Lingkar Survey Indonesia (LSI), Elektabilitas Ahok Terus Menurun
https://www.jakartaforum.web.id/2016/10/lingkar-survey-indonesia-lsi_4.html
Jakarta - Lingkar Survey Indonesia (LSI), Elektabilitas Ahok Terus MenurunLembaga Lingkar Survei Indonesia (LSI), memprediksi pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang akan berlangsung dua putaran, Besarnya peluang paslon menurut Adjie disebabkan menurunnya elektabilitas dan aspek kesukaan terhadap petahana Ahok. "Ahok kuat namun trennya terus mengalami penurunan". Dalam hal survei elektabilitas, ujar Adjie, terhitung dari bulan Maret, Juli, dan Oktober, elektabilitas Ahok menurun. Yaitu 59,3%, 49.1%, 31,4%. Sedangkan survei aspek kesukaan masyarakat pada Ahok juga mengalami penurunan di bulan yang sama, yaitu : 71,3%, 68.9% dan 58,2%.
Indikasi turunnya kedua aspek tersebut, menurut Adjie disebabkan empat isu yang membayangi Ahok, yaitu : isu kebijakan, isu primodial, isu personality dan adanya alternatif cagub yang 'fres'.
Dalam hal keunggulan paslon, Adjie mengungkapkan, masing masing paslon memiliki keunggulan, antara lain: paslon Ahok Djarot unggul disemua kategori gender dan agama. Paslon Anies Uno menang disegmen distribusi pemilih berpendidikan pernah kuliah atau diatasnya. Sementara paslon Agus Sylviana unggul disegmen pemilih pendapatan rendah dan segmen usia muda.
LSI juga menerangkan metode survei yang dilakukan terhadap tiga paslon sejak 26 - 30 September 2016, antara lain menggunakan metodologi random sampling, jumlah responden sebanyak 440 responden. Sementara margin erorr kurang lebih 4.8%. "Semua metodologi tersebut merupakan metode standar", ujar Adjie. (ef/Jf)
Indikasi turunnya kedua aspek tersebut, menurut Adjie disebabkan empat isu yang membayangi Ahok, yaitu : isu kebijakan, isu primodial, isu personality dan adanya alternatif cagub yang 'fres'.
Adjie Alfaraby pembicara Tim LSI saat menjabarkan hasil survei paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta |
LSI juga menerangkan metode survei yang dilakukan terhadap tiga paslon sejak 26 - 30 September 2016, antara lain menggunakan metodologi random sampling, jumlah responden sebanyak 440 responden. Sementara margin erorr kurang lebih 4.8%. "Semua metodologi tersebut merupakan metode standar", ujar Adjie. (ef/Jf)