Masyarakat NTB Harapkan Ekonomi Bangkit Pasca Adanya RPH
https://www.jakartaforum.web.id/2022/12/masyarakat-ntb-harapkan-ekonomi-bangkit.html
Jakarta Forum - Rumah Pemotongan Hewan ( RPH ) di Nusa Tenggara Barat kini bertambah dan dibuka langsung oleh Gubernur NTB Zulkiflyansah didampingi owner PT. Atra Begawan Nusantara Mayjen TNI (Purn) Harry Triyono, disaksikan Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS serta Owner Rawon Bidadari Gus Rofi'i. Pembukaan ini juga dihadiri oleh ratusan masyarakat NTB yang tampak terlihat antusias.
Dalam sambutannya Gubernur NTB Zulkiflyansah berharap, dengan dibangunnya dan beroperasi RPH ini, tentunya kebutuhan serta stok daging di NTB akan lebih mencukupi.
"Masyarakat tidak perlu dihantui lagi akan kekurangan stok daging terutama disaat jelang hari raya Idul Fitri " Ucap Zulkiflyansah.
Disamping itu, dengan adanya RPH ini juga tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat luas karena RPH ini juga turut membuka lahan pekerjaan baru dengan memperkerjakan ratusan masyarakat NTB.
"Industri turunan dari sapi terbilang banyak sehingga hal ini dapat dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Jika hal ini bisa dimanfaatkan nantinya NTB bisa memproduksi olahan-olahan dari turunan tersebut" Tambah Zulkifly
Sedang owner PT. Atra Begawan Nusantara Mayjen TNI ( Purn ) Harry Tryono mengaku, RPH NTB ini merupakan pengembangan dari RPH yang sudah ada di wilayah NTB seperti di wilayah Banyumulek dan lainnya di wilayah Lombok Barat.
" kami menargetkan akan memproduksi 1000 sapi dalam satu bulan. D<span;>engan kerjasama ini diharapkan pula NTB bisa menjadi sentra ternak nasional " Ujar Harry Tryono.
Harry Tryono mengaku, dirinya merasa prihatin dengan kondisi NTB saat ini.
" Indonesia negara agraris, daerahnya paling baik. Tapi sangat disayangkan beras, garam, daging semuanya masih import " Ucap Harry.
Untuk itulah, Harry bersama gubernur NTB akan mewujudkan NTB menjadi lumbungnya daging nusantara.
Selama ini menurut Harry, sapi dari NTB dikirim ke Jakarta, dipotong di Cakung lalu dipasarkan kembali ke NTB.(AP)