KAMMI Jakarta Gelar Aksi Unjuk Rasa Mendesak Kapolri Usut Dugaan TPPU Pejabat Tinggi PMJ
https://www.jakartaforum.web.id/2017/03/kammi-jakarta-gelar-aksi-unjuk-rasa.html
Jakarta -KAMMI Jakarta Gelar Aksi Unjuk Rasa Mendesak Kapolri Usut Dugaan TPPU Pejabat Tinggi PMJ. Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(PW KAMMI) Jakarta menggelar unjuk rasa di depan kantor Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), Selasa siang
(14/03/2017)
Dalam aksi ini, Ketua Umum PW KAMMI Jakarta Ahmad Najmu
menyatakan bahwa berdasarkan laporan LSM MAKI (Masyarakat Anti Korupsi)
tertanggal 11 Februari 2017, ditemukan indikasi oknum perwira kepolisian
yang diduga menyembunyikan harta kekayaannya dengan menggunakan nama
seseorang di daerah Tegal, Jawa tengah.
“Dari laporan LSM MAKI, didapat temuan seorang oknum
penegak hukum berinisial MI berpangkat Irjen (Inspektur Jenderal) yang
memiliki aset senilai 80 miliar dan dititipkan ke seorang warga
pengangguran berinisial SUB di Tegal, jawa Tengah,” ungkap Najmu.
Dalam orasinya, Najmu mendesak Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut
dugaan kasus TPPU yang melibatkan Pejabat Tinggi Kapolda Metro Jaya.
“Kapolri harus segera mengusut laporan yang sudah masuk,
karena hal ini berkaitan dengan bawahannya yang diindikasikan melakukan
TPPU. Perbuatan ini jelas melanggar hukum, sehingga harus ditindak
secara tegas”, ungkap Najmu.
Selanjutnya, Ketua Umum PD KAMMI Jakarta Selatan, Abdullah
Mas’ud, turut menyatakan bahwa KAMMI mendorong terciptanya pemerintah
yang bersih (good governance) di lingkungan penegak hukum di DKI
Jakarta.
“Kita menginginkan pemerintahan yang bersih di lingkungan
penegak hukum DKI Jakarta, terutama karena institusi ini menjadi garda
terdepan dalam memberantas tindakan-tindakan oknum pejabat negara yang
bertentangan dengan hukum. Tidak mungkin tercipta pemerintah yang
bersih, sedangkan penegak hukumnya melakukan perbuatan melawan hukum”,
ungkap Mas’ud.
Ditempat sama, Ketua Umum PD KAMMI Jakarta Timur, Jimmy
Julian menambahkan, menuntut Kapolri untuk membuka secara transparan
kasus indikasi TPPU yang melibatkan jajarannya, karena hal tersebut akan
semakin merusak citra kepolisian.
“Dugaan kasus TPPU ini harus segara diungkap, apa lagi
Irjen MI saat ini memiliki posisi strategis di Polda Metro Jaya,
sehingga sangat mungkin akan membuat nama baik kepolisian semakin jatuh
di hadapan masyarakat jika hal ini tidak diungkap", terang Jimmy.
Seperti yang diketahui bahwa, LSM MAKI mengeluarkan temuan
dan indikasi TPPU yang disampaikan kepada Kepala Badan Reserse Kriminal
Mabes Polri. Surat temuan tersebut juga disampaikan ke Pimpinan KPK dan
Jaksa Agung.
Dari pantauan rekan wartawan, aksi unjuk rasa yang diikuti
sekitar ratusan massa KAMMI Jakarta sempat dihalangi oleh petugas
kepolisian yang berjaga di depan Kantor Mabes Polri. Tampak kordinator
lapangan (korlap), Jimmy Julian bersama ratusan kader KAMMI dan
Kapolsek Kebayoran Baru sebagai penanggung jawab keamanan wilayah sedang
bernegoisasi.
Dari percakapan antara kedua belah pihak, Kapolsek
menghimbau kepada massa KAMMI Jakarta untuk membubarkan diri. Pasalnya,
surat ijin aksi unjuk rasa belum diterima oleh pihak kepolisian
setempat.
"Kami sudah kirim surat ijin aksi unjuk rasa kemarin, namun
kata pihak kepolisian ijin harus disampaikan 3 hari sebelum kegiatan.
Kata polisi sekarang peraturan baru", ujar Jimmy. (e)