Berkah di Hari Pers Nasional
https://www.jakartaforum.web.id/2017/02/berkah-di-hari-pers-nasional.html
Jakarta -Berkah di Hari Pers Nasional. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyerahkan Surat Keputusan (SK) Menteri LHK tentang Penetapan Ijin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) dan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) pada saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2017 yang diadakan di Kota Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017). SK IUPHKm diserahkan kepada Kelompok Tani Sinar Pemuda pada kawasan hutan produksi terbatas Desa Waru, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku seluas ± 300 Hektar (Ha) untuk 41 Kepala Keluarga (KK) dan SK HPHD kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Kwaos pada kawasan hutan lindung Desa Kwaos, Wilayah Administrasi Negeri Kwaos, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku seluas ± 1.806 Ha untuk 195 KK.
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2017 tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan Partai Politik, beberapa Gubernur, perwakilan duta besar negara sahabat, pimpinan redaksi dan sejumlah insan media. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memberi perhatian yang sangat besar atas kegandrungan masyarakat saat ini terhadap media sosial (medsos).
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2017 tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan Partai Politik, beberapa Gubernur, perwakilan duta besar negara sahabat, pimpinan redaksi dan sejumlah insan media. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memberi perhatian yang sangat besar atas kegandrungan masyarakat saat ini terhadap media sosial (medsos).
Kehadiran medsos yang memungkinkan tiap orang untuk membuat dan menyebarkan berita memang menjadi tantangan tersendiri. Banyak sekali konten edukasi yang bisa kita dapatkan melalui media sosial, tapi tidak sedikit pula berita-berita bohong (hoax) yang bebas beredar di dalamnya. Peredaran berita hoax yang belakangan ini menjadi fenomena tersendiri tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga terjadi di seluruh dunia. Inilah era keterbukaan yang mau tidak mau harus kita hadapi. Namun, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa ke depan masyarakat kita akan semakin cerdas dalam menyikapinya.
"Saya mempunyai keyakinan bahwa ini nantinya justru akan semakin mendewasakan kita, akan mematangkan kita, akan menjadikan kita tahan uji. Jadi tidak perlu banyak keluhan kalau mendengar hal-hal yang ada di media sosial, karena ini fenomena semua negara," ujar Presiden.
Mengakhiri sambutannya, Presiden berharap agar Hari Pers Nasional ini dapat dijadikan langkah awal dalam meneguhkan komitmen bersama untuk membangun Indonesia yang harmoni. "Akhirnya saya mengharap peringatan Hari Pers Nasional di kota Ambon ini dapat memperteguh komitmen kita bersama untuk membangun Indonesia yang harmoni dan mewujudkan ekonomi yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamat Hari Pers Nasional," tutupnya.
Sebelum meninggalkan tempat acara, Presiden bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya menyempatkan diri untuk meninjau “Saung Pesona” yang memamerkan produk-produk hasil hutan berupa minyak kayu putih, madu, jus pala dan makanan tradisional. Menteri Siti juga menyerahkan peralatan ekonomi produktif kepada kelompok usaha “Gosa” dari Desa Wailapia, Kabupaten Buru berupa filler minyak kayu putih sebanyak 1 (satu) unit dan kepada kelompok usaha “Lebah Madu Kehidupan” dari Dusun Erie, Negeri Nusaniwe, Kota Ambon berupa stup lebah madu sebanyak 80 (delapan puluh) unit serta kepada kelompok usaha “Bougenville” dari Desa Hutumuri, Kota Ambon berupa mesin parut pala sebanyak 2 (unit).
Penyerahan SK Penetapan IUPHKm, HPHD dan peralatan ekonomi produktif oleh Menteri Siti tersebut merupakan berkah bagi masyarakat Maluku saat memperingati Hari Pers Nasional 2017. Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah melalui program perhutanan sosial terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diberi akses untuk mengelola kawasan hutan secara lestari. Perhutanan sosial adalah sebuah konsep dan aksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengelola hutan secara lestari dan berkelanjutan. Lewat perhutanan sosial, pemerintah akan bergandeng tangan dan bekerja sama dengan para stakeholder untuk bersama mengelola hutan Indonesia.
Mengakhiri sambutannya, Presiden berharap agar Hari Pers Nasional ini dapat dijadikan langkah awal dalam meneguhkan komitmen bersama untuk membangun Indonesia yang harmoni. "Akhirnya saya mengharap peringatan Hari Pers Nasional di kota Ambon ini dapat memperteguh komitmen kita bersama untuk membangun Indonesia yang harmoni dan mewujudkan ekonomi yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamat Hari Pers Nasional," tutupnya.
Sebelum meninggalkan tempat acara, Presiden bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya menyempatkan diri untuk meninjau “Saung Pesona” yang memamerkan produk-produk hasil hutan berupa minyak kayu putih, madu, jus pala dan makanan tradisional. Menteri Siti juga menyerahkan peralatan ekonomi produktif kepada kelompok usaha “Gosa” dari Desa Wailapia, Kabupaten Buru berupa filler minyak kayu putih sebanyak 1 (satu) unit dan kepada kelompok usaha “Lebah Madu Kehidupan” dari Dusun Erie, Negeri Nusaniwe, Kota Ambon berupa stup lebah madu sebanyak 80 (delapan puluh) unit serta kepada kelompok usaha “Bougenville” dari Desa Hutumuri, Kota Ambon berupa mesin parut pala sebanyak 2 (unit).
Penyerahan SK Penetapan IUPHKm, HPHD dan peralatan ekonomi produktif oleh Menteri Siti tersebut merupakan berkah bagi masyarakat Maluku saat memperingati Hari Pers Nasional 2017. Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah melalui program perhutanan sosial terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diberi akses untuk mengelola kawasan hutan secara lestari. Perhutanan sosial adalah sebuah konsep dan aksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengelola hutan secara lestari dan berkelanjutan. Lewat perhutanan sosial, pemerintah akan bergandeng tangan dan bekerja sama dengan para stakeholder untuk bersama mengelola hutan Indonesia.
