Film G30S/PKI Ingatkan Kekejaman PKI
https://www.jakartaforum.web.id/2017/09/film-g30spki-ingatkan-kekejaman-pki.html
Jakarta -Film G30S/PKI Ingatkan Kekejaman PKI. Koramil 06/Cempaka Putih Dim 0501/Jakarta Pusat BS menggelaar acara Nobar film sejarah G30S/PKI, bertempat di Lapangan Volly Sekretariat Negara Rw 012 Jl. Cempaka Putih Barat XXl , Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (24/09/17).
Acara Nobar tersebut dipimpin oleh Plh. Wadanramil 06/Cempaka Putih Kapten Inf Tatang Supardi dan Lurah Cempaka Putih Barat Fetaria, serta dihadiri oleh berbagai komponen masyarakat yang jumlahnya mecapai ratusan.
Acara Nobar tersebut dipimpin oleh Plh. Wadanramil 06/Cempaka Putih Kapten Inf Tatang Supardi dan Lurah Cempaka Putih Barat Fetaria, serta dihadiri oleh berbagai komponen masyarakat yang jumlahnya mecapai ratusan.
Salah satu masyarakat yang ikut Nobar dalam kegiatan tersebut adalah H. Taat (66) yang juga merupakan Ketua RW 12 Kelurahan Cempaka Putih Barat.
Menurutnya, pemutaran film tersebut mengingatkannya kembali akan kekejaman PKI yang dilakukan pada waktu itu.
Dia menceritakan, pada saat kejadian itu, dirinya sudah berusia 14 tahun, sehingga tahu persis apa yang terjadi pada waktu itu.
Banyak sekali rakyat yang menjadi korban dan dibunuh secara keji oleh PKI, terang pria kelahiran Madiun tersebut.
Mereka benar-benar sadis dan tak punya peri kemanusiaan lagi, imbuhnya.
“Untuk itu, saya berharap agar PKI atau faham komunis tidak ada lagi di negara kita,” tegasnya.
Saya juga berharap, nantinya film ini dapat diputarkan kembali setiap tahunnya, agar kita dan generasi yang akan datang tahu akan sejarah kekejaman yang dilakukan oleh PKI, serta agar masyarakat dapat lebih peka terhadap kemungkinan timbulnya faham komunis di lingkungannya masing-masing, pungkasnya. (RLS)
Menurutnya, pemutaran film tersebut mengingatkannya kembali akan kekejaman PKI yang dilakukan pada waktu itu.
Dia menceritakan, pada saat kejadian itu, dirinya sudah berusia 14 tahun, sehingga tahu persis apa yang terjadi pada waktu itu.
Banyak sekali rakyat yang menjadi korban dan dibunuh secara keji oleh PKI, terang pria kelahiran Madiun tersebut.
Mereka benar-benar sadis dan tak punya peri kemanusiaan lagi, imbuhnya.
“Untuk itu, saya berharap agar PKI atau faham komunis tidak ada lagi di negara kita,” tegasnya.
Saya juga berharap, nantinya film ini dapat diputarkan kembali setiap tahunnya, agar kita dan generasi yang akan datang tahu akan sejarah kekejaman yang dilakukan oleh PKI, serta agar masyarakat dapat lebih peka terhadap kemungkinan timbulnya faham komunis di lingkungannya masing-masing, pungkasnya. (RLS)