Indonesia - Uni Eropa Kerjasama Kelola Lingkungan dan Perubahan Iklim
https://www.jakartaforum.web.id/2017/02/indonesia-uni-eropa-kerjasama-kelola.html
Jakarta -Indonesia - Uni Eropa Kerjasama Kelola Lingkungan dan Perubahan Iklim. Pertemuan pertama Working Group on Environment and Climate Change (WGECC) diluncurkan oleh Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bersama H.E. Karmenu Vella, Komisioner Uni Eropa bidang Lingkungan, Maritim dan Perikanan di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Rabu (22/02/2017).
Pertemuan WGECC dibentuk pada Joint Committee Rl-UE di Brussel, pada 28-29 November 2016. Working Grup tersebut merupakan media untuk membangun kerjasama tentang berbagai isu lingkungan dan kehutanan yang diamanatkan dalam Partnership and Cooperation Agreement Rl-Uni Eropa.
Pertemuan WGECC dibentuk pada Joint Committee Rl-UE di Brussel, pada 28-29 November 2016. Working Grup tersebut merupakan media untuk membangun kerjasama tentang berbagai isu lingkungan dan kehutanan yang diamanatkan dalam Partnership and Cooperation Agreement Rl-Uni Eropa.
Melalui pertemuan diharapkan dapat membangun dialog yang terbuka dan konstruktif khususnya terkait dengan implementasi Paris Climate Agreement, Sustainable Development Goals dan perjanjian multilateral lingkungan hidup lainnya yang didukung oleh Indonesia dan Uni Eropa.
Dukungan terhadap FLEGT licence Indonesia oleh Uni Eropa diharapkan dapat mempromosikan produk berkelanjutan Indonesia di pasar internasional. Selain itu melalui dialog yang berkembang di dalam Working Group dapat dibangun skema yang hampir sama bagi produk perdagangan yang potensial lainnya.
Pertemuan Working Group juga diharapkan dapat menjadi media berbagi informasi mengenai perkembangan isu perubahan iklim khususnya Nationally Determined Contribution (NDC) and Land Sector(LULUCF) serta NDC dan Energi.
Diskusi yang berkembang dalam working grup diharapkan dapat pula memberikan kontribusi untuk konservasi keanekaragaman hayati, khususnya dalam kerangka kerjasama CITES. lsu lain yang akan dibahas adalah “Circular Economy". Indonesia berharap dapat menjalin kerjasama dengan Uni Eropa dalam bidang tersebut. Indonesia memandang bahwa Circular Economy merupakan level yang Iebih tinggi dari sekedar peduli sampah yaitu dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku.
Pertemuan WGECC juga akan menginformasikan pertemuan multilateral yang akan datang seperti GZO, UNEA 3, Triple COP of the Stockholm/BaseI/Rotterdam Convention, COP Minamata Convention dan UNCCD.
Secara umum, pertemuan WGECC diharapkan dapat memberikan jawaban atas berbagai permasalahan dan isu lingkungan tersebut di atas.
Dukungan terhadap FLEGT licence Indonesia oleh Uni Eropa diharapkan dapat mempromosikan produk berkelanjutan Indonesia di pasar internasional. Selain itu melalui dialog yang berkembang di dalam Working Group dapat dibangun skema yang hampir sama bagi produk perdagangan yang potensial lainnya.
Pertemuan Working Group juga diharapkan dapat menjadi media berbagi informasi mengenai perkembangan isu perubahan iklim khususnya Nationally Determined Contribution (NDC) and Land Sector(LULUCF) serta NDC dan Energi.
Diskusi yang berkembang dalam working grup diharapkan dapat pula memberikan kontribusi untuk konservasi keanekaragaman hayati, khususnya dalam kerangka kerjasama CITES. lsu lain yang akan dibahas adalah “Circular Economy". Indonesia berharap dapat menjalin kerjasama dengan Uni Eropa dalam bidang tersebut. Indonesia memandang bahwa Circular Economy merupakan level yang Iebih tinggi dari sekedar peduli sampah yaitu dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku.
Pertemuan WGECC juga akan menginformasikan pertemuan multilateral yang akan datang seperti GZO, UNEA 3, Triple COP of the Stockholm/BaseI/Rotterdam Convention, COP Minamata Convention dan UNCCD.
Secara umum, pertemuan WGECC diharapkan dapat memberikan jawaban atas berbagai permasalahan dan isu lingkungan tersebut di atas.