Lewat Nobar Film G30S PKI, Babinsa Koramil 01/Tangerang Terangkan Sejarah Bangsa kepada Siswa/i SMK Nusantara
https://www.jakartaforum.web.id/2017/09/lewat-nobar-film-g30s-pki-babinsa.html
Jakarta -Lewat Nobar Film G30S PKI, Babinsa Koramil 01/Tangerang Terangkan Sejarah Bangsa kepada Siswa/i SMK Nusantara. Serka Joko Abdul Cholik Babinsa Kel. Nusajaya Kec. karawaci Koramil 01/Tgr Kodim 0506/Tgr Nobar film Peristiwa G30S/PKI bersama dengan siswa/i SMK Nusantara yang berlokasi di Jl. Cisadane 7 Perumnas 1 kel. Nusajaya kota Tangerang.
Kegiatan Nobar film G30S/PKI dihadiri oleh Babinkamtibmas, Rt/Rw, Karang Taruna serta Siswa Siswi SMK Nusantara yang berjumlah total sekitar 350 orang.
Kegiatan Nobar film G30S/PKI dihadiri oleh Babinkamtibmas, Rt/Rw, Karang Taruna serta Siswa Siswi SMK Nusantara yang berjumlah total sekitar 350 orang.
Nobar film G30S/PKI ini ditayangkan agar para siswa siswi SMK Nusantara mengetahui sejarah kelam bangsa Indonesia yg sempat di lupakan oleh para generasi muda terutama pelajar, maka perlu adanya pemutaran film ini karena untuk diketahui bahwa peristiwa tersebut benar terjadi dan sungguh amat kejam dan sadis, Sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia karena dikhianati bangsa sendiri, dengan tragedi pembantaian sejumlah tokoh negara dan agama saat itu.
"Ini sebagai pembelajaran kepada kita sebagai generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan maupun pemberontakan PKI yang secara keras membunuh para jenderal, ulama dan santri," kata Serka joko abdul cholik babinsa kel. nusajaya kec. Karawaci Koramil 01/Tgr Kodim 0506/Tgr saat memberikan sambutan saat nobar pada hari Rabu (20/9/2017).
Ia menjelaskan, sudah lama film itu tidak ditayangkan karena berbagai alasan, maka saat ini dikala sikap nasionalisme masyarakat sedang terombang-ambing dan bahkan lemah sama sekali di kalangan generasi mudanya, moment penayangan film G30S/ PKI ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait sejarah Indonesia, terutama perjuangan para pahlawan dan apa yang menimpa mereka saat itu.
Sementara itu, optimisme TNI dan beberapa kalangan yang akan menayangkan kembali film dokumenter tersebut nyatanya harus berbenturan dengan beberapa pihak yang merasa tidak sependapat dan menolak penayangan ini. Karena alasan adegan dalam film dan lain sebagainya.
Serka Joko Abdul Cholik menyampaikan bahwa memang pemahaman orang perorang berbeda. Ia menyatakan rencana ini sudah merupakan perintah atasan. Maka pihaknya sebagai pelaksana tugas pun tidak segan mengajak siswa/i untuk nonton bareng film G30S/PKI .
"Intinya film ini ditayangkan supaya mereka tidak lupa sejarah yang terjadi dari zaman kerajaan hingga zaman penjajahan Baru sampai terjadinya pemberontakan PKI tahun '65," imbuhnya.
"Ini sebagai pembelajaran kepada kita sebagai generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan maupun pemberontakan PKI yang secara keras membunuh para jenderal, ulama dan santri," kata Serka joko abdul cholik babinsa kel. nusajaya kec. Karawaci Koramil 01/Tgr Kodim 0506/Tgr saat memberikan sambutan saat nobar pada hari Rabu (20/9/2017).
Ia menjelaskan, sudah lama film itu tidak ditayangkan karena berbagai alasan, maka saat ini dikala sikap nasionalisme masyarakat sedang terombang-ambing dan bahkan lemah sama sekali di kalangan generasi mudanya, moment penayangan film G30S/ PKI ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait sejarah Indonesia, terutama perjuangan para pahlawan dan apa yang menimpa mereka saat itu.
Sementara itu, optimisme TNI dan beberapa kalangan yang akan menayangkan kembali film dokumenter tersebut nyatanya harus berbenturan dengan beberapa pihak yang merasa tidak sependapat dan menolak penayangan ini. Karena alasan adegan dalam film dan lain sebagainya.
Serka Joko Abdul Cholik menyampaikan bahwa memang pemahaman orang perorang berbeda. Ia menyatakan rencana ini sudah merupakan perintah atasan. Maka pihaknya sebagai pelaksana tugas pun tidak segan mengajak siswa/i untuk nonton bareng film G30S/PKI .
"Intinya film ini ditayangkan supaya mereka tidak lupa sejarah yang terjadi dari zaman kerajaan hingga zaman penjajahan Baru sampai terjadinya pemberontakan PKI tahun '65," imbuhnya.