Tim Kesiapsiagaan Darurat Selamatkan Ternak Sekitar Gunung Agung Bali
https://www.jakartaforum.web.id/2017/09/tim-kesiapsiagaan-darurat-selamatkan.html
Jakarta -Tim Kesiapsiagaan Darurat Selamatkan Ternak Sekitar Gunung Agung Bali. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan langkah-langkah penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali.
Dalam pelaksanaannya, Tim Gabungan yang terdiri dari Tim Ditjen PKH, Anggota DPR RI Komisi IV, Pemda Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, terjun langsung ke lapangan membawa beberapa peralatan medis menangani ternak yang mengalami sakit atau cidera. Tim juga melakukan identifikasi lokasi dan lahan yang akan dipakai sebagai tempat penampungan ternak, serta mengidentifikasi ketersediaan air dan pakan. Selain itu juga mengidentifikasi kontribusi dari masing-masing pihak (Pusat, Provinsi dan Kabupaten Karangasem).
Dalam pelaksanaannya, Tim Gabungan yang terdiri dari Tim Ditjen PKH, Anggota DPR RI Komisi IV, Pemda Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, terjun langsung ke lapangan membawa beberapa peralatan medis menangani ternak yang mengalami sakit atau cidera. Tim juga melakukan identifikasi lokasi dan lahan yang akan dipakai sebagai tempat penampungan ternak, serta mengidentifikasi ketersediaan air dan pakan. Selain itu juga mengidentifikasi kontribusi dari masing-masing pihak (Pusat, Provinsi dan Kabupaten Karangasem).
Tim yang telah bergerak sejak hari Sabtu tanggal 22 September 2017 sampai dengan hari ini, diketuai oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Drh. Syamsul Ma'arif, MSi dan beranggotakan Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar (Drh. I Wayan Masa Tenaya, MPhil, PhD) beserta staf, Kepala BPTU-HPT Sapi Bali (Ir. Jack Pujianto) beserta staf dan dokter hewan dari pusat (Drh. Makmun, Drh. Boetdhy Angkasa dan Drh. Pebi Purwo Suseno), serta Tim Humas Ditjen PKH (Padjarnain).
Syamsul Maarif menjelaskan, Tim Gabungan saat ini masih terus menyiapkan tempat-tempat dan kandang-kandang penampungan ternak. Jumlah ternak dari 4 Kecamatan terdampak (zona merah) sekitar 17.000 ekor. Sementara sebagian ternak sudah dievakuasi secara mandiri ke tempat-tempat kerabat terdekat di daerah aman, sebagian lagi sudah ada yg dijual sehingga diperlukan tempat penampungan untuk sekitar 10.000 ekor. Sementara untuk tempat penampungan, sudah disiapkan kapasitas 5.000 ekor tersebar di 7 lokasi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem.
Dalam hal ini masyarakat turut berkontribusi menyediakan lahan penampungan. "Saat ini banyak juga lokasi yang ditawarkan masyarakat dan sedang diidentifikasi kelayakannya oleh Tim dari Ditjen PKH dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali serta Dinas Pertanian Kab. Karangasem", ujar Syamsul dalam keterangan resminya (25/9).
Penampungan Ternak
Syamsul Maarif menjelaskan, Tim Gabungan saat ini masih terus menyiapkan tempat-tempat dan kandang-kandang penampungan ternak. Jumlah ternak dari 4 Kecamatan terdampak (zona merah) sekitar 17.000 ekor. Sementara sebagian ternak sudah dievakuasi secara mandiri ke tempat-tempat kerabat terdekat di daerah aman, sebagian lagi sudah ada yg dijual sehingga diperlukan tempat penampungan untuk sekitar 10.000 ekor. Sementara untuk tempat penampungan, sudah disiapkan kapasitas 5.000 ekor tersebar di 7 lokasi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem.
Dalam hal ini masyarakat turut berkontribusi menyediakan lahan penampungan. "Saat ini banyak juga lokasi yang ditawarkan masyarakat dan sedang diidentifikasi kelayakannya oleh Tim dari Ditjen PKH dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali serta Dinas Pertanian Kab. Karangasem", ujar Syamsul dalam keterangan resminya (25/9).
Penampungan Ternak
Dari identifikasi lokasi diperoleh beberapa tempat Penampungan Ternak yaitu: Desa Besang Kabupaten Klungkung dengan kapasitas 200 ekor. Ternak yang sudah ditampung saat ini sebanyak 75 ekor; UPT Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem alamat Desa Nongan, Kecamatan Rendang, luas 1 ha kapasitas sekitar 600 ekor. Hari ini Senin, 25 September 2017 sudah masuk 55 ternak yg mengungsi; Cegeng, Kertabuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, luas 3 ha mampu menampung 1.000 ekor dan sapi yang sudah tertampung baru 20 ekor.
Penampungan juga berada di Desa Manduang Banjar Kalean Kecamatan Klungkung. Tanah kebun milik Bapak Dewa Gde Kamar, Luas kebun 1,2 Ha dengan Kapasitas tampung 500-600 ekor; Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, luas 4,5 ha mampu menampung 1.500 ekor ; Desa Les Kec. Tejakula Kabupaten Buleleng. Luas 3 ha dengan kapasitas 1.000 ekor. Dan Empat kandang Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem kapasitas 180 ekor.
Selanjutnya, Tim Gabungan melakukan koordinasi/audiensi langsung dengan Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kebencanaan BNPB Wisnu Widjaja di Posko Siaga Erupsi Gunung Agung pada hari Minggu Sore, 24 September 2017. BNPB akan membantu biaya mobilisasi dan perawatan ternak selama di penampungan dengan mengajukan Proposal melalui Bupati Karangasem.
Langkah cepat Tim Kesiapsiagaan Darurat, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat apresiasi langasung oleh Anggota DPR Komisi IV, I Made Urip. “Intinya kami mendukung dengan apa yang dilakukan oleh Tim Ditjen PKH Kementan ini”, ucapnya.
Lebih lanjut I Made Urip juga menyampaikan dukungannya kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra. "Kita akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penyelamatan ternak,"tambahnya. (ef)
Penampungan juga berada di Desa Manduang Banjar Kalean Kecamatan Klungkung. Tanah kebun milik Bapak Dewa Gde Kamar, Luas kebun 1,2 Ha dengan Kapasitas tampung 500-600 ekor; Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, luas 4,5 ha mampu menampung 1.500 ekor ; Desa Les Kec. Tejakula Kabupaten Buleleng. Luas 3 ha dengan kapasitas 1.000 ekor. Dan Empat kandang Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem kapasitas 180 ekor.
Selanjutnya, Tim Gabungan melakukan koordinasi/audiensi langsung dengan Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kebencanaan BNPB Wisnu Widjaja di Posko Siaga Erupsi Gunung Agung pada hari Minggu Sore, 24 September 2017. BNPB akan membantu biaya mobilisasi dan perawatan ternak selama di penampungan dengan mengajukan Proposal melalui Bupati Karangasem.
Langkah cepat Tim Kesiapsiagaan Darurat, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat apresiasi langasung oleh Anggota DPR Komisi IV, I Made Urip. “Intinya kami mendukung dengan apa yang dilakukan oleh Tim Ditjen PKH Kementan ini”, ucapnya.
Lebih lanjut I Made Urip juga menyampaikan dukungannya kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra. "Kita akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penyelamatan ternak,"tambahnya. (ef)