Dirjen PKH Kementan Panggil Semua Pelaku Usaha, Pastikan Ketersediaan Stock Daging Sapi Aman Jelang Lebaran

Jakarta - Dirjen PKH Kementan Panggil Semua Pelaku Usaha, Pastikan Ketersediaan Stock Daging Sapi Aman Jelang Lebaran. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan (Ditjen PKH) melakukan pertemuan dengan Para Pelaku Usaha (Feedloter, Bulog, Para Importir Sapi dan Daging Sapi), di Kantor Ditjen PKH, Jakarta (6/4).

Adapun tujuan pertemuan untuk mengantisipasi ketersediaan stock daging sapi dan upaya menstabilkan harga untuk kebutuhan daging sapi khususnya persiapan menyambut bulan Puasa dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2017, khususnya  di bulan April, Mei dan Juni” kata I ketut Diarmita selaku Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH).


“Persiapan – persiapan dalam hal penyediaan pasokan daging sapi ini tentunya penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai upaya menstabilkan pasokan, sehingga akan menjaga stabilisasi harga daging pada bulan-bulan tersebut, dan kita harapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari Raya Lebaran dengan tenang” ungkapnya menambahkan.

Agung Suganda (Plh. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner) dalam presentasinya menyampaikan informasi angka prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi tahun 2017. Hasil perhitungan kebutuhan daging sapi tahun 2017 sebesar 604.966 ton berdasarkan asumsi rata-rata konsumsi nasional sebesar 2,31 kg/kapita/tahun (BPS, 2016). Sedangkan target produksi daging dalam negeri tahun 2017 sebesar 354.770 ton, sehingga terdapat kekurangan sebesar 250.196 ton.

Menurut Agung Suganda, perkiraan kebutuhan daging pada saat bulan April sampai dengan Juni yaitu sebesar 64.552 ton. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari: 1). Penyediaan daging yang berasal dari sapi bakalan siap potong dalam 3 bulan mendatang sebanyak 168.664 ekor yang setara dengan 33.560 ton daging; 2). Penyediaan daging impor sebanyak 14.665 ton daging sapi,dan 3).penyediaan daging kerbau sebanyak 44.800 ton. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jika diasumsikan kenaikan kebutuhan pada saat HBKN sebesar 10 % maka terdapat surplus sebesar 28.473 ton, namun apabila kita asumsikan kenaikan kebutuhan sebesar 20% maka masih terdapat kekurangan sebesar (- 26.202) ton.

“Melihat kondisi tersebut, maka pada pertemuan kali ini diharapkan ada keseriusan dan komitmen dari seluruh stakeholder untuk dapat menjaga pasokan daging sapi selama 3 bulan mendatang yaitu bulan April sampai dengan Juni 2017”, kata I Ketut Diarmita.

I Ketut Diarmita kembali menegaskan, sebagai upaya memenuhi ketersediaan daging sapi dan kerbau tersebut Ditjen PKH meminta komitmen para pelaku usaha yaitu: 1). Para pelaku usaha importir daging merealisasikan Perizinan Impor (PI) pada bulan Mei dan Juni untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga dengan mengisi Tabel Realisasi Impor; 2). Para pelaku usaha Feedloter untuk melakukan pemotongan stok sapi bakalan pada bulan Mei dan Juni untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga; 3). Para pelaku usaha importir daging untuk melakukan Operasi Pasar pada saat bulan Puasa dan Lebaran di pasar-pasar tradisional yang telah diusulkan dalam Surat Pernyataan saat mengajukan Rekomendasi. “Selain itu juga kita meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menjamin ketersedian daging sapi/kerbau lokal di wilayahnya melalui pengawasan stok dan pemotongan di RPH” kata I Ketut Diarmita.

Selanjutnya, Fini Murfiani (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan) menyampaikan, dalam rangka menjamin ketersediaan daging sapi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan puasa dan lebaran tahun 2017, maka kepada importir daging yang telah memperoleh Rekomendasi dan Persetujuan Impor diminta untuk membuat Surat Pernyataan, yang berisi kesanggupan: 1). Merealisasikan rencana pemasukan daging sapi sesuai tabel rencana realisasi yang telah dibuat (menjadi lampiran Surat Pernyataan); 2). Melakukan Operasi Pasar (OP) di lokasi pasar tradisional (sesuai usulan), saat bulan Puasa dan Lebaran 2017 dengan menjual daging sapi dengan harga Rp. 80.000,- per Kg; 3). Melaporkan stock dan realisasi pemasukan pada hari kamis setiap minggunya sampai 30 Juni 2017; 4). Melaporkan realisasi penjualan/distribusi daging sapi setiap hari selama OP pada bulan puasa sampai lebaran 2017.

Dirjen PKH, I Ketut Diarmita kembali menekankan, “pelaporan stok dan realisasi pemasukan dan penjualan/distribusi secara rutin akan menjadi kunci untuk kita dapat mengontrol pasokan daging sapi, karena informasi dari seluruh pelaku usaha menjadi penting ketika Pemerintah dituntut untuk mengambil kebijakan dalam mengatasi permasalahan seperti adanya lonjakan harga atau kelangkaan stock” katanya. “Mohon dari para pelaku usaha untuk berkomitmen dan mau bekerjasama dalam hal pelaporan tersebut” sambung I Ketut Diarmita.

“Para pelaku usaha (Feedloter, Bulog, Para Importir Sapi dan Daging Sapi) kita minta untuk dapat menyampaikan data yang valid karena berdasarkan informasi angka tersebut Pemerintah akan memperhitungkan supply dan Demand, sehingga jika ada kekurangan akan segera diambil kebijakan untuk mengatasinya” Kata Nasrullah (Sekretaris Ditjen PKH)

Nasrullah menegaskan, pemasukan daging kerbau ke Indonesia bukan untuk tujuan mengguncang harga daging sapi, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum bisa menjangkau harga daging sapi agar ada alternatif bagi mereka untuk menjangkaunya. Selanjutnya dihimbau agar Bulog hanya melayani kepada penjual yang berkomitmen untuk menjual daging kerbau dengan harga yang terjangkau. “Bulog diharapkan segera memberikan informasi kapan daging impornya akan masuk dari sisa penugasan yang diberikan kepada Bulog hingga bulan desember 2017”,  kata Nasrullah.

Selanjutnya, Fini Murfiani meminta kepada Bulog agar mempersiapkan pengawasan untuk distribusi daging kerbau, sehingga perlu ada mekanisme tertentu yang harus dilakukan. Selain itu, Fini juga meminta kepada masing-masing para pelaku usaha untuk dapat mengupdate data-data yang sudah ada di Ditjen PKH saat ini. “Data-data pasokan dan Surat Pernyataan dari pelaku usaha diharapkan dikirim ke Ditjen PKH paling lambat tanggal 11 April 2017” pintanya. “Kita semua tentunya berharap dengan data yang valid, kita akan lebih mudah mengambil sebuah kebijakan, sehingga kita semua berharap pasokan cukup, dan tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu besar pada saat HBKN Tahun 2017” tutupnya. (Hms/e)


Related

Peristiwa 1815069858388997971
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item