INDONESIA-AUSTRIA PERKUAT KERJASAMA TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Jakarta -INDONESIA-AUSTRIA PERKUAT KERJASAMA TEKNOLOGI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin 13 Maret 2017. Berbagai upaya giat dilakukan Indonesia untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan. Kali ini Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membangun kerjasama untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang meliputi perencanaan, keteknikan, monitoring, penyediaan sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta bimbingan teknis.


Sebagaimana dibahas oleh Menteri LHK Siti Nurbaya dan Duta Besar Austria H.E. Helene Steinhäusl dalam pertemuan di Jakarta, Senin (13/03/2017), kerjasama ini akan dilakukan untuk mengatasi beberapa permasalahan kualitas lingkungan hidup antara lain, pencemaran air dan udara, sekaligus mendukung pengolahan limbah menjadi energi, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta monitoring cuaca.


Rencana kerjasama peningkatan teknologi LHK ini sebelumnya telah disampaikan H.E. Helene Steinhäusl kepada Presiden Joko Widodo di bulan Oktober 2016. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2002 Indonesia telah menjalin kerjasama pengelolaan stasiun pengamatan kualitas udara sebanyak 72 stasiun yang tersebar di berbagai kota antara lain di Medan, Jambi, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Palangkaraya. Dalam rangka mendukung operasionalisasi stasiun tersebut, diperlukan upaya pemeliharaan melalui kerjasama ini.


Selain membahas rencana kerjasama di bidang teknologi lingkungan, pada kesempatan ini H.E. Helene Steinhäusl juga mengenalkan profil tujuh perusahaan asal Austria dalam bidang teknologi lingkungan. Berdasarkan data International Trade Center Tahun 2015, kerjasama Indonesia-Austria menghasilkan nilai total ekspor 2,162,000 dollar AS, sedangkan nilai impor total sebesar 54,143,000 dollar AS. Negara Austria sebagai anggota Uni Eropa berperan aktif dalam perundingan perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Dalam perundingan putaran kedua yang telah dilaksanakan tanggal 24-27 Januari 2017 di Bali, KLHK terkait erat dengan topik Perdagangan dan Pembangunan Berkelanjutan, serta Kerjasama Ekonomi dan Peningkatan Kapasitas.


Hasil perundingan IEU-CEPA antara lain yaitu, kedua pihak mengapreasiasi pencapaian Forest Law Enforcement, Governance and Trade Voluntary Partnership Agrement (FLEGT VPA) dan diharapkan menginspirasi kerjasama di bidang lainnya. Kedua pihak juga menyetujui perdagangan dan investasi untuk tujuan pembangunan berkelanjutan melalui promosi yang ramah lingkungan dan perubahan iklim, menggunakan skema jaminan keberlanjutan sukarela.

Hal penting lainnya dari hasil perundingan tersebut, yaitu penekanan komitmen para pihak terhadap kegiatan konservasi dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan termasuk peran skema perdagangan untuk lingkup kehutanan, perikanan, satwa dan sumber daya hayati. Menurut Indonesia, IEU-CEPA harus dapat mempertimbangkan aspek keberlanjutan (sustainability), peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), akses pasar, serta pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.

Related

Peristiwa 7895307010657557898
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item