Kepala Lab. Dislitbangad : Kita Mampu, Semua Bisa Kita Buat Tidak Kalah Dengan Negara Lain
https://www.jakartaforum.web.id/2017/03/kepala-lab-dislitbangad-kita-mampu.html
Jakarta -Kepala Lab. Dislitbangad : Kita Mampu, Semua Bisa Kita Buat Tidak Kalah Dengan Negara Lain. Keunggulan alutsista Indonesia memang telah diakui dunia. Senjata serbu SS1 misalnya. Senjata ini memiliki keunggulan dari senjata sejenis produksi negara maju. Dibeberapa ajang internasional keunggulan SS1 telah menggemparkan kalangan militer dunia.
Tak dapat dipungkiri bahwa kehebatan dan keunggulan Senjata personil SS1 merupakan hasil kerja keras buah pikir anak bangsa Indonesia, khususnya elemen TNI seperti dijajaran Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad).
Tak dapat dipungkiri bahwa kehebatan dan keunggulan Senjata personil SS1 merupakan hasil kerja keras buah pikir anak bangsa Indonesia, khususnya elemen TNI seperti dijajaran Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad).
Dinas yang memang dikhususkan untuk meneliti dan mengembangkan sarana prasarana pendukung TNI AD tentunya memiliki banyak ide ide gemilang yang nantinya akan diproses di Laboratorium Dislitbangad, termasuk mengembangkan senjata SS1.
Baru baru ini laboratorium Dislitbangad yang berada di wilayah Bandung, tepatnya di Jalan Parayuda Batujajar, mengenalkan jenis senjata menengah, Mekatronik Mortir 81 MM. Mortir yang merupakan hasil rekayasa memiliki keunggulan, diantaranya cukup diawaki 3 orang personil, mampu dioperasikan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) Anoa. Sedangkan dalam pengoperasiannya cukup menggunakan android ponsel
Selain alutsista di Laboratorium Dislitbangad ini juga diteliti dan dikembangkan beragam kendaraan penunjang tugas tugas kemiliteran lainnya. Salah satunya adalah kendaraan Komodo, Kendaraan angkut darat dan laut, amfibi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, Kepala Laboratorium Dislitbangad Bandung Letkol CPL Ops Simon Petrus Kamlasi menuturkan, "TNI AD tak mau kalah menghadapi persaingan militer saat ini," "Untuk itu lanjutnya, melalui Laboratorium ini kita mampu merekayasa rancang bangun bahkan menciptakan senjata yang tidak kalah dengan negara lain". Demikian ungkap Letkol CPL Ops Simon saat menerima kunjungan awak media di Batujajar Bandung (23/3).
Perlu Dukungan Optimal
Baru baru ini laboratorium Dislitbangad yang berada di wilayah Bandung, tepatnya di Jalan Parayuda Batujajar, mengenalkan jenis senjata menengah, Mekatronik Mortir 81 MM. Mortir yang merupakan hasil rekayasa memiliki keunggulan, diantaranya cukup diawaki 3 orang personil, mampu dioperasikan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) Anoa. Sedangkan dalam pengoperasiannya cukup menggunakan android ponsel
Selain alutsista di Laboratorium Dislitbangad ini juga diteliti dan dikembangkan beragam kendaraan penunjang tugas tugas kemiliteran lainnya. Salah satunya adalah kendaraan Komodo, Kendaraan angkut darat dan laut, amfibi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, Kepala Laboratorium Dislitbangad Bandung Letkol CPL Ops Simon Petrus Kamlasi menuturkan, "TNI AD tak mau kalah menghadapi persaingan militer saat ini," "Untuk itu lanjutnya, melalui Laboratorium ini kita mampu merekayasa rancang bangun bahkan menciptakan senjata yang tidak kalah dengan negara lain". Demikian ungkap Letkol CPL Ops Simon saat menerima kunjungan awak media di Batujajar Bandung (23/3).
Perlu Dukungan Optimal
Letkol Simon Petrus menambahkan, untuk mengoptimalkan hasil rekayasa dan menciptakan sarana pendukung TNI, perlu dukungan optimal semua pihak. Diantaranya adalah dukungan Kebijakan, dukungan prasarana, dan dukungan mitra kerjasama.
Sinergi ketiga aspek diatas, Aspek Kebijakan, Dukungan Prasarana dan Mitra kerja, penting untuk realisasikan, terutama untuk membangun militer kita sebagai kekuatan tempur yang handal. "Semua bisa kita buat", tutur Letkol CPL Ops Simon Petrus Kamlasi yang disaat itu didampingi Kasubdis Penerangan Media Cetak Dispenad Kolonel Inf. Benny Bintoro beserta tim ahli laboratorium Dislitbangad Batujajar, Bandung. (ef/JF)
Sinergi ketiga aspek diatas, Aspek Kebijakan, Dukungan Prasarana dan Mitra kerja, penting untuk realisasikan, terutama untuk membangun militer kita sebagai kekuatan tempur yang handal. "Semua bisa kita buat", tutur Letkol CPL Ops Simon Petrus Kamlasi yang disaat itu didampingi Kasubdis Penerangan Media Cetak Dispenad Kolonel Inf. Benny Bintoro beserta tim ahli laboratorium Dislitbangad Batujajar, Bandung. (ef/JF)