Pemilik Lahan Adat Papua Datangi LSM Asing
https://www.jakartaforum.web.id/2017/07/pemilik-lahan-adat-papua-datangi-lsm.html
Jakarta -Pemilik Lahan Adat Papua Datangi LSM Asing. Perwakilan dari pemilik lahan ulayat (Adat) Papua terutama di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel, Papua pada Selasa (25/72017) mendatangi kantor LSM asing Aidenvironment Asia, Jl. Burangrang No.18 Babakan, Bogor Tengah, Jawa Barat
Beberapa perwakilan pemilik lahan adat menyampaikan protes terkait dengan LSM asing tersebut yang dinilai terlalu ikut campur tangan dalam hal menyoroti pembukaan lahan kebun sawit masyarakat di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Kiri-Perwakilan dari pemilik lahan ulayat (Adat) Papua terutama di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel diterima oleh perwakilan LSM Aidenvironment Asia- di Bogor JawaBarat |
"Kami datang dari jauh dan harapan kami jangan sampai dari LSM yang terutama LSM NGO menghalangi dan ikut campur tangan di tanah hak ulayat masyarakat, karena kami yang merasakan dampaknya, bukan dari pihak luar," tandas Simon Kumbu Walinaulik selaku perwakilan masyarakat hak ulayat" kepada awak media usai diterima pihak LSM Aidenvironment
Berikut kutipan Video Wawancara awak Media dengan Simon Kumbu Walinaulik perwakilan Masyarakat hak Ulayat/ pemilik lahan (adat) saat mendatangi kantor LSM Aidenvironment Asia, di Jl. Burangrang No.18 Babakan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (25/7/17)
Simon Kumbu Walianuk menegaskan agar LSM lokal maupun luar negeri yang menyuarakan pembatalan pembukaan lahan yang dalam areal PT Dongin Prabhawa agar jangan membatasi usaha dalam koperasi, karena pihak perusahaan tersebut sudah membantu masyarakat kabupaten Merauke dalam hal Kesehatan, Pendidikan maupun bantuan Ekonomi.
Berikut kutipan Video Wawancara awak Media dengan Simon Kumbu Walinaulik perwakilan Masyarakat hak Ulayat/ pemilik lahan (adat) saat mendatangi kantor LSM Aidenvironment Asia, di Jl. Burangrang No.18 Babakan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (25/7/17)
Simon Kumbu Walianuk menegaskan agar LSM lokal maupun luar negeri yang menyuarakan pembatalan pembukaan lahan yang dalam areal PT Dongin Prabhawa agar jangan membatasi usaha dalam koperasi, karena pihak perusahaan tersebut sudah membantu masyarakat kabupaten Merauke dalam hal Kesehatan, Pendidikan maupun bantuan Ekonomi.
Seperti diberitakan sebelumnya Para pemangku kepentingan (stakeholders) berkumpul di Jakarta pada Senin (24/7) guna membahas tantangan dan hambatan industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel, Propinsi Papua. Dalam pertemuan tersebut yaitu Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop, S.STP, H.Hamdhani (Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Nasdem) DR. Nyoto Santoso (Bioref IPB), dan beberapa orang perwakilan masyarakat pemilik hak ulayat di Merauke dan Boven Digoel.
LSM asing (Mighty Earth dari Amerika dan AidEnvironment dari Belanda) yang kerap melakukan kampanye negatif tentang industri kelapa sawit nasional tidak hadir dalam pertemuan, meski sudah menerima undangan dan disinyalir sedang berada di Jakarta. Berdasarkan dari hasil penelusuran, LSM Mighty Earth ini merupakan campaign arm ataupun bagian kampanye dari Waxman Strategies, sebuah perusahaan lobby dari Amerika Serikat.
Berikut juga pernyataan sikap yang menamakan masyarakat Kampung Nakias, Tetua Adat, Tokoh Agama menyatakan mendukung program pembangunan kebun masyarakat yang telah diwajibkan oleh Pemerintah, dan harus dilaksanakan oleh perusahaan dan menolak adanya atau masuknya pihak dari luar kami yang mengatasnamakan organisasi sosial atau apapun namanya yang pada akhirnya bertujuan menggagalkan pembangunan kebun masyarakat, karena hal itu adalah menghalangi peningkatan martabat dan kesejahteraan kami sebagai pemilik hak ulayat kami yang memiliki hutan kami, bukan pihak lain. (Fix)