I Leave My Heart In Lebanon, Film TNI Tentang Penjaga Perdamaian Lebanon
https://www.jakartaforum.web.id/2016/11/i-leave-my-heart-in-lebanon-film-tni.html
Jakarta- I Leave My Heart In Lebanon, Film TNI Tentang Penjaga Perdamaian Lebanon. Film TNI I Leave My Heart In Lebanon yang menceritakan tentang kiprah pasukan TNI yang bertugas sebagai penjaga perdamaian (peacekeeping) PBB dengan misi menjadi anggota Kontingen Garuda 23 yang akan ditugaskan di Lebanon.
Film “I Leave My Heart In Lebanon” adalah film yang bergenre drama diproduksi oleh rumah produksi TB Silalahi Picture dengan Sutradara Benni Setiawan ini melibatkan personel TNI dengan persenjataan lengkap dan sejumlah artis, yakni Rio Dewanto, Yama Carlos, Boris Bokir, Revalina S Temat, Baim Wong, Dedy Mizwar, Tri Yudiman dan artis Lebanon Jowy Khoury. Film “I Leave My Heart In Lebanon” rencana akan rilis pada 15 Desember 2016.
Film “I Leave My Heart In Lebanon” adalah film yang bergenre drama diproduksi oleh rumah produksi TB Silalahi Picture dengan Sutradara Benni Setiawan ini melibatkan personel TNI dengan persenjataan lengkap dan sejumlah artis, yakni Rio Dewanto, Yama Carlos, Boris Bokir, Revalina S Temat, Baim Wong, Dedy Mizwar, Tri Yudiman dan artis Lebanon Jowy Khoury. Film “I Leave My Heart In Lebanon” rencana akan rilis pada 15 Desember 2016.
Para Pemain film “I Leave My Heart In Lebanon” yang akan berperan sebagai tentara sebelum memasuki proses pengambilan gambar pernah melaksanakan ‘Military Boot Camp” selama 4 hari digembleng dan dikenalkan tentang kehidupan kemiliteran di Yonif Para Raider 328 Kostrad, Cilodong.
Sinopsis film tersebut dikisahkan, Kapten Satria menjalani tugas rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan. Antara lain harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan bagaimana Kapten Satria serta regunya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol dari sandera pasukan Hizbullah.
Di sana Kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Qhoury) seorang guru sekolah dasar, saat Kontingen Garuda tengah berkunjung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemeriksaan kesehatan dan informasi.
Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamankan terjadinya konflik dua negara yang sedang berselisih, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada warga setempat.
Film yang mengambil shooting di Indonesia dan Lebanon tersebut menyampaikan pesan bahwa Bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi dalam forum internasional dan dicintai bukan saja oleh bangsa sendiri tetapi juga bangsa lain. Selain itu, juga untuk memperkenalkan budaya Bangsa Indonesia yang berbudi luhur, dapat diterima dan membawa nama baik dalam kancah internasional. (PenKostrad)
Sinopsis film tersebut dikisahkan, Kapten Satria menjalani tugas rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan. Antara lain harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan bagaimana Kapten Satria serta regunya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol dari sandera pasukan Hizbullah.
Di sana Kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Qhoury) seorang guru sekolah dasar, saat Kontingen Garuda tengah berkunjung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemeriksaan kesehatan dan informasi.
Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamankan terjadinya konflik dua negara yang sedang berselisih, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada warga setempat.
Film yang mengambil shooting di Indonesia dan Lebanon tersebut menyampaikan pesan bahwa Bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi dalam forum internasional dan dicintai bukan saja oleh bangsa sendiri tetapi juga bangsa lain. Selain itu, juga untuk memperkenalkan budaya Bangsa Indonesia yang berbudi luhur, dapat diterima dan membawa nama baik dalam kancah internasional. (PenKostrad)