Hasil Sembiring: Produksi Padi Tahun 2016 Meningkat
https://www.jakartaforum.web.id/2016/11/hasil-sembiring-produksi-padi-tahun.html
Jakarta -Hasil Sembiring: Produksi Padi Tahun 2016 Meningkat.
Selaras komitmen pemerintah menekan impor beras di tahun 2016, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menginformasikan capaian peningkatan komoditas pangan melalui angka perkiraan tiga komoditas pangan, diantaranya peningkatan komoditas Padi.
Untuk komoditas padi, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring memaparkan, bahwa prakiraan produksi padi tahun 2016 meningkat sebanyak 79,14 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 3,74 juta ton (4,97 persen) dibandingkan produksi tahun 2015.
Untuk komoditas padi, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring memaparkan, bahwa prakiraan produksi padi tahun 2016 meningkat sebanyak 79,14 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 3,74 juta ton (4,97 persen) dibandingkan produksi tahun 2015.
Kenaikan tersebut tambahnya, diprediksi karena kenaikan luas panen seluas 0,92 juta hektar (6,51 persen). Selain itu, kenaikan komoditas padi didukung kinerja optimal instansi terkait beserta program programnya.
Diuraikannya, terdapat program implementasi menyokong peningkatan produksi komoditas pangan, berupa bantuan 180 ribu unit alat pertanian, asuransi 374 rb na, pupuk 527 unit , cetak sawah 142 394 ha. Selain itu juga diberikan Subsidi pupuk 9.55 ton dan ini dilakukan sejak tahun 2015. Selain itu juga dilakukan pengembangan desa mandiri benih, subsidi benih, bantuan asing, penyuluhan, pendampiangan dan lain lain. Hal lain yang menurutnya mendukung peningkatan padi juga karena faktor iklim yang kondusif, ujar Hasil Sembiring kantornya, Jakarta.
Ia juga mengungkapkan beberapa provinsi yang mampu meningkatkan produksi padi di wilayahnya, seperti Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Sementara penurunan produksi padi tahun 2016 yang relatif besar diprakirakan terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan DI Yogyakarta. (ef/Jf).
Diuraikannya, terdapat program implementasi menyokong peningkatan produksi komoditas pangan, berupa bantuan 180 ribu unit alat pertanian, asuransi 374 rb na, pupuk 527 unit , cetak sawah 142 394 ha. Selain itu juga diberikan Subsidi pupuk 9.55 ton dan ini dilakukan sejak tahun 2015. Selain itu juga dilakukan pengembangan desa mandiri benih, subsidi benih, bantuan asing, penyuluhan, pendampiangan dan lain lain. Hal lain yang menurutnya mendukung peningkatan padi juga karena faktor iklim yang kondusif, ujar Hasil Sembiring kantornya, Jakarta.
Ia juga mengungkapkan beberapa provinsi yang mampu meningkatkan produksi padi di wilayahnya, seperti Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Sementara penurunan produksi padi tahun 2016 yang relatif besar diprakirakan terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan DI Yogyakarta. (ef/Jf).