Pencegahan Karhutla Berhasil Tekan Angka Deforestasi

Jakarta -Pencegahan Karhutla Berhasil Tekan Angka Deforestasi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, luas hutan (forest cover) Indonesia pada tahun 2017 seluas 93,6 juta ha. Sedangkan, angka deforestasi dalam kawasan hutan pada tahun 2017 sebesar 64,3 %, berarti terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 73,6 %. Hal ini menunjukkan kebijakan–kebijakan KLHK sudah ada dalam koridor yang cukup tepat dalam mendukung penurunan angka deforestasi sebagaimana disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya.

Secara faktual, salahsatu penyebab deforestasi diantaranya berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Oleh karena itu disusun kebijakan dan langkah nasional dalam upaya pengendalian deforestasi, diantaranya melalui pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Memasuki tahun 2018, upaya kegiatan pencegahan dan pengendalian karhutla terus diintensifkan oleh Satgas Dalkarhutla Manggala Agni melalui patroli mandiri dan sosialisasi di lokasi rawan karhutla. Selain itu, Manggala Agni juga melakukan groundcheck untuk mengetahui kondisi riil pada areal yang terbakar, seperti yang dilakukan oleh Manggala Agni Daops Sarolangun, Provinsi Jambi. Mereka berhasil melakukan pemadaman kebakaran pada lahan semi gambut seluas + 3 hektar, dengan vegetasi dominan semak dan kayu akasia.

“Yang penting dalam upaya pengendalian karhutla dan khususnya pencegahan terbakarnya gambut dilakukan melalui tata kelola gambut. Pengendalian gambut dari kebakaran sangat penting mengingat daya emisi Gas Rumah Kaca dari gambut lebih tinggi dibandingkan dengan dari hutan tanah mineral,” tegas Menteri Siti Nurbaya.

Lebih lanjut, Menteri Siti Nurbaya juga menyampaikan bahwa berbagai upaya tersebut berhasil menurunkan jumlah hotspot dan luasan areal terbakar.

Pada tahun 2015 tercatat areal terbakar seluas 2.611.411 ha, pada tahun 2016 seluas 438.363 ha dan tahun 2017 seluas 165.484 ha (data per Januari 2018).

Sedangkan luas karhutla tahun 2018 berdasarkan groundcheck yang ditangani oleh Manggala Agni di daerah dan stakeholder lainnya sampai dengan tanggal 30 Januari 2018 adalah 130,34 ha.

Pantauan Posko Dalkarhutla KLHK (hingga tanggal 30 Januari 2018 pukul 20.00), data hotspot dari Satelit NOAA menunjukkan 7 titik, sehingga total hotspot pada 1 – 30 Januari 2018 sebanyak 51 titik. Satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level  ≥80% dan TERRA AQUA (LAPAN) confidence level ≥80% menunjukkan tidak terdapat hotspot di seluruh Indonesia. Sehingga total hotspot 1 - 30 Januari 2018, masing-masing 52 titik dan 58 titik.

Dengan demikian, berdasarkan satelit NOAA untuk periode 1 Januari – 30 Januari 2018, terdapat 51 hotspot di seluruh Indonesia. Sedangkan periode yang sama di tahun 2017, tercatat 89 hotspot, terdapat penurunan 38 hotspot (42,69%).

Penurunan sejumlah 44 titik (45,83%) juga ditunjukkan oleh satelit TERRA-AQUA (NASA) confidence level >80%, yang mencatat 52 hotspot di tahun ini, sebelumnya di tahun 2017 tercatat 96 hotspot.

Related

Fasilitas 700372243418566504
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item