Gandeng Dinas Kebersihan, KLHK Bina Pemulung di Jakarta dan Bekasi
https://www.jakartaforum.web.id/2016/11/gandeng-dinas-kebersihan-klhk-bina.html
Jakarta -Gandeng Dinas Kebersihan, KLHK Bina Pemulung di Jakarta dan Bekasi. Salah satu permasalahan yang terjadi di kota-kota di Indonesia adalah meningkatnya timbunan jumlah sampah yang diakibatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk serta adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih suka kepada kepraktisan dan memilih barang-barang yang ekonomis.
Hal ini berdampak pada jenis dan jumlah timbunan sampah semakin beragam dan sulit terurai di lingkungan, terbukti dengan semakin beragamnya jenis dan timbunan sampah plastik, mulai dari styrofoam, kantong plastik belanja, kemasan makan dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dari profil timbunan sampah nasional menunjukkan 60% adalah sampah organik dan sampah plastik menduduki peringkat kedua 14%, sampah kertas 9% dan sisanya 17% adalah sampah lainnya ( logam, karet, kain dan kaca).
Hal ini berdampak pada jenis dan jumlah timbunan sampah semakin beragam dan sulit terurai di lingkungan, terbukti dengan semakin beragamnya jenis dan timbunan sampah plastik, mulai dari styrofoam, kantong plastik belanja, kemasan makan dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dari profil timbunan sampah nasional menunjukkan 60% adalah sampah organik dan sampah plastik menduduki peringkat kedua 14%, sampah kertas 9% dan sisanya 17% adalah sampah lainnya ( logam, karet, kain dan kaca).
Sampah dalam jumlah banyak, apabila tidak ditangani dengan cepat, baik dan benar akan menyebabkan bau busuk dan pencemaran lingkungan, secara estetika akan mengganggu keindahan dan kenyamanan kota. Terlebih lagi pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat mengakibatkan bencana bagi masyarakat yang tinggal disekitar TPA.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pengelolaan sampah nasional melalui upaya pengurangan sampah dari sumbernya melalui konsep 3R, peranan bank sampah, pusat daur ulang serta penanganan sampah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan di TPA.
Berangkat dari hal ini, KLHK melalui Direktorat Pengelolaan Sampah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk membina pemulung sebagai ujung tombak pengelolaan sampah di kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Cililitan Jaktim, Kamis (17/11).
Kegiatan pembinaan kepada pemulung berupa workshop sehari yang mengajarkan dan melatih para pemulung bagaimana memilah sampah yang baik, bagaimana dari sisi keselamatan dalam bekerja, bagaimana aspek kesehatan dan kesejahteraan bagi pemulung melalui skema Bank Sampah. Tentunya semua pelatihan dan pembinaan tersebut di lakukan oleh para praktisi yang ahli di bidangnya.
Direktur pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sudirman dalam pembukaan workshop menyatakan, pengelolaan sampah tidak terlepas dari pemulung yang perannya sangat membantu dalam pengurangan sampah.
"Ini adalah penjabaran dari instruksi Presiden Jokowi yang secara khusus mengundang pemulung saat peringatan hari Lingkungan Hidup di Istana Bogor tahun 2015. Kami menjabarkan instruksi Presiden itu sebagai pesan bagi kami untuk membina dan melindungi pemulung. Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyatanya." kata Sudirman
"Ini adalah pilot project yang nantinya akan dilakukan ke setiap daerah. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk menuju Indonesia Bersih Sampah 2020."pungkasnya
Selain pembinanaan, KLHK juga memberikan bantuan peralatan kerja bagi pemulung seperti rompi, sarung tangan, sepatu boot, karung sampah, gerobak dll.(Dn/JF)
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pengelolaan sampah nasional melalui upaya pengurangan sampah dari sumbernya melalui konsep 3R, peranan bank sampah, pusat daur ulang serta penanganan sampah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan di TPA.
Berangkat dari hal ini, KLHK melalui Direktorat Pengelolaan Sampah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk membina pemulung sebagai ujung tombak pengelolaan sampah di kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Cililitan Jaktim, Kamis (17/11).
Kegiatan pembinaan kepada pemulung berupa workshop sehari yang mengajarkan dan melatih para pemulung bagaimana memilah sampah yang baik, bagaimana dari sisi keselamatan dalam bekerja, bagaimana aspek kesehatan dan kesejahteraan bagi pemulung melalui skema Bank Sampah. Tentunya semua pelatihan dan pembinaan tersebut di lakukan oleh para praktisi yang ahli di bidangnya.
Direktur pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sudirman dalam pembukaan workshop menyatakan, pengelolaan sampah tidak terlepas dari pemulung yang perannya sangat membantu dalam pengurangan sampah.
"Ini adalah penjabaran dari instruksi Presiden Jokowi yang secara khusus mengundang pemulung saat peringatan hari Lingkungan Hidup di Istana Bogor tahun 2015. Kami menjabarkan instruksi Presiden itu sebagai pesan bagi kami untuk membina dan melindungi pemulung. Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyatanya." kata Sudirman
"Ini adalah pilot project yang nantinya akan dilakukan ke setiap daerah. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk menuju Indonesia Bersih Sampah 2020."pungkasnya
Selain pembinanaan, KLHK juga memberikan bantuan peralatan kerja bagi pemulung seperti rompi, sarung tangan, sepatu boot, karung sampah, gerobak dll.(Dn/JF)