Wapres Jusuf Kalla Pimpin Kampanye Peduli Sampah Nasional
https://www.jakartaforum.web.id/2017/03/wapres-jusuf-kalla-pimpin-kampanye.html
Jakarta -Wapres Jusuf Kalla Pimpin Kampanye Peduli Sampah Nasional. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya tidak hanya mengingatkan kita tentang bencana lingkungan akibat longsornya TPA Leuwi Gajah Bandung pada tanggal 21 Februari 2005. Peringatan HPSN juga mendorong kita untuk lebih jauh merubah pola pikir, menyempurnakan perilaku, sekaligus bekerja cerdas dalam pengelolaan sampah.
Puncak peringatan HPSN 2017 dilaksanakan di Taman Suroboyo, Pantai Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 28 Februari 2017. Acara diawali Sambutan Walikota Surabaya dan Sambutan Gubernur Jawa Timur serta laporan Menteri LHK, dilanjutkan pengarahan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang didampingi Ibu Mufida Jusuf Kalla.
Turut hadir pada acara ini para Menteri Kabinet Kerja, wakil Pimpinan TNI/ Polri, Perwakilan Negara Sahabat/Konsul, Pimpinan Lembaga Internasional Multilateral, Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional, Dewan Pertimbangan Adipura, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Pejabat Kementerian/Lembaga, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat daerah, tokoh masyarakat, aktivis, komunitas, akademisi, media, pelajar/mahasiswa dan masyarakat sekitar lokasi. Beberapa pentas seni juga turut memeriahkan kegiatan ini, antara lain yaitu tampilan paduan suara siswa-siswa SMA di Surabaya, tari Kremo oleh 80 siswa-siswi SD, dan orchestra SMP Santa Maria.
Rangkaian Acara Peringatan HPSN 2017 diawali dengan bersih-bersih di kawasan Pantai Kenjeran. Kurang lebih 16.000 peserta terlibat dalam kegiatan ini. Aktivitas yang berlangsung sejak pukul 06.30 wib hingga 08.30 wib berhasil mengumpulkan 10,378 ton sampah. Sebagai tindak lanjut kegiatan bersih-bersih, hingga selesainya acara ini diterapkan prinsip acara yang tidak menimbulkan sampah (less waste event).
Pada kesempatan ini, Menteri LHK Siti Nurbaya secara simbolis menyerahkan bantuan berupa sepeda dan motor pengangkut sampah serta tempat sampah terpilah. Menteri Siti juga memberikan penghargaan kepada Bank Sampah Terbaik yang diraih oleh Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah Gemah Ripah (Jogjakarta), Bank Sampah Sektoral (Makassar), Bank Sampah Induk (Banjarmasin), Bank Sampah Malakasari (Jakarta) dan Bank Sampah Malang (Malang). Penghargaan lain diberikan kepada PT. Sinar Sosro dan PT. AEON Indonesia atas inisiatif pengurangan sampah, sedangkan PT. Tirta Investama (Aqua Danone) dan PT. Lion Superindo memperoleh penghargaan atas kinerja pengurangan sampah.
Sebagai upaya pengelolaan sampah yang baik dan benar, Wapres Jusuf Kalla menandatangani prasasti tanda peresmian Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah Jambangan di Kota Surabaya dengan kapasitas 20 ton/hari dan Kabupaten Lamongan yang berkapasitas 10 ton/hari. Wapres Jusuf Kalla dalam arahannya berpesan, “Jangan terulang kecerobohan, pengelolaan sampah yang tidak sesuai dengan aturan yang ada, sehingga menimbulkan musibah kemanusiaan, karena sampah sebenarnya adalah bagian dari kehidupan".
“Kita tidak mungkin membersihkan 100% sampah. Kita tidak mungkin meniadakan sampah. Seiring kemajuan zaman dengan tuntutan yang serba cepat, kuantitas dan ragam sampah pun mengalami perubahan,” terang Wapres Jusuf Kalla.
Wapres Jusuf Kalla juga melihat bahwa sampah bisa menjadi lawan maupun kawan. “Manakala sampah dijadikan lawan, kita dengan mudahnya akan abai pada sampah yang bisa saja menjadi musibah. Sebaliknya saat sampah dijadikan kawan, kita akan perlakukan sampah secara baik dan benar. Tentu hal ini membutuhkan upaya bersama bagaimana sampah itu dari lawan menjadi kawan, dari berbahaya menjadi manfaat". ujar Wapres Jusuf Kalla.
Untuk itu, Wapres Jusuf Kalla menegaskan, “Kita tidak bisa menggantungkan pengelolaan sampah kepada pemerintah dengan pasukan kebersihannya saja. Semua bergantung pada cara tindak kita bersama”. Perlu keterlibatan dan kesadaran seluruh elemen bangsa dalam hal ini. “Salah satunya ialah semua orang harus bertanggung jawab pada lingkungannya,” lanjut Wapres Jusuf Kalla.
Tujuan Peringatan HPSN 2017 adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat Indonesia, mulai dari pribadi, komunitas, hingga bangsa, dalam mengelola sampah untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020. Tema HPSN 2017 adalah “Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020” dengan sub temanya “Jaga Keindahan Alam Gunung, Sungai, Laut dari Sampah, Bersihkan Laut dari Sampah serta dan Kelola Sampahmu Lebih Baik”.
Optimisme pencapaian target ini disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya. “Karena optimisme itu datang dari situasi spontanitas masyarakat. Keterlibatan fasilitator, komunitas dan kolaborator meningkat dari tahun ke tahun. Dukungan dari akademisi dan dunia usaha, para aktivis yang tidak pernah berhenti dalam gerakan-gerakannya di lapangan.” ujar Siti Nurbaya.
Kementerian LHK terus mengikuti perkembangannya baik pada komunitas peduli sampah, komunitas khusus selamat tinggal plastik, komunitas sungai, komunitas pencinta gunung, dunia usaha dan asosiasi dengan berbagai inovasinya. Dengan dijadikannya bulan Februari Tahun 2017 ini sebagai bulan peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik dan benar, diharapkan kampanye Peduli Sampah terhadap masyarakat dapat lebih masif dan terstruktur. Oleh karena itu, sejumlah rangkaian kegiatan telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh KLHK dalam rangka Peringatan HPSN 2017.
Kegiatan HPSN 2017 juga dilaksanakan oleh pemerintah provinsi serta kabupaten/kota seluruh Indonesia secara serentak pada hari ini, Selasa (28/02/2017). Fokus peringatan HPSN tahun ini adalah kegiatan bersih-bersih pantai dan laut.
Tercatat selama Bulan Februari 226 Kabupaten/Kota dari 34 Provinsi telah menyertakan 9.550 fasilitator, komunitas dan kolaborator untuk terlibat aksi bersih-bersih. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015 lalu sebanyak 1.024 fasilitator, komunitas dan kolaborator yang berasal dari 155 Kabupaten/Kota.
Terkait pemilihan Surabaya sebagai lokasi Peringatan HPSN 2017, Menteri LHK Siti Nurbaya ingin kebersihan lingkungan di Surabaya menjadi contoh bagi daerah lain. “Dari dulu, terutama beberapa tahun terakhir, Surabaya selalu menjadi pelopor untuk penanganan kota. Tahun lalu Surabaya meraih Adipura Paripurna. Sudah baik dari sisi fisik, visi, leadership dan kolaborasi masyarakatnya.” jelas Siti Nurbaya.(Dn)
Puncak peringatan HPSN 2017 dilaksanakan di Taman Suroboyo, Pantai Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 28 Februari 2017. Acara diawali Sambutan Walikota Surabaya dan Sambutan Gubernur Jawa Timur serta laporan Menteri LHK, dilanjutkan pengarahan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang didampingi Ibu Mufida Jusuf Kalla.
Turut hadir pada acara ini para Menteri Kabinet Kerja, wakil Pimpinan TNI/ Polri, Perwakilan Negara Sahabat/Konsul, Pimpinan Lembaga Internasional Multilateral, Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional, Dewan Pertimbangan Adipura, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Pejabat Kementerian/Lembaga, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat daerah, tokoh masyarakat, aktivis, komunitas, akademisi, media, pelajar/mahasiswa dan masyarakat sekitar lokasi. Beberapa pentas seni juga turut memeriahkan kegiatan ini, antara lain yaitu tampilan paduan suara siswa-siswa SMA di Surabaya, tari Kremo oleh 80 siswa-siswi SD, dan orchestra SMP Santa Maria.
Rangkaian Acara Peringatan HPSN 2017 diawali dengan bersih-bersih di kawasan Pantai Kenjeran. Kurang lebih 16.000 peserta terlibat dalam kegiatan ini. Aktivitas yang berlangsung sejak pukul 06.30 wib hingga 08.30 wib berhasil mengumpulkan 10,378 ton sampah. Sebagai tindak lanjut kegiatan bersih-bersih, hingga selesainya acara ini diterapkan prinsip acara yang tidak menimbulkan sampah (less waste event).
Pada kesempatan ini, Menteri LHK Siti Nurbaya secara simbolis menyerahkan bantuan berupa sepeda dan motor pengangkut sampah serta tempat sampah terpilah. Menteri Siti juga memberikan penghargaan kepada Bank Sampah Terbaik yang diraih oleh Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah Gemah Ripah (Jogjakarta), Bank Sampah Sektoral (Makassar), Bank Sampah Induk (Banjarmasin), Bank Sampah Malakasari (Jakarta) dan Bank Sampah Malang (Malang). Penghargaan lain diberikan kepada PT. Sinar Sosro dan PT. AEON Indonesia atas inisiatif pengurangan sampah, sedangkan PT. Tirta Investama (Aqua Danone) dan PT. Lion Superindo memperoleh penghargaan atas kinerja pengurangan sampah.
Sebagai upaya pengelolaan sampah yang baik dan benar, Wapres Jusuf Kalla menandatangani prasasti tanda peresmian Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah Jambangan di Kota Surabaya dengan kapasitas 20 ton/hari dan Kabupaten Lamongan yang berkapasitas 10 ton/hari. Wapres Jusuf Kalla dalam arahannya berpesan, “Jangan terulang kecerobohan, pengelolaan sampah yang tidak sesuai dengan aturan yang ada, sehingga menimbulkan musibah kemanusiaan, karena sampah sebenarnya adalah bagian dari kehidupan".
“Kita tidak mungkin membersihkan 100% sampah. Kita tidak mungkin meniadakan sampah. Seiring kemajuan zaman dengan tuntutan yang serba cepat, kuantitas dan ragam sampah pun mengalami perubahan,” terang Wapres Jusuf Kalla.
Wapres Jusuf Kalla juga melihat bahwa sampah bisa menjadi lawan maupun kawan. “Manakala sampah dijadikan lawan, kita dengan mudahnya akan abai pada sampah yang bisa saja menjadi musibah. Sebaliknya saat sampah dijadikan kawan, kita akan perlakukan sampah secara baik dan benar. Tentu hal ini membutuhkan upaya bersama bagaimana sampah itu dari lawan menjadi kawan, dari berbahaya menjadi manfaat". ujar Wapres Jusuf Kalla.
Untuk itu, Wapres Jusuf Kalla menegaskan, “Kita tidak bisa menggantungkan pengelolaan sampah kepada pemerintah dengan pasukan kebersihannya saja. Semua bergantung pada cara tindak kita bersama”. Perlu keterlibatan dan kesadaran seluruh elemen bangsa dalam hal ini. “Salah satunya ialah semua orang harus bertanggung jawab pada lingkungannya,” lanjut Wapres Jusuf Kalla.
Tujuan Peringatan HPSN 2017 adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat Indonesia, mulai dari pribadi, komunitas, hingga bangsa, dalam mengelola sampah untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020. Tema HPSN 2017 adalah “Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020” dengan sub temanya “Jaga Keindahan Alam Gunung, Sungai, Laut dari Sampah, Bersihkan Laut dari Sampah serta dan Kelola Sampahmu Lebih Baik”.
Optimisme pencapaian target ini disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya. “Karena optimisme itu datang dari situasi spontanitas masyarakat. Keterlibatan fasilitator, komunitas dan kolaborator meningkat dari tahun ke tahun. Dukungan dari akademisi dan dunia usaha, para aktivis yang tidak pernah berhenti dalam gerakan-gerakannya di lapangan.” ujar Siti Nurbaya.
Kementerian LHK terus mengikuti perkembangannya baik pada komunitas peduli sampah, komunitas khusus selamat tinggal plastik, komunitas sungai, komunitas pencinta gunung, dunia usaha dan asosiasi dengan berbagai inovasinya. Dengan dijadikannya bulan Februari Tahun 2017 ini sebagai bulan peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik dan benar, diharapkan kampanye Peduli Sampah terhadap masyarakat dapat lebih masif dan terstruktur. Oleh karena itu, sejumlah rangkaian kegiatan telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh KLHK dalam rangka Peringatan HPSN 2017.
Kegiatan HPSN 2017 juga dilaksanakan oleh pemerintah provinsi serta kabupaten/kota seluruh Indonesia secara serentak pada hari ini, Selasa (28/02/2017). Fokus peringatan HPSN tahun ini adalah kegiatan bersih-bersih pantai dan laut.
Tercatat selama Bulan Februari 226 Kabupaten/Kota dari 34 Provinsi telah menyertakan 9.550 fasilitator, komunitas dan kolaborator untuk terlibat aksi bersih-bersih. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015 lalu sebanyak 1.024 fasilitator, komunitas dan kolaborator yang berasal dari 155 Kabupaten/Kota.
Terkait pemilihan Surabaya sebagai lokasi Peringatan HPSN 2017, Menteri LHK Siti Nurbaya ingin kebersihan lingkungan di Surabaya menjadi contoh bagi daerah lain. “Dari dulu, terutama beberapa tahun terakhir, Surabaya selalu menjadi pelopor untuk penanganan kota. Tahun lalu Surabaya meraih Adipura Paripurna. Sudah baik dari sisi fisik, visi, leadership dan kolaborasi masyarakatnya.” jelas Siti Nurbaya.(Dn)