Dibuka Hari Ini, BRI Indocomtech 2016 Usung Tema“Gadget is Everywhere”
https://www.jakartaforum.web.id/2016/11/dibuka-hari-ini-bri-indocomtech-2016.html
Jakarta - Dibuka Hari Ini, BRI Indocomtech 2016 Usung Tema“Gadget is Everywhere”.
Cerminan keberadaan gadget serta kebutuhan dan ketergantungan manusia akan dukungan gadget dalam aspek-aspek penting kehidupannya.
Cerminan keberadaan gadget serta kebutuhan dan ketergantungan manusia akan dukungan gadget dalam aspek-aspek penting kehidupannya.
Ajang pameran teknologi informasi dan komunikasi yang telah menjadi benchmark bagi perkembangan teknologi di Indonesia, hari ini resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara dan didampingi oleh Dewan Pembina Yayasan APKOMINDO Chris Irwan Japari, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, serta Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto. Mengambil tema “Gadget is Everywhere”, pameran yang digawangi oleh Yayasan APKOMINDO bekerjasama dengan PT. Amara Pameran Internasional (API Events) ini akan berlangsung selama lima hari dari tanggal 2 November – 6 November 2016 di Jakarta Convention Center.
Didukung oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk tahun kelima berturut-turut, Bank BRI mempersembahkan Indocomtech dengan tajuk baru BRI Indocomtech 2016. Perubahan nama ini menjadi sebuah penegasan komitmen dari Bank BRI sebagai bank terbesar di Indonesia, terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. “Bank BRI berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan teknologi di tanah air. Karena kami percaya Bank BRI akan terus berkembang dan bertransformasi dengan merangkul teknologi era digital. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah mendukung BRI Indocomtech 2016 untuk tetap menjadi benchmark atas perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi di tanah air,” ungkap Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga Amijarso.
Dengan pertumbuhan lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PDB Nasional, yaitu sekitar 8 persen setiap tahunnya, Industri Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia kini memiliki peran besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional. Pemerintah Indonesia bahkan memproyeksikan pertumbuhan Industri TIK domestik akan mencapai lebih dari 11% per tahun seiring rampungnya proyek pembangunan broadband serat optik (Palapa Ring) pada akhir 2018. Selain itu, pencanangan Indonesia sebagai negara ekonomi digital pada 2020, digitalisasi di sektor swasta dan layanan publik oleh negara, pesatnya pertumbuhan kelas menengah, serta dominasi kaum muda dalam struktur demografi Indonesia juga kian mendorong pertumbuhan industri TIK.
Dalam sambutannya Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan optimismenya terhadap industri TIK Indonesia. “Pasar ICT Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, dan harus kita maksimalkan. Untuk itu, Kemkominfo fokus mendorong sektor telekomunikasi di Indonesia, dengan fokus utama pada pengembangan jaringan broadband di seluruh Indonesia. Itu sebabnya, kami sangat mendukung keberadaan BRI INDOCOMTECH 2016 yang merupakan sarana pendukung ekosistem pita lebar untuk mewujudkan target agar Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di dunia tahun 2020 nanti,” tuturnya.
Pertumbuhan industri TIK tersebut tidak terlepas dengan munculnya gelombang digital yang melanda Indonesia. Internet, aplikasi-aplikasi cerdas dan perangkat digital yang semakin canggih memampukan penyebaran informasi yang sangat cepat sehingga mampu menciptakan banyak peluang di berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya sebagai peranti hiburan, keberadaan gadget kini mampu menciptakan peluang kerja, mendukung gaya hidup modern yang serba instan, hingga meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Kini, orang sudah dapat melakukan pemesanan makanan, transportasi bahkan dokumen melalui gadget, pembayaran dan transaksi pun lebih praktis karena orang tidak perlu beranjak dari kesibukan yang mereka lakukan saat itu. Semua itu dapat dilakukan dari genggaman dengan sebuah ponsel pintar atau smartphone. Bahkan, smartphone juga membantu penggunanya untuk mengendalikan beberapa fungsi di dalam rumah, seperti remote AC, menyalakan lampu, memantau kamera CCTV dan masih banyak lagi.
Mengangkat tema “Gadget is Everywhere” yang mencerminkan keberadaan gadget serta kebutuhan dan ketergantungan manusia akan dukungan gadget dalam aspek-aspek penting kehidupannya, BRI INDOCOMTECH 2016 berusaha untuk mengedukasi masyarakat akan besarnya potensi dan manfaat yang dimiliki oleh gadget mereka. Salah satu topik menarik yang dihadirkan di dalam pameran tersebut adalah mengenai perkembangan Smart City dan Smart Home. Bekerja sama dengan QLUE, BRI INDOCOMTECH 2016 menghadirkan sebuah experience area yang memberikan edukasi akan konsep Smart City dengan cara yang seru dan interaktif. BRI INDOCOMTECH 2016 juga bekerja sama dengan MNCPLAY SMARTHOME untuk menghadirkan sebuah smarthome yang akan memberikan gambaran dan edukasi sebuah rumah yang telah terkoneksi dengan teknologi internet.
“Guna memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru bagi pengunjung, BRI INDOCOMTECH 2016 menghadirkan gambaran Jakarta Smart City bekerja sama dengan QLUE di area Lobby, dan sebuah Smart Home yang akan memberikan gambaran akan sebuah rumah yang terlah terkoneksi dengan teknologi internet hasil kerja sama dengan MNCPLAY SMARTHOME. Kami berharap program-program inovatif ini memberikan informasi dan edukasi yang tepat sasaran bagi masyarakat luas.” kata Dewan Pembina Yayasan APKOMINDO, Chris Irwan Japari.
Business Matching, Mendorong Peningkatan Investasi di Bidang Industri TIK Indonesia
Terselenggara di area seluas 17.000 meter persegi, BRI INDOCOMTECH 2016 didukung oleh total 300 peserta, dan tahun ini, BRI INDOCOMTECH 2016 tidak hanya akan menghadirkan peserta yang berasal dari dalam negeri, namun BRI INDOCOMTECH 2016 juga akan memfasilitasi pertemuan antara para pengusaha TIK Indonesia dengan para pemain industri dari luar negeri. Sebanyak 100 peserta yang berasal dari menghadirkan China, Taiwan dan Hongkong akan hadir di area khusus hall B BRI INDOCOMTECH 2016. Program business matching juga akan diselenggarakan untuk membangun jaringan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut. Dengan program business matching pada BRI Indocomtech 2016 kami harap akan memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan serta menciptakan kolaborasi bisnis yang berpotensi memperkuat usaha mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
“Yayasan APKOMINDO memilliki harapan agar BRI INDOCOMTECH 2016 dapat menjadi Jendela Perkembangan Industri TIK Nasional yang memberikan gambaran langsung kepada masyarakat Indonesia maupun dunia internasional tentang posisi dan kemampuan industri TIK Indonesia pada saat ini. Merangkum perkembangan teknologi di Indonesia untuk kemudian membuka peluang bagi para investor dan pelaku industri internasional untuk berinvestasi di Indonesia” ungkap Chris Irwan Japari.
Bersama Dukung Industri TIK
“Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada BRI yang selama beberapa tahun setia untuk mendukung terlaksananya Indocomtech sebagai sponsor utama, yang tahun ini kembali menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung perkembangan teknologi di tanah air. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah mendukung pelaksanaan Pameran TIK terbesar di Indonesia, BRI Indocomtech” ungkap Chris Irwan Japari dalam sambutannya.
Bank BRI, sebagai sponsor utama BRI INDOCOMTECH 2016, kembali mempersembahkan program-program sponsorship yang lebih menarik dari tahun sebelumnya seperti cash back sampai dengan Rp 1 juta dan lucky dip untuk transaksi dengan Kartu Kredit BRI, serta pembukaan aplikasi Kartu Kredit BRI berhadiah gadget menarik. Pengunjung juga dapat merasakan e-Banking BRI Experience yang memberikan kesempatan pengunjung untuk mengikuti lelang gadget spektakuler hanya dengan melakukan transaksi minimal Rp 10.000. Tidak ketinggalan, BRI juga menawarkan kesempatan terbang gratis bagi nasabahnya melalui promo redeem BRI Point Kartu Kredit BRI.
Para pengunjung dapat merasakan experience yang berbeda pada pagelaran BRI Indocomtech 2016, dimana semakin terlihat sentuhan Bank BRI di setiap sudut acara. “Dimulai dari entry gate, Bank BRI menyediakan fast track berupa mesin tap untuk BRIZZI,” urai Hari Siaga. BRIZZI merupakan uang elektronik Bank BRI yang dapat digunakan sebagai alat belanja non tunai di berbagai merchant yang telah bekerja sama dengan Bank BRI dan dapat diisi ulang di seluruh jaringan e-channel Bank BRI. Selain untuk fast track, menurut Hari Siaga, pada food court yang berada di dalam venue menggunakan konsep closed system payment, dimana pengunjung wajib menggunakan kartu BRIZZI untuk membayar makanan dan minuman yang di pesan. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi pengunjung dalam menjalankan gerakan cashless society.
“Segala inovasi dan hal-hal baru yang ditampilkan oleh Bank BRI pada pagelaran BRI Indocomtech 2016 menjadi sebuah penegasan untuk memperkuat posisi Bank BRI sebagai bank yang hi-tech dan menggunakan teknologi terkini dalam melayani nasabah,” tutur Hari Siaga. Tidak hanya melalui inovasi teknologi dalam produk dan jasa, Bank BRI juga memberikan dukungan terhadap event yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk menegaskan posisi Bank BRI sebagai bank yang siap untuk menyongsong era perbankan digital di masa yang akan datang.
Dengan pertumbuhan lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PDB Nasional, yaitu sekitar 8 persen setiap tahunnya, Industri Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia kini memiliki peran besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional. Pemerintah Indonesia bahkan memproyeksikan pertumbuhan Industri TIK domestik akan mencapai lebih dari 11% per tahun seiring rampungnya proyek pembangunan broadband serat optik (Palapa Ring) pada akhir 2018. Selain itu, pencanangan Indonesia sebagai negara ekonomi digital pada 2020, digitalisasi di sektor swasta dan layanan publik oleh negara, pesatnya pertumbuhan kelas menengah, serta dominasi kaum muda dalam struktur demografi Indonesia juga kian mendorong pertumbuhan industri TIK.
Dalam sambutannya Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan optimismenya terhadap industri TIK Indonesia. “Pasar ICT Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, dan harus kita maksimalkan. Untuk itu, Kemkominfo fokus mendorong sektor telekomunikasi di Indonesia, dengan fokus utama pada pengembangan jaringan broadband di seluruh Indonesia. Itu sebabnya, kami sangat mendukung keberadaan BRI INDOCOMTECH 2016 yang merupakan sarana pendukung ekosistem pita lebar untuk mewujudkan target agar Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di dunia tahun 2020 nanti,” tuturnya.
Pertumbuhan industri TIK tersebut tidak terlepas dengan munculnya gelombang digital yang melanda Indonesia. Internet, aplikasi-aplikasi cerdas dan perangkat digital yang semakin canggih memampukan penyebaran informasi yang sangat cepat sehingga mampu menciptakan banyak peluang di berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya sebagai peranti hiburan, keberadaan gadget kini mampu menciptakan peluang kerja, mendukung gaya hidup modern yang serba instan, hingga meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Kini, orang sudah dapat melakukan pemesanan makanan, transportasi bahkan dokumen melalui gadget, pembayaran dan transaksi pun lebih praktis karena orang tidak perlu beranjak dari kesibukan yang mereka lakukan saat itu. Semua itu dapat dilakukan dari genggaman dengan sebuah ponsel pintar atau smartphone. Bahkan, smartphone juga membantu penggunanya untuk mengendalikan beberapa fungsi di dalam rumah, seperti remote AC, menyalakan lampu, memantau kamera CCTV dan masih banyak lagi.
Mengangkat tema “Gadget is Everywhere” yang mencerminkan keberadaan gadget serta kebutuhan dan ketergantungan manusia akan dukungan gadget dalam aspek-aspek penting kehidupannya, BRI INDOCOMTECH 2016 berusaha untuk mengedukasi masyarakat akan besarnya potensi dan manfaat yang dimiliki oleh gadget mereka. Salah satu topik menarik yang dihadirkan di dalam pameran tersebut adalah mengenai perkembangan Smart City dan Smart Home. Bekerja sama dengan QLUE, BRI INDOCOMTECH 2016 menghadirkan sebuah experience area yang memberikan edukasi akan konsep Smart City dengan cara yang seru dan interaktif. BRI INDOCOMTECH 2016 juga bekerja sama dengan MNCPLAY SMARTHOME untuk menghadirkan sebuah smarthome yang akan memberikan gambaran dan edukasi sebuah rumah yang telah terkoneksi dengan teknologi internet.
“Guna memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru bagi pengunjung, BRI INDOCOMTECH 2016 menghadirkan gambaran Jakarta Smart City bekerja sama dengan QLUE di area Lobby, dan sebuah Smart Home yang akan memberikan gambaran akan sebuah rumah yang terlah terkoneksi dengan teknologi internet hasil kerja sama dengan MNCPLAY SMARTHOME. Kami berharap program-program inovatif ini memberikan informasi dan edukasi yang tepat sasaran bagi masyarakat luas.” kata Dewan Pembina Yayasan APKOMINDO, Chris Irwan Japari.
Business Matching, Mendorong Peningkatan Investasi di Bidang Industri TIK Indonesia
Terselenggara di area seluas 17.000 meter persegi, BRI INDOCOMTECH 2016 didukung oleh total 300 peserta, dan tahun ini, BRI INDOCOMTECH 2016 tidak hanya akan menghadirkan peserta yang berasal dari dalam negeri, namun BRI INDOCOMTECH 2016 juga akan memfasilitasi pertemuan antara para pengusaha TIK Indonesia dengan para pemain industri dari luar negeri. Sebanyak 100 peserta yang berasal dari menghadirkan China, Taiwan dan Hongkong akan hadir di area khusus hall B BRI INDOCOMTECH 2016. Program business matching juga akan diselenggarakan untuk membangun jaringan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut. Dengan program business matching pada BRI Indocomtech 2016 kami harap akan memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan serta menciptakan kolaborasi bisnis yang berpotensi memperkuat usaha mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
“Yayasan APKOMINDO memilliki harapan agar BRI INDOCOMTECH 2016 dapat menjadi Jendela Perkembangan Industri TIK Nasional yang memberikan gambaran langsung kepada masyarakat Indonesia maupun dunia internasional tentang posisi dan kemampuan industri TIK Indonesia pada saat ini. Merangkum perkembangan teknologi di Indonesia untuk kemudian membuka peluang bagi para investor dan pelaku industri internasional untuk berinvestasi di Indonesia” ungkap Chris Irwan Japari.
Bersama Dukung Industri TIK
“Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada BRI yang selama beberapa tahun setia untuk mendukung terlaksananya Indocomtech sebagai sponsor utama, yang tahun ini kembali menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung perkembangan teknologi di tanah air. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah mendukung pelaksanaan Pameran TIK terbesar di Indonesia, BRI Indocomtech” ungkap Chris Irwan Japari dalam sambutannya.
Bank BRI, sebagai sponsor utama BRI INDOCOMTECH 2016, kembali mempersembahkan program-program sponsorship yang lebih menarik dari tahun sebelumnya seperti cash back sampai dengan Rp 1 juta dan lucky dip untuk transaksi dengan Kartu Kredit BRI, serta pembukaan aplikasi Kartu Kredit BRI berhadiah gadget menarik. Pengunjung juga dapat merasakan e-Banking BRI Experience yang memberikan kesempatan pengunjung untuk mengikuti lelang gadget spektakuler hanya dengan melakukan transaksi minimal Rp 10.000. Tidak ketinggalan, BRI juga menawarkan kesempatan terbang gratis bagi nasabahnya melalui promo redeem BRI Point Kartu Kredit BRI.
Para pengunjung dapat merasakan experience yang berbeda pada pagelaran BRI Indocomtech 2016, dimana semakin terlihat sentuhan Bank BRI di setiap sudut acara. “Dimulai dari entry gate, Bank BRI menyediakan fast track berupa mesin tap untuk BRIZZI,” urai Hari Siaga. BRIZZI merupakan uang elektronik Bank BRI yang dapat digunakan sebagai alat belanja non tunai di berbagai merchant yang telah bekerja sama dengan Bank BRI dan dapat diisi ulang di seluruh jaringan e-channel Bank BRI. Selain untuk fast track, menurut Hari Siaga, pada food court yang berada di dalam venue menggunakan konsep closed system payment, dimana pengunjung wajib menggunakan kartu BRIZZI untuk membayar makanan dan minuman yang di pesan. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi pengunjung dalam menjalankan gerakan cashless society.
“Segala inovasi dan hal-hal baru yang ditampilkan oleh Bank BRI pada pagelaran BRI Indocomtech 2016 menjadi sebuah penegasan untuk memperkuat posisi Bank BRI sebagai bank yang hi-tech dan menggunakan teknologi terkini dalam melayani nasabah,” tutur Hari Siaga. Tidak hanya melalui inovasi teknologi dalam produk dan jasa, Bank BRI juga memberikan dukungan terhadap event yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk menegaskan posisi Bank BRI sebagai bank yang siap untuk menyongsong era perbankan digital di masa yang akan datang.
Transformasi Bank BRI Menuju Era Digital Banking
Keinginan Bank BRI untuk terus mengedepankan update teknologi atas fitur produk dan layanan kepada nasabah serta pertumbuhan yang cepat dari jaringan Bank BRI telah menciptakan kebutuhan yang mendesak untuk jaringan komunikasi. Atas dasar tersebut, Bank BRI meluncurkan satelit finansial yang dinamakan BRIsat pada pertengahan 2016. Peluncuran ini menjadikan Bank BRI sebagai bank pertama dan satu – satunya di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri.
Adapun peluncuran BRIsat sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya oleh nasabah Bank BRI, salah satunya dengan pemanfaatan jaringan komunikasi yang digunakan oleh BRI Digital. BRI Digital yang terletak di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta merupakan outlet digital Bank BRI dengan teknologi terkini yang melayani kebutuhan transaksi dan informasi produk perbankan serta update seputar keuangan, investasi, transaksi e-dagang dan kebutuhan lainnya.
BRI Digital mengintegrasikan beberapa layanan perbankan secara terpadu dengan menyediakan beberapa fasilitas, diantaranya Transparent Glass Interactive (Oled), Hybrid Machine, Smart Table, Cash Recycle Machine, Video Banking, E-UMKM Interactive, E-Board, Media Wall Interactive dan Online Banking.
Sebagai wujud komitmen untuk memajukan UMKM dengan memanfaatkan teknologi terkini, Bank BRI menciptakan Teras BRI Digital. Teras ini merupakan transformasi dari Teras BRI konvensional. Teras BRI Digital mengedepankan pelayanan digital kepada nasabah serta memperkuat komunitas pasar tradisional maupun marketplace. Jika selama ini Teras BRI konvensional masih menggunakan tenaga frontliner berupa Teller dan Customer Service, maka di Teras BRI Digital ini para pedagang dan nasabah diajak untuk kapabel menggunakan teknologi, yakni dengan memanfaatkan perangkat e-channel berupa Electronic Data Capture (EDC) dan PC Touchscreen secara self service. Aplikasi yang biasanya manual dengan kertas, di Teras BRI Digital sudah menggunakan e-Form, yang ditanam programnya dalam sebuat tablet PC. Personil Bank BRI yang membantu, cukup satu orang Banking Assistant. Sedangkan secara visual,tampilan Teras BRI berubah. Jika selama ini bernuansa tradisional, maka Teras BRI Digital menampilkan konsep tradisional dengan sentuhan modern dan hi-tech.
Teras BRI Digital dilengkapi dengan aplikasi e-Pasar BRI. e-Pasar BRI adalah marketplace / pasar online yang memberikan fasilitas dan layanan berupa update informasi mengenai harga dan stok komoditas di pasar baik tingkat lokal, regional dan nasional yang diperuntukkan bagi pedagang pasar maupun pembeli yang menjadi nasabah Bank BRI. Tak hanya itu, dengan e-Pasar BRI nasabah juga dapat melakukan transaksi jual beli secara online dan bahkan men-display produk UMKM-nya secara virtual menggunakan teknologi video mapping. Hari Siaga menambahkan, Bank BRI akan terus memperluas layanan perbankan digital di seluruh pelosok Indonesia dengan menghadirkan digital banking dan branchless banking untuk menjangkau yang tidak terjangkau serta melayani yang tidak terlayani.
BRI INDOCOMTECH 2016 yang diikuti oleh 300 eksibitor dari bidang telekomunikasi, komputer, software, games, smartphone, produk elektronik, serta aksesoris ini dibuka selama lima hari dengan harga tiket masuk hanya Rp 15.000 per orang untuk hari Rabu – Jumat, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, pengunjung dapat membeli tiket masuk seharga Rp 20.000 per orang. @Rudy