KRI TELUK BINTUNI-520 DAN PESAWAT CN-295 ANGKUT PESERTA EKSPEDISI NKRI 2017
https://www.jakartaforum.web.id/2017/07/kri-teluk-bintuni-520-dan-pesawat-cn.html
Jakarta - KRI TELUK BINTUNI-520 DAN PESAWAT CN-295 ANGKUT PESERTA EKSPEDISI NKRI 2017. Komandan
Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Madsuni selaku Komandan
Ekspedisi NKRI Koridor papua bagian selatan 2017 yang diwakili oleh
Inspektur Kopassus Kolonel Inf Arif Bukhari dan Koordinator Ekspedisi
Kolonel Inf Dwi Anggono memimpin apel pemberangkatan peserta Ekspedisi
NKRI Koridor Papua Bagian selatan 2017 di Dermaga Komando Lintas Laut
Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (24/7/2017).
Proses
embarkasi dan debarkasi ini dilakukan dengan menggunakan KRI Teluk
Bintuni-520, sejumlah 500 orang dari Jakarta dibawah pimpinan Mayor Cba
Wahyu Nugroho(Kabag Minlog Ekspedisi 2017) dan 36 orang sebagai tim
advance (Tim pendahulu) menggunakan pesawat CN-295 dari bandara Husein
Sastranegara Bandung dibawah pimpinan Letkol Inf Adek Chandra (Kabag Ops
Ekspedisi NKRI 2017).
Dalam sambutannya
Kolonel Inf Arif Bukhari menyampaikan bahwa, Ekspedisi merupakan tugas
negara, para peserta merupakan personel personel terpilih yang
memperoleh kesempatan untuk menjadi peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua
Bagian selatan 2017.
Para peserta yang terdiri
dari berbagai elemen bangsa, TNI, Polri, para Ahli (Peneliti),
Mahasiswa (Akademisi), Pemda dan Masyarakat merupakan peserta
Pusat/Nasional nantinya akan bergabung dengan peserta lokal (berasal
dari wilayah setempat).
KRI Teluk Bintuni-520
TNI AL merupakan karya anak bangsa yang dibangun di Bandar Lampung tahun
2014 lalu. KRI Teluk Bintuni 520 dirancang untuk dapat mengangkut tank
MBT Leopard TNI AD dan Tank BMP-3F Marinir. KRI Teluk Bintuni memiliki
daya angkut sebanyak 10 Tank MBT Leopard, 360 prajurit/pasukan dan
sekitar 100 orang crew serta satu unit Helikopter. KRI ini mampu
menjelajahi laut pada kondisi terburuk dengan jarak jelajah 7.200 mil
laut serta draft 3 meter dan memiliki ketahanan di laut (endurance)
selama 20 hari. Kapal LST (Landing Ship Tank) mempunyai panjang 120
meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter.Kecepatannya maksimal 16
knot, dengan main engine 2x3.285 kw yang ditenagai dua mesin.
Peserta
Ekspedisi nantinya akan dibagi dalam 2 (dua) Korwil yaitu Korwil
Merauke dengan wilayah Subkorwil-1/Asmat di kab. Asmat,
Subkorwil-2/Mappi di kab. Mappi, subkorwil-3/Merauke di kab. Merauke dan
Korwil Boven Digoel dengan wilayah subkorwil-4/Mindiptana di kab. Boven
Digoel dan subkorwil-5/Tanah merah di kab. Boven Digoel.
Ekspedisi
NKRI merupakan wujud sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri,
pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, dunia usaha,
mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dan
didukung masyarakat setempat yang dikoordinasikan Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membangun
Indonesia.
Berbagai program kegiatan berbasis
masyarakat akan diselenggarakan antara lain berupa pendataan dan
pemetaan sumber daya, penjelajahan, penelitian ilmiah, pelayanan
kesehatan, pendidikan dan agama, bantuan sosial, pembangunan
infrastruktur pedesaan, peningkatan akses perhubungan dan komunikasi,
peningkatan wawasan kebangsaan dan revolusi mental, pengembangan potensi
budaya, pemberdayaan masyarakat serta pelestarian alam. Selain itu,
Ekspedisi NKRI juga akan memberikan berbagai bantuan dan kegiatan sosial
yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat.
Ekspedisi
NKRI Koridor Papua Bagian selatan adalah yang ketujuh kalinya
dilaksanakan. Sebelumnya, ekspedisi dilakukan di Bukit Barisan 2011,
Khatulistiwa 2012, Sulawesi 2013, Maluku dan Maluku Utara 2014, Nusa
Tenggara dan Bali 2015, dan Papua Barat 2016.
Hadir
pada Apel keberangkatan Koordinator Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian
Selatan Kolonel Inf Dwi Anggono, Asisten Operasi Kopassus Kolonel Inf
Lucky Avianto, Tim Ahli Bidang Ekspedisi NKRI.