilan diatas UMR.
Korindo telah berdiri sejak 47 tahun yang lalu, dan saat ini terus berinventasi melanjutnya dan mengembangkan usaha-usaha yang ada untuk beberapa decade yang akan datang, Hal tersebut sebagai komitmen Korindo Group dalam berusaha dan berkontribusi kepada Negara Indonesia dan wilayah Papua Khususnya.(Mt/Jf)
Klarifikasi l
Dalam pemanfaatan hutan, Korindo telah memanfaatkan hutan sesuai dengan fungsi dan peruntukan kawasan hutan sebagaimana izin yang telah diberikan oleh Pemerintah. Dalam membangun areal kebun, Korindo hanya menggunakan APL(Arena Penggunaan Lain), terutama Areal dikawasan Trans-Papua sehingga menjadi perintis pembangunan infrastruktur daerah yang belum terbuka aksesnya.
Klarifikasi ll
Berdasarkan foto satelit yang kita miliki, dari 1 Januari 2016 sampai dengan hari ini tidak ditemukan adanya titik api (Hotspot) di wilayah perkebunan
Korindo. Sedangkan tahun 201, titik api yang terlihat di satelit meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk didalamnya adalah areal hutan lindung dan Taman Nasional yang merupakan akibat dari fenomena alam berupa super El-Nino, Fenomena ini juga terjadi di Amerik, khususnya daerah bagian California yang luas areal yang terbakar nya hampir 2 kali luas wilayah DKI Jakarta. Khusus untuk Korindo, setiap ada kebakaran, Kami selalu segera melakukan tindakan pemadaman.
Klarifikasi lll
Di dalam pembangunan kebun, Korindo selalu memperhatikan hak-hak masyarakat lokal yang dimulai dengan pemberian pemahaman tentang lebih rencana pembangunan kebun melalui konsultasi publik yang dilakukan minimum 3 kali sampai mereka memahami dan menyetujui. Setelah adanya persetujuan dan pembayaran konpensasi , Korindo baru memulai pembangunan kebun.
Korindo juga bertanggung Jawab kepada masyarakat dengan melaksanakan program CSR dan program tersebut sudah mendapat vertifikasi dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan.
Saat ini didalam usaha perkebunan Korindo di Papua sangat memperhatikan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal. Komposisi karyawan lokal yang sudah dipekerjakan mencapai kurang lebih 30% dari total tenaga kebun dengan penghasilan diatas UMR.
Korindo telah berdiri sejak 47 tahun yang lalu, dan saat ini terus berinventasi melanjutnya dan mengembangkan usaha-usaha yang ada untuk beberapa decade yang akan datang, Hal tersebut sebagai komitmen Korindo Group dalam berusaha dan berkontribusi kepada Negara Indonesia dan wilayah Papua Khususnya.(Mt/Jf)