Pembinaan Teritorial Sebagai Roh Pengabdian TNI AD
https://www.jakartaforum.web.id/2016/11/pembinaan-teritorial-sebagai-roh.html
Jakarta -Pembinaan Teritorial Sebagai Roh Pengabdian TNI AD. Binter sebagai fungsi utama TNI AD tetap harus dipahami sebagai roh pengabdian yang senantiasa diarahkan untuk mencapai terwujudnya ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI dan rakyat bagi kepentingan pertahanan negara di darat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono saat membuka apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) Terpusat Tahun 2016 yang diselenggarkan di Secapa Angkatan Darat, Jalan Hegarmanah nomor 52, Bandung Jawa Barat, Senin (14/11).
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono saat membuka apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) Terpusat Tahun 2016 yang diselenggarkan di Secapa Angkatan Darat, Jalan Hegarmanah nomor 52, Bandung Jawa Barat, Senin (14/11).
Kasad Jenderal TNI Mulyono mengatakan, apel Danrem-Dandim terpusat ini merupakan program TNI AD bidang teritorial yang bertujuan untuk menambah wawasan dan menyamakan persepsi, pola pikir serta tindakan para Danrem-Dandim dalam melaksanakan kebijakan pimpinan TNI AD khususnya di bidang teritorial.
Selain itu, tujuan dilaksanakannya apel Danrem-Dandim ini untuk menginventarisir permasalahan pembinaan teritorial (Binter) di seluruh wilayah Indonesia sebagai bahan evaluasi guna merumuskan kebijakan-kebijakan bidang teritorial yang lebih tepat di masa yang akan datang untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran tugas pokok TNI AD.
“Pemahaman yang komprehensif terhadap hakikat Binter ini perlu terus dikembangkan karena perkembangan lingkungan strategis juga terus bergerak semakin dinamis. Hal ini tentu saja membawa pengaruh pada cara berpikir masyarakat, serta menambah kompleksitas tantangan yang harus dihadapi oleh aparat komando kewilayahan dalam menjalankan tugasnya”, ujar Kasad.
Dikatakan Kasad, dalam implementasinya kegiatan Binter yang dilaksanakan oleh aparat komando kewilayahan dilakukan dengan mengkonkretkan dan mengnyinergikan tugas-tugas pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat yang sarat dengan berbagai permasalahan sesuai karakteristik daerah penugasan masing-masing.
Berbagai persoalan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang terjadi selama dekade pertama reformasi telah memulihkan kembali kesadaran dan harapan masyarakat terhadap peran TNI AD melalui Binter guna mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Kesadaran dan harapan tersebut semakin menguat pada masa-masa setelah reformasi hingga saat ini. TNI AD lebih banyak diminta oleh pemerintah untuk membantu pelaksanaan program-program unggulan Kementerian maupun lembaga lainnya. Kembalinya kesadaran dan kepercayaan masyarakat juga ditunjukkan oleh hasil survey beberapa tahun terakhir yang selalu menempatkan TNI sebagai institusi yang paling dipercaya oleh masyarakat.
Berkaitan akan diselenggarakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2017 di beberapa daerah di tanah air, Kasad mengatakan, TNI AD sangat berkepentingan untuk membantu mengawal dan menjaga jalannya Pilkada serentak sekaligus memberi jaminan ketertiban dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memperoleh dan menyalurkan hak-hak politiknya tanpa mengabaikan netralitas TNI yang sudah menjadi komitmen sejak awal.
Kasad berpesan agar para Danrem dan Dandim benar-benar memahami cara berpikir, bersikap dan bertindak serta memposisikan diri dan institusi secara tepat dalam kerangka netralitas TNI.
“Berhati-hatilah dalam menyikapi berbagai tawaran kerjasama dari pihak-pihak yang sedang berkontestasi dalam Pilkada, jangan sampai niat dan tindakan baik yang kita lakukan justru merugikan kita sendiri’, pesan Kasad.
Selain beberapa hal tersebut yang menjadi penekanan Kasad Jenderal TNI Mulyono, masalah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba juga menjadi perhatian penting dalam apel Danrem-Dandim ini.
Kasad berharap, aparat komando kewilayahan tetap mampu tampil di depan dalam membantu pemerintah dan instansi terkait untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkoba. TNI AD akan terus berkomitmen untuk melakukan pembersihan internal agar lebih optimal dalam peran aktif membantu memerangi penyakit masyarakat khususnya Narkoba.
“Jaga hubungan, kerjasama dan harmonisasi yang baik dengan segenap komponen bangsa, baik itu dengan pemerintah daerah, Polri, elemen masyarakat, seperti tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat maupun dengan unsur aparat terkait lainnya, agar mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah.
Dalam kesempatan tersebut Kasad juga memberikan penghargaan kepada para Danrem, Dandim dan Babinsa yang berprestasi dalam program upaya khusus pemerintah dan TNI pada program swasembada pangan.
Pada Apel Danrem-Dandim terpusat tahun 2016 ini para peserta akan menerima pembekalan dari Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri RI Cahyo Kumolo, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Purwadi Mukson, Asisten teritorial Kasad Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kadispenad Brigjen TNI M.S Fadhillah, dan Ketua KPU Juri Ardiantoro.(Dn)
Selain itu, tujuan dilaksanakannya apel Danrem-Dandim ini untuk menginventarisir permasalahan pembinaan teritorial (Binter) di seluruh wilayah Indonesia sebagai bahan evaluasi guna merumuskan kebijakan-kebijakan bidang teritorial yang lebih tepat di masa yang akan datang untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran tugas pokok TNI AD.
“Pemahaman yang komprehensif terhadap hakikat Binter ini perlu terus dikembangkan karena perkembangan lingkungan strategis juga terus bergerak semakin dinamis. Hal ini tentu saja membawa pengaruh pada cara berpikir masyarakat, serta menambah kompleksitas tantangan yang harus dihadapi oleh aparat komando kewilayahan dalam menjalankan tugasnya”, ujar Kasad.
Dikatakan Kasad, dalam implementasinya kegiatan Binter yang dilaksanakan oleh aparat komando kewilayahan dilakukan dengan mengkonkretkan dan mengnyinergikan tugas-tugas pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat yang sarat dengan berbagai permasalahan sesuai karakteristik daerah penugasan masing-masing.
Berbagai persoalan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang terjadi selama dekade pertama reformasi telah memulihkan kembali kesadaran dan harapan masyarakat terhadap peran TNI AD melalui Binter guna mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Kesadaran dan harapan tersebut semakin menguat pada masa-masa setelah reformasi hingga saat ini. TNI AD lebih banyak diminta oleh pemerintah untuk membantu pelaksanaan program-program unggulan Kementerian maupun lembaga lainnya. Kembalinya kesadaran dan kepercayaan masyarakat juga ditunjukkan oleh hasil survey beberapa tahun terakhir yang selalu menempatkan TNI sebagai institusi yang paling dipercaya oleh masyarakat.
Berkaitan akan diselenggarakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2017 di beberapa daerah di tanah air, Kasad mengatakan, TNI AD sangat berkepentingan untuk membantu mengawal dan menjaga jalannya Pilkada serentak sekaligus memberi jaminan ketertiban dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memperoleh dan menyalurkan hak-hak politiknya tanpa mengabaikan netralitas TNI yang sudah menjadi komitmen sejak awal.
Kasad berpesan agar para Danrem dan Dandim benar-benar memahami cara berpikir, bersikap dan bertindak serta memposisikan diri dan institusi secara tepat dalam kerangka netralitas TNI.
“Berhati-hatilah dalam menyikapi berbagai tawaran kerjasama dari pihak-pihak yang sedang berkontestasi dalam Pilkada, jangan sampai niat dan tindakan baik yang kita lakukan justru merugikan kita sendiri’, pesan Kasad.
Selain beberapa hal tersebut yang menjadi penekanan Kasad Jenderal TNI Mulyono, masalah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba juga menjadi perhatian penting dalam apel Danrem-Dandim ini.
Kasad berharap, aparat komando kewilayahan tetap mampu tampil di depan dalam membantu pemerintah dan instansi terkait untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkoba. TNI AD akan terus berkomitmen untuk melakukan pembersihan internal agar lebih optimal dalam peran aktif membantu memerangi penyakit masyarakat khususnya Narkoba.
“Jaga hubungan, kerjasama dan harmonisasi yang baik dengan segenap komponen bangsa, baik itu dengan pemerintah daerah, Polri, elemen masyarakat, seperti tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat maupun dengan unsur aparat terkait lainnya, agar mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah.
Dalam kesempatan tersebut Kasad juga memberikan penghargaan kepada para Danrem, Dandim dan Babinsa yang berprestasi dalam program upaya khusus pemerintah dan TNI pada program swasembada pangan.
Pada Apel Danrem-Dandim terpusat tahun 2016 ini para peserta akan menerima pembekalan dari Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri RI Cahyo Kumolo, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Purwadi Mukson, Asisten teritorial Kasad Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kadispenad Brigjen TNI M.S Fadhillah, dan Ketua KPU Juri Ardiantoro.(Dn)