HUTAN DAN KEMANDIRIAN ENERGI
https://www.jakartaforum.web.id/2017/03/hutan-dan-kemandirian-energi.html
Jakarta -HUTAN DAN KEMANDIRIAN ENERGI. Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu, 8 Maret 2017. Hutan memiliki peran strategis sebagai sistem penyangga kehidupan, sehingga perlu dikelola secara berkesinambungan dan berwawasan lingkungan. Pesan ini diangkat dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional (HHI) pada tanggal 21 Maret.
Di tingkat global, peringatan HHI dikoordinasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan United Nations Forum on Forest (UNFF), dengan tema peringatan global yang juga ditetapkan untuk setiap tahun. Pada tahun 2014 ditetapkan tema “Hutan Kita Masa Depan Kita”, tahun 2015 bertema “Hutan dan Perubahan Iklim”, tahun 2016 bertema “Hutan dan Air”, dan tahun 2017 bertema “Hutan dan Energi” yang meliputi fungsi hutan sebagai sumber energi pemanas, bahan bakar nabati cair, dan peneduh yang dapat mengurangi kebutuhan energi. Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran bahwa kelestarian hutan menjadi prioritas sebagai tonggak utama dari kedaulatan energi.
Di tingkat global, peringatan HHI dikoordinasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan United Nations Forum on Forest (UNFF), dengan tema peringatan global yang juga ditetapkan untuk setiap tahun. Pada tahun 2014 ditetapkan tema “Hutan Kita Masa Depan Kita”, tahun 2015 bertema “Hutan dan Perubahan Iklim”, tahun 2016 bertema “Hutan dan Air”, dan tahun 2017 bertema “Hutan dan Energi” yang meliputi fungsi hutan sebagai sumber energi pemanas, bahan bakar nabati cair, dan peneduh yang dapat mengurangi kebutuhan energi. Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran bahwa kelestarian hutan menjadi prioritas sebagai tonggak utama dari kedaulatan energi.
Menteri LHK, Siti Nurbaya turut mendonorkan darah pada kegiatan donor darah yang diselenggarakan Kementerian LHK sebagai rangkaian peringatan HHI dan HBR 2017. |
Sri Murniningtyas, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku Ketua Panitia HHI 2017 memaparkan rangkaian kegiatan peringatan HHI 2017 yang akan diselenggarakan KLHK dengan dukungan para mitra, yaitu:
1) Lomba dongeng anak siswa SD, 21 – 24 Maret 2017;
2) Kuis HHI melalui website dan sosial media, Maret 2017;
3) Pameran HHI di Auditorium Dr. Soedjarwo, 21 – 24 Maret 2017;
4) Talkshow di area Pameran HHI, 21 – 24 Maret 2017;
5) Panggung HHI di kawasan Car Free Day Bundaran HI Jakarta pada 26 Maret 2017;
6) Forest Day Fun Run dari Gedung Manggala Wanabakti dan berakhir di panggung HHI 2017 pada 26 Maret 2017;
7) Kemah keanekaragaman hayati untuk siswa SD di Eco-Edu Tourism Forest Sentul, 1 – 2 April 2017;
8) Penanaman pohon.
1) Lomba dongeng anak siswa SD, 21 – 24 Maret 2017;
2) Kuis HHI melalui website dan sosial media, Maret 2017;
3) Pameran HHI di Auditorium Dr. Soedjarwo, 21 – 24 Maret 2017;
4) Talkshow di area Pameran HHI, 21 – 24 Maret 2017;
5) Panggung HHI di kawasan Car Free Day Bundaran HI Jakarta pada 26 Maret 2017;
6) Forest Day Fun Run dari Gedung Manggala Wanabakti dan berakhir di panggung HHI 2017 pada 26 Maret 2017;
7) Kemah keanekaragaman hayati untuk siswa SD di Eco-Edu Tourism Forest Sentul, 1 – 2 April 2017;
8) Penanaman pohon.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat semakin menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat pada pohon dan hutan. “Berbagai kegiatan ini sekaligus menunjukkan kepada masyarakat global upaya-upaya pelestarian hutan di Indonesia.” ujar Nining, panggilan akrab Sri Murniningtyas.
Sejak tahun 2013 FAO mendorong negara anggotanya untuk turut memperingati HHI dengan tema yang berbeda tiap tahunnya, disesuaikan dengan kondisi terkini kehutanan global. Asisten FAO untuk Indonesia, Ageng S. Herianto mengungkapkan FAO sangat mempromosikan peranan generasi muda dalam setiap kegiatannya. “Saya selaku penanggung jawab program FAO di Indonesia memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kementerian LHK karena melibatkan generasi muda di dalam pengelolaan hutan kedepan”, kata Ageng.
Ada 4 pesan yang ingin disampaikan melalui peringatan HHI 2017 ini. Pertama, hutan bisa menjadi sumber dari energi terbarukan. Saat ini 50% energi dunia masih didukung oleh kayu. Di Indonesia kecenderungan mulai berubah seiring pencanangan penggunaan bahan bakar gas.
Pesan kedua berkaitan dengan bagaimana mempromosikan green economy. Hasil hutan turut menentukan perkembangan ekonomi global. Sekitar 883 juta orang bekerja di sektor kehutanan yang terkait dengan energi. Selain itu, kehutanan diproyeksikan memiliki peranan yang semakin penting di dalam perkembangan ekonomi pedesaan.
Selanjutnya yaitu bagaimana mengoptimalkan kehidupan di urban area. “Jadi intinya adalah bagaimana kita mempromosikan penanaman kayu di lingkungan perkotaan.” ujar Ageng. FAO memperkirakan apabila pohon ditanam di perkotaan akan menghemat energi dan bisa menurunkan temperatur sekitar 20 – 80 C. Semakin banyak pohon ditanam, udara menjadi sejuk sehingga mengurangi penggunaan air conditioner (AC).
Yang terakhir adalah sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dengan pemanfaatan hasil dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. “Disinilah kita menetapkan bahwa hutan dan energi itu adalah hal yang perlu kita promosikan bersama, terutama di bawah kepemimpinan KLHK,” imbuh Ageng. Dengan empat pesan tersebut, FAO mengajak kepada seluruh negara anggota sebanyak 193 negara agar bisa dipromosikan di tingkat nasional.
Pada tahun 2017, salah satu program prioritas pemerintah adalah peningkatan peranan energi baru dan energi terbarukan untuk mewujudkan kedaulatan energi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut mendukung program prioritas ini melalui pembangunan bio energi. Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono Hadi menjelaskan bahwa,”KLHK tengah mengkaji kawasan hutan produksi yang dapat digunakan sebagai areal hutan tanaman dengan jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber energi biomassa. Sejumlah tumbuhan yang dibudidayakan diantaranya Eucalyptus, Sengon, Nyamplung, Akasia, Kaliandra, Kemiri, dll.”
Hutan dapat menjadi garansi masa depan suatu bangsa. Disamping keanekaragaman hayati, hutan menyimpan sumber daya energi yang menjadi modal kegiatan produksi. Sumber Daya Alam (SDA) tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi maupun sumber energi. Hutan pun akan kembali menjadi tumpuan, terlebih di Indonesia yang terletak di kawasan tropis. Hal ini membutuhkan perhatian khusus, tidak sebatas oleh pemerintah, juga oleh seluruh komponen bangsa.
Pada bulan ini, KLHK juga merayakan Hari Bhakti Rimbawan ke 34, tepatnya pada tanggal 16 Maret 2017. Tahun ini tema yang diangkat adalah “Dengan Semangat Kerja Nyata, Rimbawan Indonesia Bertekad Menjaga Kelestarian Hutan untuk Meningkatkan Pembangunan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan”. Sejumlah kegiatan telah dirancang, diantaranya upacara bendera, senam bersama, pembinaan pegawai, renungan suci, peduli rimbawan, lomba olah raga, donor darah serta penanaman pohon. Menteri LHK Siti Nurbaya secara khusus turut langsung menyumbangkan darah pada kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh KLHK yang bekerjasama dengan PMI RSUP Fatmawati.
Sejak tahun 2013 FAO mendorong negara anggotanya untuk turut memperingati HHI dengan tema yang berbeda tiap tahunnya, disesuaikan dengan kondisi terkini kehutanan global. Asisten FAO untuk Indonesia, Ageng S. Herianto mengungkapkan FAO sangat mempromosikan peranan generasi muda dalam setiap kegiatannya. “Saya selaku penanggung jawab program FAO di Indonesia memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kementerian LHK karena melibatkan generasi muda di dalam pengelolaan hutan kedepan”, kata Ageng.
Ada 4 pesan yang ingin disampaikan melalui peringatan HHI 2017 ini. Pertama, hutan bisa menjadi sumber dari energi terbarukan. Saat ini 50% energi dunia masih didukung oleh kayu. Di Indonesia kecenderungan mulai berubah seiring pencanangan penggunaan bahan bakar gas.
Pesan kedua berkaitan dengan bagaimana mempromosikan green economy. Hasil hutan turut menentukan perkembangan ekonomi global. Sekitar 883 juta orang bekerja di sektor kehutanan yang terkait dengan energi. Selain itu, kehutanan diproyeksikan memiliki peranan yang semakin penting di dalam perkembangan ekonomi pedesaan.
Selanjutnya yaitu bagaimana mengoptimalkan kehidupan di urban area. “Jadi intinya adalah bagaimana kita mempromosikan penanaman kayu di lingkungan perkotaan.” ujar Ageng. FAO memperkirakan apabila pohon ditanam di perkotaan akan menghemat energi dan bisa menurunkan temperatur sekitar 20 – 80 C. Semakin banyak pohon ditanam, udara menjadi sejuk sehingga mengurangi penggunaan air conditioner (AC).
Yang terakhir adalah sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dengan pemanfaatan hasil dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. “Disinilah kita menetapkan bahwa hutan dan energi itu adalah hal yang perlu kita promosikan bersama, terutama di bawah kepemimpinan KLHK,” imbuh Ageng. Dengan empat pesan tersebut, FAO mengajak kepada seluruh negara anggota sebanyak 193 negara agar bisa dipromosikan di tingkat nasional.
Pada tahun 2017, salah satu program prioritas pemerintah adalah peningkatan peranan energi baru dan energi terbarukan untuk mewujudkan kedaulatan energi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut mendukung program prioritas ini melalui pembangunan bio energi. Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono Hadi menjelaskan bahwa,”KLHK tengah mengkaji kawasan hutan produksi yang dapat digunakan sebagai areal hutan tanaman dengan jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber energi biomassa. Sejumlah tumbuhan yang dibudidayakan diantaranya Eucalyptus, Sengon, Nyamplung, Akasia, Kaliandra, Kemiri, dll.”
Hutan dapat menjadi garansi masa depan suatu bangsa. Disamping keanekaragaman hayati, hutan menyimpan sumber daya energi yang menjadi modal kegiatan produksi. Sumber Daya Alam (SDA) tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi maupun sumber energi. Hutan pun akan kembali menjadi tumpuan, terlebih di Indonesia yang terletak di kawasan tropis. Hal ini membutuhkan perhatian khusus, tidak sebatas oleh pemerintah, juga oleh seluruh komponen bangsa.
Pada bulan ini, KLHK juga merayakan Hari Bhakti Rimbawan ke 34, tepatnya pada tanggal 16 Maret 2017. Tahun ini tema yang diangkat adalah “Dengan Semangat Kerja Nyata, Rimbawan Indonesia Bertekad Menjaga Kelestarian Hutan untuk Meningkatkan Pembangunan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan”. Sejumlah kegiatan telah dirancang, diantaranya upacara bendera, senam bersama, pembinaan pegawai, renungan suci, peduli rimbawan, lomba olah raga, donor darah serta penanaman pohon. Menteri LHK Siti Nurbaya secara khusus turut langsung menyumbangkan darah pada kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh KLHK yang bekerjasama dengan PMI RSUP Fatmawati.