Putra MT Haryono Hadiri Nobar Film G 30 S PKI di Markas Brigif Para Rider 17 Kostrad
https://www.jakartaforum.web.id/2017/09/putra-mt-haryono-hadiri-nobar-film-g-30.html
Jakarta - Putra MT Haryono Hadir Nobar Film G 30 S PKI di Markas Brigif Para Rider 17 Kostrad. Ada yang spesial pada Nobar Film G 30 S PKI yang digelar di Markas Brigif Para Rider 17 Cijantung, sebab salah satu putra pahlawan Revolusi Jenderal MT Haryono, Rianto, turut hadir menyaksikan film bersama Prajurit TNI, Pangdiv 1 Kostrad Mayjen TNI Ainurrohman, Walikota Depok, dan Danbrigif PR 17 serta masyarakat umum lainnya.
Di moment yang spesial itu, pihak penyelenggara mengadakan sejenis diskusi kecil bersama Rianto dan Walikota Depok, Pangdiv 1 Kostrad serta Mahasiswa, membahas sekitar manfaat dan tujuan ditayangkannya film sejarah bangsa Indonesia.
Pada diskusi pendek itu, Rianto memaparkan secara garis besar peristiwa yang memilukan itu. "Saat itu saya masih berusia 9 tahun dan saya menyaksikan langsung ayah di bunuh oleh gerombolan tentara, yang sebelum terjadi penembakan, terdengar suara teriakan teriakan serta suara letusan senjata, tutur Rianto di hadapan sekitar 3000 an masyarakat di lapangan sepak bola Brigif Para Rider 17 Cijantung, (28/9)
Ia melanjutkan, "Sebelum ayah ditembak ayah sempat merebut senjata dari salah satu tentara. Namun beberapa saat setelah itu terdengar suara letusan senjata dari arah belakang dan mengenai ayah. Selanjutnya dengan memegang kaki ayah, mereka menyeret menuju truck dan melemparkannya, urai Rianto menutup cerita singkatnya,
Usai bercerita, Rianto beserta Pangdiv 1 Kostrad, Walikota Depok dan lainnya menuju tempat yang sudah ditentukan untuk menyaksikan Film
Film yang berdurasi tiga jam lebih ini disaksikan oleh para pelajar, pramuka, ormas dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (ef)
Di moment yang spesial itu, pihak penyelenggara mengadakan sejenis diskusi kecil bersama Rianto dan Walikota Depok, Pangdiv 1 Kostrad serta Mahasiswa, membahas sekitar manfaat dan tujuan ditayangkannya film sejarah bangsa Indonesia.
Pada diskusi pendek itu, Rianto memaparkan secara garis besar peristiwa yang memilukan itu. "Saat itu saya masih berusia 9 tahun dan saya menyaksikan langsung ayah di bunuh oleh gerombolan tentara, yang sebelum terjadi penembakan, terdengar suara teriakan teriakan serta suara letusan senjata, tutur Rianto di hadapan sekitar 3000 an masyarakat di lapangan sepak bola Brigif Para Rider 17 Cijantung, (28/9)
Ia melanjutkan, "Sebelum ayah ditembak ayah sempat merebut senjata dari salah satu tentara. Namun beberapa saat setelah itu terdengar suara letusan senjata dari arah belakang dan mengenai ayah. Selanjutnya dengan memegang kaki ayah, mereka menyeret menuju truck dan melemparkannya, urai Rianto menutup cerita singkatnya,
Usai bercerita, Rianto beserta Pangdiv 1 Kostrad, Walikota Depok dan lainnya menuju tempat yang sudah ditentukan untuk menyaksikan Film
Film yang berdurasi tiga jam lebih ini disaksikan oleh para pelajar, pramuka, ormas dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (ef)
