Acara Media Gathering Dari Karpet Hingga Itong

Dari kiri;; Dr. Sobandi.S.H,,M.H, WakilKetua MA Bid. Non Yudisial Dr. H. Sunarto S.H., M.H (tengah) dan Sekretaris MA Prof .Dr. H. Hasbi Hasan S.H.M.H

Jakarta Forum - Humas MA. Pertemuan dengan para awak media, Jum’at 04 Februari 2022 bertempat di jogging track lantai. 4 Mahkamah Agung, jalan Medan Merdeka Utara No. 9-13 Jakarta, dalam rangka melaksanakan acara Media Gathering. Melalui Biro Hukum dan Humas.

Acara yang dilaksanakan dengan suasana santai dan akrab ini dihadiri oleh dua narasumber yaitu Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., dan Sekretaris Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H. Turut hadir sebagai moderator yaitu Kepala Biro Hukum dan Humas Dr. H. Sobandi, S.H., M.H. Kegiatan media gathering ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam masa pandemik hanya dihadiri oleh rekan media dengan jumlah sangat terbatas, di antaranya yaitu Metro TV, Tempo, Merdeka.com, Detik.com, Kompas, dan media lainnya.

dalam sambutannya Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial menyampaikan bahwa Mahkamah Agung ingin besar bersama media. Mahkamah Agung ingin besar bukan karena pujian, tetapi juga karena cacian. Karena, lanjut mantan Kepala Badan Pengawasan tersebut, pujian bisa membuat lupa, terbuai, sedangkan cacian atau kritikan bisa membuat berkembang. 

"Silakan kritisi, jangan dipuji terus, tapi ingat, kritikannya harus proporsional ya!" ujar Dr. Sunarto di hadapan para media. 

Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu menambahkan bahwa rekan-rekan media merupakan representasi dari pencari keadilan. Selain itu rekan media memiliki penglihatan, pendengaran, dan naluri investigasi yang jauh lebih tajam. Untuk itu, Dr. Sunarto mengatakan, berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, Mahkamah Agung akan terus bekerja sama dengan rekan media dalam mewujudkan badan peradilan yang agung.

"Jika rekan media mendapatkan keluhan terkait Mahkamah Agung, silakan langsung sampaikan ke kami, apalagi terkait dengan perilaku aparatur yang diduga melanggar kode etik, segera laporkan. Termasuk juga ekspektasi publik, sampaikan kepada kami, agar bisa ditindaklanjuti," kata pria kelahiran Sumenep 11 April 1959 itu. 

Terkait masalah hakim Itong Wakil Ketua MA Bidang Nonyudisial Sunarto Mahkamah Agung (MA) menegaskan tidak akan membela hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni, yang telah menjadi tersangka kasus suap vonis perkara. MA tidak akan memberi bantuan hukum kepada Itong.

"Sekarang bahkan kita yang kena masalah di-OTT KPK itu, kami sama sekali tidak akan pernah memberikan advokasi, tidak akan pernah membela," tegas Wakil Ketua MA Bidang Nonyudisial 

Sunarto menerangkan bukan tanpa alasan Mahkamah Agung (MA) tak memberi bantuan hukum kepada hakim Itong. MA RI, kata Sunarto, menilai hakim Itong telah mengkhianati institusi.

Sementara itu dalam sambutannya, Sekretaris Mahkamah Agung  Prof. Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.,menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada rekan media yang selama ini telah bekerja sama dengan Mahkamah Agung (MA) secara baik. 

"Terima kasih kepada rekan media yang telah memberitakan Mahkamah Agung dengan berimbang," tutur Prof. Hasbi.

Namun, lanjut Dosen Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu bahwa jika ada berita-berita yang belum jelas kebenarannya, mohon dikonfirmasi terlebih dahulu, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar.

"Belum lama ini, ramai soal harga karpet di ruang Wakil Ketua Mahkamah Agung yang diberitakan seharga sembilan milyar. Padahal jumlah tersebut untuk biaya renovasi seluruh ruangan yang ada di Mahkamah Agung baik yang ada di Merdeka Utara, jl. Ahmad Yani, dan Mega Mendung Bogor," ujar Sekretaris Mahkamah Agung

"Nah, yang seperti itu kan hoax. Kalau dalam bahasa agama namanya fitnah, dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Makanya harus dikonfirmasi, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar," tegas alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor. 

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Mahkamah Agung juga menyampaikan beberapa capaian di bidang kesekretariatan, salah satunya bahwa tahun ini merupakan rekor tercepat pembuatan buku Laporan Tahunan (laptah) Mahkamah Agung. Biasanya, ia menjelaskan, pembuatan buku  laptah selesai dalam kurun waktu empat bulan, namun kali ini dalam rapat pertama saja data sudah masuk hampir 90 %. Percepatan ini menurutnya karena dibantu dengan adanya aplikasi-aplikasi Mahkamah Agung yang menyediakan data secara real time.

"Adanya E-Bima, E-Sadewa, SIPP, SIKEP, dan yang lainnya sangat membantu dalam penyiapan data dalam buku laptah. Padahal biasanya pengumpulan data-data tersebut yang memakan waktu lama," terangnya. 

Pada kegiatan yang dimoderatori oleh Kepala Biro Hukum dan Humas ini Dr. Sobandi., S, H.,M.H, Sekretaris Mahkamah Agung juga menyampaikan capaian lainnya yaitu hasil laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa Mahkamah Agung termasuk lembaga yang nol temuan.
"Alhamdulillah tahun ini, Mahkamah Agung menjadi salah satu lembaga yang temuannya nol, insyallah rewardnya akan disampaikan oleh BPK di Bandung pada tanggal 7 Februari 2022 mendatang," ucap Sekretaris Mahkamah Agung yang disambut tepuk tangan para peserta media gathering.[pr45].


Related

Peristiwa 8498364986266989943
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item