Climate Institute Ajak Generasi Milenial Peduli Perubahan Iklim
https://www.jakartaforum.web.id/2018/10/climate-institute-ajak-generasi.html
Jakarta - Saat ini isu lingkungan masih belum menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan pembangunan, hal inilah yang membuat pembangunan di Indonesia menjadi tidak berkelanjutan. Diperlukan perubahan yang radikal yang bisa mengangkat isu lingkungan menjadi isu sentral dalam menentukan kebijakan pembangunan nasional. Disinilah peran Generasi Milenial yang bisa diharapkan menjadi agen perubahan untuk menjadikan pembangunan lebih berwawasan lingkungan, demikian kata Billy Aries dari Climate Institute dalam diskusi "Mengarusutamakan Isu Lingkungan Bagi Generasi Milenial" di Jakarta, Kamis (18/10).
"Tidak ada suara yang lebih nyaring dari suara medsos yang saat ini dikuasai oleh generasi Milenial. Kekuatan Medsos punya kekuatan daya dobrak informasi. Generasi Milenial punya akses lebih dalam Teknologi Informasi dan memiliki jaringan kuat, dengan keunggulan inilah maka jika mereka sudah peduli dan menjadikan isu lingkungan sebagai isu sentral maka perubahan iklim di Indonesia dapat dikendalikan."sambung Billy
Sementara itu Dr. Mahawan Karuniasa, Ketua umum Apiki yang juga dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia mengatakan, berbagai permasalahan lingkungan global terus muncul dengan kecepatan yang semakin meningkat, tindakan perubahan bertahap seperti biasanya sudah bukan menjadi pilihan, perubahan radikal harus mulai dilakukan, dan generasi milenial perlu disiapkan untuk itu.
Dalam perkembangan terakhir, Inter-governmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagai entitas ilmiah dengan ribuan peneliti lintas negara, dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa menjaga kenaikan suhu permukaan bumi dibawah 2 derajat Celcius tidaklah cukup, namun harus dibawah 1,50 derajat Celcius, untuk menghindari terjadinya irreversible change sistem kehidupan.
Indonesia sendiri selama periode 2010-2014 menunjukkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang diukur dengan CO2 ekuivalen mencapai 13% per tahunnya, lebih besar dari proyeksinya sebesar 5%. Bencana alam, terutama bencana hidrometeorologis di Indonesia meningkat 16 kali lipat sejak tahun 2002.
Bisa dikatakan belum ada mobil listrik dijalanan, padahal produksi bahan bakar minyak bumi semakin menurun, bahkan sudah separuh kebutuhan dipenuhi dari impor, yang kemudian dibakar dan dihamburkan emisinya di dalam negeri. Selain itu ada pola semakin baik kondisi ekonomi suatu provinsi, kualitas lingkungan hidup justru sebaliknya menjadi semakin menurun.
Periode tahun 2020-2030 akan menjadi dekade penting dalam sejarah umat manusia dalam menghadapi kerusakan lingkungan global, bahkan ahli IPCC menyatakan di beberapa tahun kedepanlah yang akan menentukan keberhasilan penanganan perubahan iklim.
Saat ini, generasi milenial telah menjadi aktor utama untuk mengatasi permasalahan lingkungan global, sekaligus menjadi kelompok utama yang terdampak jika tidak ada tindakan nyata. Kesadaran posisi ini sangat penting dipahami generasi milenial, yang selanjutnya menjadi landasan untuk upaya perubahan-perubahan radikal kedepan diberbagai aspek kehidupan, seperti penggunaan lahan, energi, transportasi, bangunan, perkotaan, dan lainnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi modalitas utamanya, namun yang lebih penting adalah imunitasnya terhadap era disruptif yang terjadi saat ini.
Dalam kesempatan ini pula Climate Institute bekerja sama dengan FNF Indonesia secara resmi melaunching rangkaian kegiatan untuk mitigasi perubahan Iklim melalui beberapa. rangkaian kegiatan antara lain: Workshop Mitigasi Perubahan Iklim pada tanggal 21-24 Oktober di Bekasi. Seminar dan Workshop Ocean Waste pada tanggal 25-27 di Manado. Ikrar Organisasi Kepemudaan-Kemahasiswaan untuk Perubahan Iklim Pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Selain itu, Bertempat di Malang, pada tanggal 2-5 November akan digelar Seminar dan Workshop tentang Over Populasi dan Perubahan Iklim.
Selain kegiatan kegiatan edukasi, Climate Institute juga mendorong dan mengkampanyekan kebiasan-kebiasaan hidup (way of life) yang ramah lingkungan bagi generasi millenial. Disamping itu juga mengadakan diskusi publik dengan tema “Pilihan Cerdas: Konsumsi Rendah Karbon” dan juga Youth Camp untuk Generasi Millenial di akhir Tahun.