Indonesia - Australia Perkuat Kerjasama Bilateral
https://www.jakartaforum.web.id/2016/10/indonesia-australia-perkuat-kerjasama.html
Jakarta - Indonesia - Australia Perkuat Kerjasama Bilateral. Indonesia
dan Australia kembali menggelar pertemuan tahunan (2 + 2 Dialogue)
antara Menteri Luar Negeri bersama Menteri Pertahanan dari kedua negara
untuk memperkuat hubungan kerjasama bilateral, Kamis (27/10) di Nusa
Dua, Bali.
Dialog yang dilaksanakan untuk keempat kalinya tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan Menteri Pertahanan Australia Julie Bishop. Sedangkan Menteri Luar Negeri Indonesia berhalangan hadir dan diwakili oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.
Dialog yang dilaksanakan untuk keempat kalinya tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan Menteri Pertahanan Australia Julie Bishop. Sedangkan Menteri Luar Negeri Indonesia berhalangan hadir dan diwakili oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.
Dialog menghasilkan beberapa
kesepakatan bersama terkait upaya meningkatkan dan memperkuat hubungan
kedua negara dalam kerjasama luar negeri dan kerjasama pertahanan
diantaranya kerjasama di bidang keamanan maritim, kerjasama kontra
terorisme, kerjasama di bidang pasukan penjaga perdamaian, kerjasama
industri pertahanan dan kerjasama di bidang keamanan cyber.
Sebelumnya, diawal dialog tersebut kedua belah pihak menggarisbawahi bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Australia yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan November 2016 mendatang, merupakan sinyal komitmen yang kuat dari kedua pemimpin untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara yang komprehensif dengan tujuan untuk pembangunan ekonomi,kemakmuran, perdamaian dan keamanan di kawasan.
Terkait kesepakatan kerjasama di bidang keamanan maritim, kedua pihak sepakat untuk mendiskusikan langkah – langkah praktis untuk memperdalam dan memperluas kerjasama di bidang kemananan maritim, serta mengapresiasi kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini termasuk pelaksanaan patroli maritim terkoordinasi kedua negara pada tahun 2016.
Kedua pihak kembali menegaskan komitmennya untuk bekerjasama dalam isu-isu maritim melalui inisiatif regional seperti ASEAN dan India Ocean Rim Association (IORA). Kedua pihak juga bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir, tantangan keamanan dan cara-cara untuk mendorong stabilitas di Laut Tiongkok Selatan dan Laut Sulu.
Sementara itu terkait kerjasama di bidang kontra terorrisme, Indonesia dan Australia sepakat dan berpandangan bahwa kerjasama kontra-terorisme menjadi salah satu pilar terkuat dari kerjasama keamanan kedua negara. Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama keamanan regional dan global melalui Jakarta Center for Law Enforcement (JCLEC), dan mekanisme bilateral lainnya yang terkait dengan deradikalisasi ekstremis dan kerjasama di bidang intelijen.
Dalam bidang kerjasama pasukan pemelihara perdamaian, kedua negara menyambut kolaborasi dan kerjasama antara Indonesia dan Australia sebagai Ketua Bersama dari ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) – Plus Expert Working Group (EWG) on Peacekeeping Operations (2017-2020). Kedua negara sepakat bahwa operasi penjaga perdamaian memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Kedua pihak mendukung visi dan target Indonesia untuk memberikan kontribusi sebanyak 4.000 pasukan penjaga perdamaian pada 2019, serta meningkatkan pasukan penjaga perdamaian perempuan dalam misi penjaga perdamaian.
Sedangkan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara berkeinginan untuk menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan dan kerja sama modernisasi militer seperti melalui kesepakatan industri pertahanan kedua negara untuk mengembangkan kendaraan lapis baja.
Terakhir kerjasama di bidang siber, Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan kerja sama keamanan di bidang keamanan siber yakni melalui penguatan kerjasama pembangunan kapasitas pertahanan siber kedua negara.
Sebelumnya, diawal dialog tersebut kedua belah pihak menggarisbawahi bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Australia yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan November 2016 mendatang, merupakan sinyal komitmen yang kuat dari kedua pemimpin untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara yang komprehensif dengan tujuan untuk pembangunan ekonomi,kemakmuran, perdamaian dan keamanan di kawasan.
Terkait kesepakatan kerjasama di bidang keamanan maritim, kedua pihak sepakat untuk mendiskusikan langkah – langkah praktis untuk memperdalam dan memperluas kerjasama di bidang kemananan maritim, serta mengapresiasi kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini termasuk pelaksanaan patroli maritim terkoordinasi kedua negara pada tahun 2016.
Kedua pihak kembali menegaskan komitmennya untuk bekerjasama dalam isu-isu maritim melalui inisiatif regional seperti ASEAN dan India Ocean Rim Association (IORA). Kedua pihak juga bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir, tantangan keamanan dan cara-cara untuk mendorong stabilitas di Laut Tiongkok Selatan dan Laut Sulu.
Sementara itu terkait kerjasama di bidang kontra terorrisme, Indonesia dan Australia sepakat dan berpandangan bahwa kerjasama kontra-terorisme menjadi salah satu pilar terkuat dari kerjasama keamanan kedua negara. Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama keamanan regional dan global melalui Jakarta Center for Law Enforcement (JCLEC), dan mekanisme bilateral lainnya yang terkait dengan deradikalisasi ekstremis dan kerjasama di bidang intelijen.
Dalam bidang kerjasama pasukan pemelihara perdamaian, kedua negara menyambut kolaborasi dan kerjasama antara Indonesia dan Australia sebagai Ketua Bersama dari ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) – Plus Expert Working Group (EWG) on Peacekeeping Operations (2017-2020). Kedua negara sepakat bahwa operasi penjaga perdamaian memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Kedua pihak mendukung visi dan target Indonesia untuk memberikan kontribusi sebanyak 4.000 pasukan penjaga perdamaian pada 2019, serta meningkatkan pasukan penjaga perdamaian perempuan dalam misi penjaga perdamaian.
Sedangkan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara berkeinginan untuk menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan dan kerja sama modernisasi militer seperti melalui kesepakatan industri pertahanan kedua negara untuk mengembangkan kendaraan lapis baja.
Terakhir kerjasama di bidang siber, Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan kerja sama keamanan di bidang keamanan siber yakni melalui penguatan kerjasama pembangunan kapasitas pertahanan siber kedua negara.